Tuesday 26 September 2017

Renungan : Bersyukur ( 1 Tesalonika 5 : 17 )


Judul : Bersyukur
Teks : 1 Tesalonika 5 : 17
Hasil gambar untuk bersyukur
Penulis : Nusye Manuputty

Kita bisa belajar dari Rasul Paulus. Meskipun jasmaninya semakin hari semakin merosot, tetapi rohaninya justru semakin kuat (4:16). Salah satu rahasianya adalah karena Paulus hidup penuh syukur. Hati yang bersyukur adalah tanda orang percaya (4:15) yang membangkitkan kuasa besar dalam kehidupan Kristen. Mengapa? Karena dengan selalu bersyukur kita memperoleh kekuatan yang terus-menerus mengalir, yang memberi hidup berkelimpahan. Seseorang yang hatinya penuh ucapan syukur berarti dia sedang menyaksikan bahwa hidupnya adalah hidup yang tidak berkekurangan. Ada orang yang secara luar hidupnya terlihat berkelebihan dibandingkan orang lain, namun ternyata memiliki hati yang selalu bersungut-sungut, selalu merasa kurang dengan hidupnya. Tetapi Paulus, meskipun hidup pas-pasan, bahkan kekurangan tetapi justru memperkaya dan menjadi berkat bagi banyak orang.

Bersyukur dalam segala hal itulah yang dikehendaki Firman Tuhan, kita jangan hanya bersyukur pada saat keadaan kita baik-baik saja, saat keuangan kita normal, kesehatan kita baik, karena dengan begitu orang yang tidak kenal Tuhan pun bisa bersyukur, yang dikehendaki Tuhan adalah kita bersyukur dalam segala hal,dalam segala keadaan, baik susah maupun senang.

Ingat bahwa tidak ada alasan untuk kita tidak bisa bersyukur, Tuhan selalu memebrikan kasihNya kepada kita setiap waktu, dan kasih-Nya Selalu baru dalam kehidupan kita, akan tetapi yang mebuat kita tidak bisa bersukur adalah karena kita selalu membandingkan diri kita dengan orang lain, kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita miliki.

Milikilah hati yang selalu bersyukur dengan apa yang Tuhan percayakan kepada kita.

Amin



Wednesday 6 September 2017

buku : Teologi PL - Walter Kaiser jr.pdf

Monday 4 September 2017

Khotbah : Hati Yang Gembira- Power point.ppt

Friday 25 August 2017

buku Green, Dennis. Pembimbing pada Pengenalan Perjanjian Lama.PDF

Tuesday 22 August 2017

Menafsirkan Kitab Amsal- Power Point.ppt

Memahami Kitab Ayub-Power Point.Ppt

Sunday 20 August 2017

Model Perintisan Jemaat.Power Point.ppt

Gerakan dalam perintisan Jemaat -Power Point.PPt

Saturday 19 August 2017

Prinsip Hermeneutik kitab-kitab kebijaksanaan ( Pengkhotbah,Ayub,Amsal )


Hasil gambar untuk Hermeneutik Roy b Zuck

KITAB-KITAB KEBIJAKSANAAN


*      Kata Ibrani “hokma” berbicara tentang seni/ketrampilan praktis
*      Penyalahgunaan kitab-kitab kebijaksanaan:
1.      Membaca hanya sebagian (mestinya seluruh berita) à pengkotbah 3:2
2.      Salah mengerti istilah-istilah, kategori tulisan dan gayanya à Amsal 23:2
3.      Gagal dalam mengikuti alur perdebatan dalam dialog hikmat à Ayub 15:20, percakapan Ayub dan Elifas.
*      Persoalan kebijaksanaan adalah bagaimana saya menjadi orang yang bijaksana, dan bukan bagaimana bertindak bijaksana.  “What he is, and not what he is doing”
*      Para pengajar kebijaksanaan disebut “orang-orang bijaksana”.  Mereka menyebut muridnya “anak-anak”, sebab mereka disebut “bapa (kadang ibu)” oleh para muridnya.  Sebagai suatu kelompok masyarakat tersendiri, kelompok orang bijak ini muncul kirakira pada permulaan Kerajaan Israel)
*      Kebijaksanaan yang diajarkan di keluarga selalu lebih banyak daripada yang lain.  Tekanannya pada kehendak Allah.
*      Kebijaksanaan diantara rekan-rekan sekerja biasanya dilakukan dengan jalan berdiskusi atau berdebat.  Pengkotbah adalah contoh y ang monolog panjang, sedangkan Ayub adalah dialog panjang.
*      Kebijaksanaan diungkapkan dalam/melalui bentuk puisi, dengan maksud supaya mudah diingat.
*      PENGKOTBAH contoh kebijaksanaan yang sinis
1.      Segalanya sia-sia sekarang (diuraikan dengan ssangat panjang), dikontraskan dengan satu prinsip Alkitab (yang relatif pendek; Cuma di pasal 12:13-14 dan ayat 1)
2.      Seandainya tidak ada hidup kekal sesudha kematian dan Allah tidak ada, maka uriaan yang sangat panjang itu genius.
*      AYUB contoh kebijaksanaan yang lebih tinggi (melampaui kebijaksanaan sekuler)
1.      Apa yang terjadi dalam hidup kita tidak selalu terjadi karena Allah menghendakinya atau karena hal itu adil
2.      Pada waktu kesimpulan bahwa “kehidupan itu ternyata tidak adil” diungkapkan, maka Ayub menang.  Namun ketika ditanyakan “mengapa Ayub mengalaminnya?”, Allah menang.  Sebab jalan-jalannya memang jauh lebih tinggi dari jalan-jalan kita (Dia mengijinkan penderitaan itu terjadi, tetapi Dia tahu apa yang sedang dilakukanNya, sehingga hakNya tak bisa dipertanykan.
*      AMSAL adalah peraturan-peraturan/ketetapan-ketetapan yang dapat digunakan oleh manusia untuk hidup yang bertanggung jawab dan berhasil.  Fokusnya: sikap-sikap praktis:
1.      Asal katanya “mesyallim” atau majas/perumpamaan/ucapan-ucapan yang dibuat secara khusus.
2.      Pernyataan yang singkat (agar mudah diingat) dan khusus tentang suatu kebenaran.  Biasanya digunakan bahasa kiasan dan mengungkapakan berbagai hal dengan perbandingan (tidak terinci lengkap). Contoh Amsal16:3; 15:20.
*      Lihat 9 prinsip penggunaan Amsal yang tepat
*      Beberapa garis pedoman eksposisi Amsal yang tepat:
1.      Amsal bukanlah jaminan yang sah dari Allah untuk hidup sukses yang otomatis.   Ibrani.  Keberhasilan, yang di mata Allah selalu tidak sama dengan yang dibayangkan manusia.  Contoh: hemat pangkal kaya, rajin pangkal pandai.  Amsal22:26-27à sisi bahaya orang berhutang; 29:12 à ungkapan hiperbola; 15:25à Tuhan memeperhatikan orang ayang menderita.
2.      Amsal harus dibaca sebagai satu koleksi (perhatikan konteksnya secara keseluruhan).  Kalau tidak, banyak orang yang kan berlaku secara tidak adil terhadap dirinya sendiri dan orang lain.  Contoh: Amsal 21:22; 15:20
3.      Kata-kata Amsal disusun agar mudah diingat, bukan supaya tepat secara teori (ada yang disusun menurut abjad (Amsal 31).  Contoh dalam bahasa Indonesia: berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian.  Artinya bersakit-sakit dahulu, senang kemudian.
4.      Beberapa Amsal harus “diterjemahkan” (diterangkan secara khusus) agar dapat dimengerti (di sini kita perlu pertolongan)



Friday 18 August 2017

Materi : Chip 666 AntiKris ( Eskatologi ) Power point.Ppt

Materi Pelayanan Pentakosta.Power point.Ppt

Thursday 17 August 2017

Prinsip Hermeneutik menafsirkan Kitab Mazmur


Hasil gambar untuk Hermeneutik Roy b Zuck

MAZMUR
*      Kunci umumnya: Mazmur adalah doa orang Israel dan doa kita; syair-syair puisi yang dilagukan
*      Sifat Mazmur:
1.       Ditujukan kepada pikiran melalui hati/perasaan
Sebab itu jangan mencari arti khusus dari setiap ungkapan.  Seperti misalnya: dalam paralelisme sinonim, baris kedua memperkuat arti baris pertama.
2.       Syair-syair yang dilagukan (lebih merangsang emosi pendengarnya daripada pikirannya, seperti Maz.51:7.
3.       Kosa katanya yang puitis bersifat kiasan
4.       Sebagai sastra, kitab Mazmur terdiri dari beberapa jenis dan bentuk/struktur y ang berbeda.  Setiap jenis dimaksudkan untuk suatu fungsi/tujuan tertentu.  Misalnya Mazmur untuk raja TIDAK SAMA DENGAN mazmur untuk pernikahan.  Juga ada berbagai pola dalam mazmur.  Contoh Mazmur 119 diurutkan berdasarkan abjad Ibrani.  Karenayanya Mazmur harus dibaca sebagai satu unit sastra  yang utuh.
*      Penggunaan Mazmur oleh orang-orang Israel jaman dulu adalah:
1.       Sebagai nyanyian fungsional (punya fungsi khusus) dalam ibadah orang Israel dulu.
2.       Tidak ada tanggal yang pasti untuk setiap Amzmur.  Memang dari dulu dimaksudkan dipakai untuk sepanjang masa.
3.       Dipakai saat membawa kurban ke Bait Allah.
4.       Dulu terdiri dari 5 jilid, sekarang telah dijadikan satu.  Setelah masa pembuangan, semua Mazmur dikumpulkan dan dipakai di Bait Suci, sehingga telah diatur Mazmur 1 sebagai pendahuluan dna Mazmur 150 sebagai penutup.
*      Jenis-jenis Mazmur:
1.       Mazmur ratapan, baik ratapan perorangan maupun ratapan per kelompok.  Jumlahnya palingbanyak yaitu 60.
Contoh mazmur ratapan perorangan: Mazmur 3. Umumnya mazmur ratapan mengandung unsur-unsur: alamat (ay.2), keluhan (ay.2,3), kepercayaan (ay.4-7), kelepasan (ay.8), keyakinan (ay.8) dan pujian(ay.9)
2.       Mazmur ucapan syukur, baik perornagan maupun kelompok.  Berbiacara tentang apa yang Allah telah lakukan. Jumahnya 16 buah.
Contoh: Mazmur 138.  Umumnya mengandung unsur-unsur: pendahuluan (ay.1-2), kesukaran (ay.3), permohonan (ay.38), kelepasan (ay.6-7), kesaksian (ay.4-5
3.       Kidung puji-pujian.  Berbicara tentang siapa Allah di jagat raya, di Israel, dan di dalam sejarah bangsa-bangsa.
4.       Mazmur sejarah keselamatn.  Semuala hanya untuk Iarael, sekarang untuk umum.
5.       Mazmur perayaan dna pengukuhan.  Ada dalam liturgi pembaharuan perjanjian, penobatan raja dan pemujaan Sion atau kota Yerusalem.
6.       Mazmur hikmat.  Perlu dibaca berdampingan dengan Amsal.
7.       Nyanyian kepercayaan/iman.
*      Persoalan eksposisinya adalah: bagaimana kata-kata yang diungkapkan kepada Allah itu bisa berfungsi sebagai Firman Allah bagi kita?  Sesungguhnya ada 3 faedah dasar Kitab Mazmur bagi kita, yaitu:
1.       sebagai penuntun ibadah
2.       sebagai penuntun hubungan yang jujur dan terbuka dengan Allah ketika kita mengungkapkan isi hati kita kepadanya.
3.       Untuk membantu kita mempertimbangkan/merenungkan /memikirkan jalan-jalan Tuhan (atau perkara-perkara yang telah Ia lakukan bagi kita)
*      Catatan khusus:
1.       Mazmur kutukan memberitahukan kepada kita bagaimana kita menyalurkan kemrahan kita secara lisan.
2.       Mazmur-mazmur tidak selalu menjamin kehidupan yang menyenangkan.


Sejarah Suku Sunda.Pdf

Thursday 3 August 2017

Tiga tujuan penulisan surat 1 Korintus Power Point.ppt

Doktrin Kerajaan Allah Menuirut Walter Rauschenbusch.pdf

Doktrin dan Penggunaan Kitab Suci Menurut C.S Lewis (Rahmiati Tanudjaja).pdf

buku Pembimbing Pada Pengenalan Perjanjian Lama.Green, Dennis.Pdf

Buku Pengantar Perjanjian Lama. 2 Lasor, W.S Et Al.Pdf

Renungan : Tangan Tuhan Yang Menopang ( Yosua 1: 5 )

Tangan Tuhan Yang Menopang
Yosua 1 : 5
“ Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau ; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
Setelah Kematian Musa ,Yosua lah yang ditunjuk menggantikan Musa untuk memimpin bangsa Israel ke tanah perjanjian,secara fisik dan mental mungkin Yosua belum siap karena kalau kita baca dalam ayat-ayat selanjutnya bagaimana Tuhan selalu berkata kepada Yosua agar Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu (ayat 6,7,9 ) Tuhan terus mengatakan hal itu berulang-ulang kepada Yosua, tetapi bagaimana Tuhan memberi jaminan kepada Yosua bahwa Tuhan akan menyertai Yosua sama seperti Tuhan menyertai Musa , kemanapun Yosua pergi dan apapun yang Yosua lakukan akan di perbuat berhasil ( ayat 7 ) .
Apakah saat ini juga kita merasakan hal yang sama ,saat kita harus menghadapi sesuatu yang besar ,atau mungkin kita di percayakan sesuatu yang besar dalam hal pekerjaan , sekolah , atau dalam hidup bermasyarakat  dan secara fisik dan mental mungkin kita belum terlalu siap , jadi menjadi lemah terlebih dahulu sebelum menghadapi semuanya ,mungkin kita mau mundur karena itu terlalu sulit ,tetapi ingat bahwa bagi kita orang-orang yang percaya kepada Tuhan , bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita ,tangan Tuhan selalu menopang kita ,jadi kita tidak perlu takut,kita tidak perlu mundur ,kita tidak perlu kecut , Tuhan akan membuat berhasil apapun yang kita kerjakan atau lakukan asalkan kita tetap berada dalam rel kebenaran ,kita tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan seperti yang dikatakan Tuhan kepada Musa ( ayat 7) kita tetap bersandar kepada Tuhan dan mentaati apa yang dikatakan Tuhan .
Seperti halnya dengan Yosua dan bangsa Israel pada saat mereka tetap taat kepada Tuhan ,Tuhan membuat berhasil ,bagaimana tangan Tuhan menyertai mereka sehingga mereka bisa mengalahkan orang-orang Yerikho yang begitu kuat ,yang secara logika itu tidak mungkin ,tetapi pada saat mereka tidak taat kepada Tuhan ,mereka menyimpang dari kebenaran ,yang mereka dapatkan adalah kekalahan melawan bangsa Ai yang tidak begitu kuat seperti orang-orang Yerikho ,tetapi itulah konsekuensi yang harus diterima .
Begitupun dengan kita ,pada saat kita tetap taat ,kita tetap berjalan sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki maka hal sebesar apapun, atau sesuatu yang kelihatannya mustahil dapat kita lakukan,dapat kita lalui bersama Tuhan . Misalnya kita di berikan tanggung jawab yang besar dalam hal pekerjaan,lakukanlah itu dengan takut akan Tuhan maka Tuhan akan membuat segala sesuatu yang kita lakukan berhasil jangan pernah menyimpang dari jalan Tuhan.
Tuhan selalu menepati janjinya untuk menyertai kita ,tetapi terkadang kitalah yang mengingkari janji,kita mungkin sering menyimpan dari kebenaran ,tetapi Firman Tuhan pada saat ini dapat membuat kita sadar bahwa jika kita tetap berada dalam kebenaran maka apapun yang kita perbuat akan di buat Tuhan berhasil..
Aminn.



Tuesday 25 July 2017

Doktrin Keslamatan . pdf

Sejarah Gereja Kristen .pdf

Renungan : Tabur Tuai ( Kejadian 8 :22 )

TABUR TUAI
Kejadian 8 : 22
“Selama bumi masih ada, takkan berhenti-henti musim menabur dan menuai, dingin dan panas, kemarau dan hujan, siang dan malam."
Image result for menabur

Selama kita masih hidup tidak pernah terlepas dari namanya tabur tuai,Allah mengatakan kepada Nuh pada saat itu ,karena zaman Nuh banyak orang yang berbuat kejahatan dan akibat dari kejahatan itu mereka dimusnahkan,sedangkan Nuh dan keluarganya diselamatkan oleh Allah karena hanya Nuh yang hidup benar dan takut akan Tuhan.
Tabur tuai bukan hanya berbicara mengenai memberi dan menerima dalam hal ini mengenai materi, tetapi tabur tuai juga berbicara mengenai perbuatan / kehidupan kita sehari-hari.

Apa yang di tabur itulah yang dituai.
Kita bebas menabur tetapi kita tidak bebas untuk memilih tuaiannya , “Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” ( Galatia 6:7b ) seperti apa yang dilakukan pada zaman Nuh ,orang-orang pada saat itu menabur kejahatan dan yang mereka terima adalah kematian secara jasmani dan bukan hanya secara jasmani melainkan secara rohani ,berbeda dengan Nuh dan keluarganya mereka menabur hidup yang benar dan takut akan Tuhan sehingga merekalah yang diselamatkan.
Bagaimana dengan kita ? apa yang kita tabur sekarang ,apakah hidup yang bertentangan dengan Firman Tuhan atau hidup yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Saat kita menabur hidup yang tidak benar,Alkitab dengan jelas mengatakan dalam Amsal 22;8 “Orang yang menabur kecurangan akan menuai bencana, dan tongkat amarahnya akan habis binasa. “. Kita semua pasti tidak mau mendapatkan bencana dan mengalami kebinasaan bukan hanya di dunia ini saja melainkan nanti setelah kita mati ,jika hidup kita tidak benar atau tidak sesuai dengan Firman Tuhan maka kita akan mengalami kebinasaan kekal,memang manusia tidak diselamatkan karena perbuatan baik tetapi orang yang mengaku percaya kepada Yesus seharusnya melakukan juga apa yang diajarkan Yesus ,yaitu perbuatan yang benar yang sesuai dengan Firman Tuhan .
Kita tidak mau kan seperti orang-orang yang pada zaman Nuh yang hidupnya tidak takut akan Tuhan bahkan Alkitab mengatakan bahwa mereka sangat jahat ,kenapa hidup mereka bisa seperti itu ? karena mereka tidak percaya kepada Allah ,tetapi Nuh dan keluargannya percaya kepada Allah sehingga mereka menjaga kehidupan yang benar ,begitupun dengan kita ,kalau sampai saat ini hidup kita masih sesukanya sendiri,masih melakukan kejahatan kita sama halnya dengan orang-orang yang tidak percaya kepada Allah, dan kita tahu apa yang akan kita tuai jika hidup kita seperti itu ?


Bukan hanya antara hubungan kita dengan Allah tetapi juga sesama kita , terkadang kita mau semua orang peduli sama kita tetapi kita sendiri tidak peduli dengan orang lain, Matius 7 : 22  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.” .  

Amin

Wednesday 19 July 2017

Prinsip Hermeneutik ; Menafsirkan Kitab Nabi-Nabi

Hasil gambar untuk Hermeneutik Roy b Zuck
Sumber

KITAB – KITAB PARA NABI
*      Bila Taurat harus dipahami sebagai “Syarat-Syarat Perjanjian Bagi Israel, maka nabi bertugas untuk “Menyelenggarakan Perjanjian itu di Israel”
*      Kitab-kitab para nabi cukup sering sulit dimengerti karena banyak yang salah paham tentang “fungsi” dan “bentuknya”
*      Arti nubuat sebenarnya adalah mengumumkan masa depan (yang dekat) dengan Israel (dan bangsa-bangsa lain di sekitarnya) sehingga kadang-kadang masa itu telah berada di belakang kita.
*      Karena itu fungsi pokok dari para nabi adalah berbicara atas nama Allah (juru bicara Allah) kepada orang-orang sejaman dengan mereka, maka kita perlu memperhatikan latar belakang sejarah mereka.  Kitab-kitab nabi yang lebih panjang biasanya berisis kumpulan firman yang diucapkan (tidak sekaligus dan kadang kronologis, serta kita perlu berusaha mencari tahu batas-batas kotbahnya)
*      Fungsi nabi-nabi di Israel adalah:
1.       Pengantara (yang mengingatkan) dalam pelaksanaan perjanjian/covenat
2.       Berita para nabi tidak berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari Allah (ada panggilan ilahi)
3.       Berita para nabi itu sebenarnya bukan barang baru (sebab telah ada di lima kitab Taurat), namun disajikannya dalam kado  baru  yang secara menarik mengingatkan para pendengarnya kepada Taurat
*      Dalam menjalankan tugas eksegesis perhatikanlah berikutt ini:
1.       Kita membutuhkan alat bantu penafsiran
2.       Konteks historis luas (jaman tahun 760-460 SM) yang sarat dengan: pergolakan politik, militer, sosial, ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya; ketidaksetiaan rohani dan takpedulikan Taurat Musa; serta perubahan besar dalam penduduk dan batas-batas nasional.
Konteks historis khusus: waktu penyampaian pesan dna pendengar.
3.       Berpikirlah dari segi nubuat dan adakanlah pemisahan berita nubuat yang  tersendiri (pisahkanlah kotbah satu dengan yang lainnya dan coba temukan garis besar pokok pokok pikirannya)
4.       Ada 3  bentuk ucapan nubuat yang paling lazim, yaitu:s
·         Penuntutan perkara: Allah sebagai penggugat dan Israel sebagai tergugat
·         Firman celaka/malapetaka:
§  Konteksnya: perkabungan kematian
§  Urut-urutannya: pengumuman – alasan - nubuat binasa
·         Firman janji keselamatan: berisi petunjuk perubahan yang cukup radikal di masa depan sebagai masa berkat
5.       Para nabi sering memakai puisi sebagai sarana penyampaian pesan supaya lebih menarik dan lebih mudah diingat/dihafal oleh para pendengarnya.  Kenalilah sifat-sifat khas puisi Ibrani.
*      Dalam menjalankan tugas eksposisi, ada beberapa saran berikut:
1.       Para nabi adalah peramal bagi masa depan mereka sendiri.  Jangna abaikan konteksnya, maksud penulisannya, gaya bahasanya, dan penyusunan katanya. Ada perspektif ganda dalam penggenapannya
2.       Nubuat dan arti kedua (sensus plenior) hanya merupakan hak bagi para penulis PB, karena mereka diiilhami sedangkan kita hanya diterangi (iluminasi).
3.       Karena para nabi memperhatikan baik tentang benar/tidaknya umat Allah dalam hal kepercayaan (ortodoksinya) maupun hal perilaku/tindakan (ortopraksi), maka kita pun harus memperhatikan keduanya.
4.       Bahasa eskatologi sering bersifat kiasan.  Contoh Yehezkiel 37 sebenarnya berbicara tentang kebangkitan Israel (ay.12-14)


Prinsip Hermeneutik : Menafsirkan Kitab-Kitab Taurat


Hasil gambar untuk Hermeneutik Roy b Zuck
sumber

TAURAT (HUKUM-HUKUM)
*      Mencakup: Keluaran (pasal 20 dst), Imamat, Bilangan dan Ulangan
*      Kunci penafsiran: memahaminya sebagai “Syarat-Syarat Perjanjian Bagi Israel”
*      Garis-garis pedoman awal untuk mengerti hubungan antara orang Kristen dengan Taurat PL:
1.      Taurat PL adalah suatu covenant atau ikatan perjanjian.  Makna kata “karath berith”: adalah memotong.  Perjanjian itu ditandai dengan adanya sesuatu yang dipotong, atau sunat.  Ini hanya berlaku bagi Israel
2.      PL bukan wasiat kita.  Kita tidak dituntut untuk melakukan semua, kecuali yang dibaharuii di PB.  Sekalipun kesetiaan tetap dituntut, namun cara-cara mentaatinya kemungkinan sudah berubah.
3.      Beberapa hukum PL yang tidak dibaharui di  dalam PB meliputi:
·         Hukum perdata/pengadilan bangsa Israel
·         Hukum keagamaan Israel
Contoh: padahal kita tidak perlu lagi korban, tapi mengapa kita masih perlu membaca kitab Imamat?  Supaya kita tahu bagaimana kesetiaan mereka dalam penyembahan.
4.      Sebagian PL dibaharui dalam PB, misal: beberapa segi dari hukum etika PL (bandingkan Mat.22:40; Ul.6:5; Im. 19:18 dan Mat.5:21-48)
5.      Hukum Taurat tetap merupakan FIRMAN ALLAh bagi kita, walau bukan merupakan PERINTAH ALLAH bagi kita.
6.      Hanya Taurat PL yang dengan tegas dibaharui dalam PB boleh dianggap sebagai bagian dari hukum Kristus bagi kita
*      Peranan Taurat di Israel  dan didalam Alkitab
1.      Taurat tidak menyelamatkan, namun Allahlah sang Penyelamat.  “Taurat menunjukkan bahwa tidka mungkin kita diperkenan Allah dengan kekuatan kita sendiri”.
2.      Taurat adalah “model/pola hidup yang setia”, bukan daftar yang lengkap.
3.      Ada hukum-hukum apodiktis yang perlu dibedakan dari hukum-hukum kasuistis
*      Dibandingkan dengan kitab undang-undang lain sezamannya, Taurat menunjukkan kemajuan yang luar biasa.
*      Manfaat Taurat PL bagi Israel (walau tidak menyelamatkan, namun secara umun bersifat melindungi/proteksi). Misalnya:
1.      Hukum mengenai makanan: perlindungan terhadap penyakit, ekonomi, dan sinkristisme penyembahan.
2.      Hukum mengenai penumpahan darah: jalan Allah untuk mengampuni
3.      Larangan-larangan yang tak lazim adalah pencegahan dari praktek-praktek upacara kesuburan bangsa-bangsa kafir
4.      Hukum yang memberi berkat







Friday 14 July 2017

Prinsip Hermeneutik : cara Menafsirkan Hikayat-hikayat Perjanjian Lama

Hasil gambar untuk Hermeneutik Roy b Zuck
Sumber

HIKAYAT-HIKAYAT PERJANJIAN LAMA

*      Mencakup: Kejadian, Yosua, Hakim-Hakim, Rut, 1-2 Samuel, 1-2 Raja-Raja, 1-2 Tawarikh, Ezra, Nehemia, sebagian Daniel, Yunus dan Hagai
*      Hikayat Alkitab adalah cerita tentang Allah; lakon utamanya adalah Allah sendiri.  Sehingga hikayat-hikaya itu bun bertujuan untuk menceritaka cerita tentang orang-orang yang pernah hidu pada jaman PL, namun apa yang Allah lakukan terhadap atau melalui orang-orang ini.  Pesannya terdapat pada keseluruhan unit cerita.
*      Hikayat-hikayat tingkat perorangan membentuk kesatuan sejarah umat Allah (Israel), dan sejarah uamat Allah dilengkapi dengan sejarah lain-lain membentuk kesatuan sejarah keselamatan Allah yang dilaksanakanNya melalui karya ciptaanNya
*      SEPULUH PRINSIP MENAFSIR HIKAYAT
1.       Hikayat PL tidka secara langsung mengajar doktrin
2.       Hikayat PL biasanya menjelaskan doktrin-doktrin yang diajarkan sebagai satu dasar pikiran di tempat lain
3.       Hikayat PL mencatat apa yang terjadi, bbukan apa yang seharusnya telah terjadi atau apa yang setiap waktu harus terjadi.  Oleh karena itu tidak semua hikayat mengandung suatu nasihat tersendiri yang dapat dikenal
4.       Apa yang orang lakukan di dalam hikayat tidakklah selalu menjadi contoh  yang baik bagi kita.  Contoh: Daud dan Musa
5.       Kebanyakan tokoh dalam Hikayat PL bukanlah contoh yang sempurna di dalam tindakan mereka.
6.       Tidak selalu diberitahukan pada akhir hikayat bahawa apa yang terjadi itu baik atau buruk.  Diharapkan bahwa kita mampu menilai hal itu berdasarkan apa yang telah ajarkan kepada kita secara langsung dan pasti dalam Alkitab.
7.       Semua hikayat bersifat selektif dan tidak lengkap. Tidak semua seluk beluk yang relevan selalu diberikan (bandingkan Yohanes 20:25).  Yang muncul dalam hikayat adalah segala sesuatu  yang menurut pendapat pengarang yang diilhami itu penting untuk kita ketahui
8.       Hikayat itu tidka ditulis untuk menjawab setipa pertanyaan kita yang berhubungan dengan teologi.  Hikayat memiliki tujua khusus yang terbatas dn membicarakan pokok pokok tertentu, serta membiarkan pokok pokok lain dibahas di tempat lain dengan cara yang lain.
9.       Hikayat bisa mengajar secara eksplisit (dengan menyatakan sesuaut dengan jelas) atau implisit (dengan menunjukkan sesuatu dengan jelas tanpa benar-benar menyatakannya
10.   Dalam analisa terakhir, Allah menjadi pahlawan dalam semua hikayat Alkitabiah.

*      6 kesalahan yang lazim dalam menafsirkan  hikayat adalah:
1.       Mengalegorikannya (menganggap sebagai penuh arti tersembunyi sehingga dicoba direka-reka maknanya)
2.       Dekontekstuaalisasi (meniadakan/mengabaikan hubungan konteks)
3.       Memilih dan menyaring (kata-kata khusus untuk dijadikan sebagai pusta perhatian)
4.       Pengggabungan yang salah (comot sana, comot sini)
5.       Menjelaskan kembali apa yang sudah jelas untuk berarti lain
6.       Mencari otoritas di luar kanon
*      Cerita TIDAK SAMA DENGAN laporan
*      Mengapa Allah memakai cerita-cerita dalam PL?

Dalam kemahatahuanNya, Allahmengenal bahwa bangsa Israel/yahudi kelak akan menjaga tradisi nasionalnya secara oral/lisan, sehingga hikayat/cerita telah menjadi alat yang sangat efektif untuk menjaga kelestarian iman dan kepercyaan kepadaNya.

Prinsip Hermeneutik : Cara Menafsirkan surat-surat Kiriman

CARA MENAFSIR SURAT-SURAT KIRIMAN

Eksegesis
(Berpikir Secara Kontekstual dan Paragraf)

Sebagaimana ciri surat pada abad I, SSK juga memiliki bentuk:
-         nama penulis
-         nama penerima
-         salam
-         doa harapan atau ucapan syukur (tidak selalu ada dalam surat-surat PB)
-         tubuh surat
-         salam penutup dan salam perpisahan

 Tugas menafsirkan SSK bukan sesuatu yang mudah.  Alasannya terletak pada sifat SSK yang disebut sebagai dokumen tidak berkala, yaitu dokumen yang muncul karena dan dimaksudkan untuk suatu peristiwa khusus.  Selain itu SSK ditulis pada abad I dan bukan ditujukan untuk kita. 
Oleh karena sifatnya yang tak berkala itu, SSK pertama-tama bukan ditulis sebagai risalah teologi atau teologi sistimatika dari Paulus.  Memang ada teologi di dalamnya yang merupakan teologi tugas, yaitu teologi yang ditulis dan diarahkan pada tugas yang ada.  Namun itupun hanya sebagian dari teologinya.  Contoh dalam I Korintus: masalah kebangkitan tubuh.  Karena sifat SSK demikian, maka pedoman untuk menafsirkannya adalah dengan selalu memperhatikan konteks historis dan konteks sastra.

a. Konteks Historis

Ini mencakup konteks dalam (latar belakang dari segala sesuatu yang dikatakan oleh teks) dan konteks luar (alasan kemunculan surat).  Kedua konteks ini menuntut penyelidikan terhadap keadaan pembaca, penulis, kota, situasi sosial, ekonomi, politik, dll.  Cara mendapatkan informasi ini adalah:
  1. mencari keterangan dari kamus Alkitab, ensiklopedia, buku-buku survey PB, dll.
  2. membaca SSK yang bersangkutan berulang kali untuk mendapatkan gambaran tentang sikap penerima, penulis, alasan penulisan dan pembagian yang wajar dari surat.  Tidak ada hal lain yang dapat menggantikan tugas membaca ini.

b. Konteks Sastra

Membaca sambil berpikir secara paragraf  adalah syarat untuk mengetahui konteks sastra SSK.  Khususnya I Korintus, SSK berisi pokok-pokok pembicaraan yang berbentuk paragraph.  Caranya adalah dengan selalu menanyakan  apa isi/maksud penulis  dalam paragraph ini?

Eksposisi


Bagaimana menerapkan hasil eksegesis surat kiriman yang ditulis abad 1 pada abad 21 ini dengan konteks kehidupan  yang jauh berbeda dan bermacam-macam.  Ingat selalu pada dua peraturan.
Peraturan dasar : suatu teks tidak dapat mempunyai arti yang tidak pernah dimaksudkan oleh penulis dan pembacanyaDengan kata lain : setiap teks selalu dimengerti oleh pembaca dan penulis.  Oleh sebab itu eksegesis sangat perlu, sebab penyelidikan teks harus dimulai dari there (di sana) and then/past (dulu), bukan here (di sini) and now (sekarang).  Ini akan mencegah kita untuk membatasi apa yang tidak dimaksudkan teks.
Peraturan kedua: kapan saja kita mengalami fakta-fakta yang sebanding (yaitu situasi kehidupan khusus yng serupa) dengan keadaan abad pertama, maka Firman Allah kepada kita adalah sama dengan FirmanNya pada mereka.  Sekali lagi: eksegesis yang baik akan meyakinkan kita bahwa situasi dan fakta kita akan sebanding dengan mereka.
Pertanyaan: bagaimana jika suatu teks, cth: makan daging yang dipersembahkan pada berhala, dapat diterapkan di luar fakta khusus ini?  Setidaknya ada 4 persoalan yang senada dengan masalah ini.

a. Masalah Penerapan yang Diperluas (jika fakta abad 21 tidak

   ada pada abad 1)

Dapatkah fakta khusus dalam SSK diterapkan secara lebih luas?  Jika terdapat situasi dan fakta yang sebanding di abad maka Firman Allah kepada kita, seharusnya dibatasi oleh maksud mula-mula teks.  Kadang kita tidak tahu persis apa yang dilarang/tidak dimaksud oleh teks.  Namun setidak-tidaknya, kita mengetahui apa yang dimaksud oleh teks.

b. Masalah Fakta-Fakta yang Tidak Sebanding (jika fakta di abad

   1 tidak ada lagi di abad 21)

Kadang-kadang fakta yang terdapat dalan SSK tidak memiliki fakta imbangan sama sekali dengan abad 21.  Cth: di Indonesia, tidak menjadi masalah jika seorang wanita tidak memakai kerudung saat ibadah.  Lalu bagaimana teks ini berbicara pada kita?
Pertama: lakukan eksegesis dengan teliti dan temukan prinsip atau kebenarna kekal, yang biasannya akan melebihi fakta historis dimana prinsip itu diterapkan.  Untuk masalah di atas, kita menemukan prinsip ketundukan pada suami/laki-laki (otoritas yang lebih tinggi)
Kedua: terapkan prinsip itu  pada fakta yang benar-benar sebanding. Dalam situasi/fakta bagaimanakah prinsip ketundukan pada suami dapat diterapkan dalam konteks Indonesia?  Salah satu bentuk ketundukan pada suami ialah tidak menjelek-jelekkan atau membentak suami di depan umum.

c. Persoalan Relativitas Kebudayaan

Inilah letak kesulitan penerapan SSK.  Bagaimana Firman Allah yang kekal dapat diterapkan pada situasi kebudayaan abad 21 yang sangat jauh berbeda dengan abad 1?  Dengan kata lain: bagaimana membedakan yang prinsip (FA yang harus dibawa ke abad 21) dan budaya (yang harus ditinggalkan di abad 1)?
Garis pedoman:
  1. bedakan pokok inti (core) dan masalah  yang bergantung pada pokok itu (margin)
  2. bedakan yang moral/mutlak dan tidak.  Masalah moral berhubungan dengan dosa yang selalu salah.
  3. kesaksian seragam maupun yang berbeda dari teks PB yang lain .  Cth: yang seragam: masalah kasih, salahnya pertengkaran.  Yang tidak seragam: masalah wanita yang boleh melayani (Rom.16:1-2,3,7) dan tidak boleh melayani (I Kor.14:34-35 dan I Tim.2:11-12); masalah politik (Rom.13:1-5, I Pet.2:11-12 dipertentangkan dengan Wahyu pasal 13-18).  Jika ada yang berbeda, selidiki latar belakang masing-masing.  Bisa jadi keduanya ternyata sama/seragam.
  4. bedakan prinsip dan penerapan khusus di PB (budaya)
  5. jika budaya di PB hanya satu-satunya pilihan.  Cth: masalah perbudakan.  Orang Kristen memperlakukan budak, jauh lebih manusiawi ketimbang budaya lain.
  6. berjaga-jaga terhadap perbedaan budaya yang tidak segera tampak.  Cth: tidak mungkin wanita jaman sekarang tidak terlibat dalam pelayanan karena kesempatan pendidikan sekarang jauh lebih terbuka dari pada abad 1.

d. Persoalan Teologi Tugas

Karena SSK adalah dokumen tak berkala dan karena persoalan teologi tugas, maka kita harus puas dengan pengertian teologis kita.  Di luar yang ditegaskan teks, maka segala sesuatu adalah spekulasi semata.

Kadang persoalan muncul karena kita menanyakan pertanyaan-pertanyaan kita pada teks yang karena sifat tak berkalanya hanya dapat menjawab pertanyaan mereka.  Akibatnya kita tidak menemukan jawaban yang memuaskan untuk masalah aborsi, baptisan bayi, merokok, euthanasia.  Cth:  Paulus menghadapi masalah pernikahan kembali dalam lingkungan Yunani yang pada masa Yesus, Ia tidak sempat membicarakannya karena itu di luar budaya Yahudi.  Lalu bagaimana? Telitilah dasar seluruh Alkitab yang meliputi pengertian tentang penciptaan – penyempurnaan akhir.