Sumber |
KITAB – KITAB PARA NABI
Bila Taurat harus dipahami sebagai
“Syarat-Syarat Perjanjian Bagi Israel, maka nabi bertugas untuk
“Menyelenggarakan Perjanjian itu di Israel”
Kitab-kitab para nabi cukup sering sulit
dimengerti karena banyak yang salah paham tentang “fungsi” dan “bentuknya”
Arti nubuat sebenarnya adalah mengumumkan masa
depan (yang dekat) dengan Israel (dan bangsa-bangsa lain di sekitarnya)
sehingga kadang-kadang
masa itu telah berada di belakang kita.
Karena itu fungsi pokok dari para nabi adalah
berbicara atas nama Allah (juru bicara Allah) kepada orang-orang sejaman dengan
mereka, maka kita perlu memperhatikan latar belakang sejarah mereka. Kitab-kitab nabi yang lebih panjang biasanya
berisis kumpulan firman yang diucapkan (tidak sekaligus dan kadang kronologis,
serta kita perlu berusaha mencari tahu batas-batas kotbahnya)
Fungsi nabi-nabi di Israel adalah:
1.
Pengantara (yang mengingatkan) dalam pelaksanaan
perjanjian/covenat
2.
Berita para nabi tidak berasal dari dirinya
sendiri, tetapi dari Allah (ada panggilan ilahi)
3.
Berita para nabi itu sebenarnya bukan barang
baru (sebab telah ada di lima kitab Taurat), namun disajikannya dalam kado baru
yang secara menarik mengingatkan para pendengarnya kepada Taurat
Dalam menjalankan tugas eksegesis
perhatikanlah berikutt ini:
1.
Kita membutuhkan alat bantu penafsiran
2.
Konteks historis luas (jaman tahun 760-460 SM)
yang sarat dengan: pergolakan politik, militer, sosial, ekonomi yang belum
pernah terjadi sebelumnya; ketidaksetiaan rohani dan takpedulikan Taurat Musa;
serta perubahan besar dalam penduduk dan batas-batas nasional.
Konteks historis khusus: waktu penyampaian pesan dna pendengar.
3.
Berpikirlah dari segi nubuat dan adakanlah
pemisahan berita nubuat yang tersendiri
(pisahkanlah kotbah satu dengan yang lainnya dan coba temukan garis besar pokok
pokok pikirannya)
4.
Ada 3
bentuk ucapan nubuat yang paling lazim, yaitu:s
·
Penuntutan perkara: Allah sebagai penggugat dan
Israel sebagai tergugat
·
Firman celaka/malapetaka:
§
Konteksnya: perkabungan kematian
§
Urut-urutannya: pengumuman – alasan - nubuat
binasa
·
Firman janji keselamatan: berisi petunjuk
perubahan yang cukup radikal di masa depan sebagai masa berkat
5.
Para nabi sering memakai puisi sebagai sarana
penyampaian pesan supaya lebih menarik dan lebih mudah diingat/dihafal oleh
para pendengarnya. Kenalilah sifat-sifat
khas puisi Ibrani.
Dalam menjalankan tugas eksposisi, ada
beberapa saran berikut:
1.
Para nabi adalah peramal bagi masa depan mereka
sendiri. Jangna abaikan konteksnya, maksud
penulisannya, gaya bahasanya,
dan penyusunan katanya.
Ada perspektif ganda dalam
penggenapannya
2.
Nubuat dan arti kedua (sensus plenior) hanya
merupakan hak bagi para penulis PB, karena mereka diiilhami sedangkan kita
hanya diterangi (iluminasi).
3.
Karena para nabi memperhatikan baik tentang
benar/tidaknya umat Allah dalam hal kepercayaan (ortodoksinya) maupun hal
perilaku/tindakan (ortopraksi), maka kita pun harus memperhatikan keduanya.
4.
Bahasa eskatologi sering bersifat kiasan. Contoh Yehezkiel 37 sebenarnya berbicara
tentang kebangkitan Israel (ay.12-14)
No comments:
Post a Comment