Friday 24 October 2014

Khotbah : Hal Memberi sedekah


Hal Memberi Sedekah
Matius 6:1-4

Hasil gambar untuk memberi sedekahBanyak orang berbondong-bondong melakukan kebaikan dan berbondong-bondong pula orang-orang miskin berusaha untuk mendapatkan kebaikan. Sehingga muncul pengemis dimana-mana. Di indonesia sekarang saja tingkat kemiskinan semakin meningkat,dan itu yang mengakibatkan tingkat pengemis makin meningkat.kita sering lihat di pinggiran jalan banyak orang yang menggantung dirinya dengan hanya meminta-minta. Dan disitu kita lihat ada saja orang yang lewat dan memberi sedikit uang untuk mereka. Itu merupakan perbuatan yang baik bisa berbagi dengan mereka yang berkekurangan,

Kita tahu bahwa Hal memberi adalah pengajaran Yesus pada saat di bukit,dimana Yesus berkhotbah dan mengajar banyak hal buat orang-orang pada saat itu
Dalam pasal sebelumnya Yesus menerangkan tentang hukum taurat  dan arti sebenarnya kemudian dalam teks yang kita baca Yesus secara lebih detil lagi mengajar tentang satu hal yang penting untuk menghadapi pengajaran yang salah dari ahli Taurat dan orang Farisi yaitu mengenai hal memberi sedekah.karena pada Zaman Yesus sudahlah menjadi suatau ciri bahwa Yahudi sering melakukan 3 hal diantaranya sedekah.


Dalam teks ini ada dua hal yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sehubungan dengan memberi sedekah


1. Motivasi dalam memberi sedekah

Ayat pembukaan dalam ayat Matius 6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” Teks ini mengawali seluruh ayat dari ayat 1-18. Kata “prosete” yang berarti berhati-hatilah memperingatkan pembaca untuk menghindari menunjukkan kebaikan mereka dihadapan orang lain dengan sengaja supaya dihargai. Kalimat “jangan melakukan kewajiban agamamu” dalam bahaya Yunani menggunakan kata “didasko” yang berarti kebajikan atau kebaikan sehingga lebih tepat diterjemahkan “berhati-hatilah jangan melakukan kebaikan dihadapan orang.

v  Motivasi memberi yang tidak berkenan. ( Matius 6; 2 -3 )

A.     Pengen di ketahui banyak orang

Kata “dihadapan orang supaya dilihat mereka” juga Nampak dalam ayat 5 (“supaya mereka dilihat orang”), ayat 16 (“supaya orang melihat”) semua orang yang melakukan hal- hal tersebut yaitu berpuasa, berdoa dan memberi sedekah supaya dilhat orang lain disebut “munafik” didalam ayat 2, 5, dan 16. Matius menggambarkan orang munafik ini adalah sebagai orang Farisi
Dalam ayat 2 tertulis Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,” kata “mencanangkan hal itu” dalam bahasa Indonesia sehari-hari “janganlah menggembar-gemborkan” dalam bahasa Yunani = salpi,sh|j (salpiso/trompet) bahasa inggris “do not sound trumpet before you” sehingga diterjemahkan “jangan meniupkan trompet dihadapanmu” sungguh berbeda dengan terjemahan bahasa Indonesia. Tradisi meniup trompet adalah merupakan salah satu kebiasaan orang Yahudi ketika ada acara pemberian penghargaan besar, dan untuk menarik perhatian banyak orang atau untuk memotivasi orang melakukan kebaikan supaya mendapatkan penghargaan juga. Mereka inilah yang disebut sebagai orang-orang munafik.

B.     Pengen di puji

 Perkataan dalam ayat Matius 6:3-4 3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.   Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi.dalam teks ini terkandung makna apabila kita sudah memberi janganlah kita membicarakan kepada orang-orang lain tentang apa yang kita beri ,agar bisa di puji dan di sanjung.

v  Motivasi yang berkenan ( matius  6;4)

A.       Memberi dengan tersembunyi

Hendaklah sedekahmu itu diberikan  dengan tersembunyi  artinya jika kita memberi tidaklah perlu orang lain tahu apa yang kita beri,seberapa besar apa yang kita beri.itulah pemberian yang berkenan.
Dalam Matius 25:36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.” Yesus mengajarkan ketika melayani orang lain yang kekurangan itu sama saja dengan melayani dia. Yesus tidak bicara besarnya pemberian namun bicara motivasi dalam memberi. Inilah makana dari teks ini.

Firman Allah mau mengajarkan buat kita semua agar tidak lalai dalam melakukan perintah Tuhan yaitu membantu sesama yang susah dalam hal ini memberi pertolongan kepada mereka dan ketika kita sudah membantu orang-orang yang susah janganlah kita melakukan agar kita dapat dipuji atau di lihat banyak orang, melainkan kita bantu dengan Tulus sebagaimana kita melakukannya bukan hanya sebagai kewajiban agama melainkan suatu perintah dari Tuhan.

2. Upah yang diterima

Bicara soal upah . Apa itu upah ?
Dalam kamus besar bahasa indonesia upah adalah hak atau imbalan yang di terima seseorang yang sudah melaksanakan tugasnya berupa uang atau barang lainnya
Hal ini mengindikasikan bahwa sebenarnya setiap perbuatan kita ada upahnya ada konsekwensinya, ada perhitungannya. Namun jangan di salahartikan bahwa kalau memberi uang maka dapat uang, memberi pakaian maka mendapatkan pakaian. Upah pasti ada namun waktu dan bentuk upah tersebut tidak bisa dirumuskan oleh manusia namun sepenuhnya bergantung pada kehendak bapa di sorga.

A.     Upah yang diterima dari memberi yang tidak berkenan

Yaitu  tidak peroleh upah dari Allah (matius 6; 1b ) Dalam teks yang kita baca selain berbicara mengenai motivasi juga berbicara mengenai upah dalam memberi sedekah. Bagi orang-orang yang munafik ini Yesus berkata dalam Matius 6:1 kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.” Hal ini untuk mengkontraskan dengan ayat 2, 5, 16 dimana bagi orang yang tidak munafik dalam hal memberi, berdoa dan berpuasa mereka ini “Matthew 6:2 Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya artinya yang mereka cari hanya agar di puji orang dan mereka sudah mendapatkannya akan tetapi mereka tidak memperoleh upah dari Allah.

B.     Upah yang di terima dari memberi yang berkenan

 Dalam ayat 4 tertulis Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Ayat ini sebenarnya sudah sangat jelas. Ada dua hal yang pasti dilakukan oleh Bapa di Sorga sehubungan dengan perbuatan baik yang dilakukan: yaitu Allah akan Melihat dan membalasnya.
Ini adalah jaminan dari Allah. Jika kebaikan yang kita lakukan adalah untuk memuliakan Tuhan maka Allah pasti membalasnya. Cuma harus diingat balasannya sesuai dengan maksud dan rencana Allah di dalam kedaulatannya.

Segala sesuatu yang kita lakukan berkenan atau tidak berkenannya di hadapan Tuhan pasti ada konsekuensinya atau ada yang kita tuai dari apa yang kita tabur.

Sebagai anak-anak Tuhan marilah saya mengajak kita semua agar mengikuti segala ajaran Tuhan,janganlah kita seperti orang munafik yang melakukan sesuatu hal untuk menyenagkan diri sendiri atau keperluan diri sendiri,jadilah orang_orang kristen yang mendengar Firman Tuhan dan mau melakukannya.
Amin.........(Penulis Nusye Manuputty, S.Th)


khotbah : Hati Yang Gembira

Hati yang Gembira
Filipi 4;4
Hasil gambar untuk hati yang gembiraBerbicara mengenai Hati yang Gembira semua manusia mempunyai hati tapi apakah semua mempunyai hati yang gembira ? dan gembira seperti apa ?
Pada waktu kita di sekolah minggu ada satu lagu yang begini bunyinya“hati yang gembira “ dan penuh semangat kita menyanyikannya,dan kita hanya sebatas menyanyikan dan tanpa tahu kebenarannya serta menerapkannya.
Dalam ilmu kesehatan mengatakan bahwa dengan hati yang gembira bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon endorvin yang buat system kekebalan tubuh meningkat dan itu akan membuat seseorang tidak muda kenal penyakit,sangat sinkron dengan apa yang di katakan dalam Amsal 17;22 bahwa hati yang gembira adalah obat,tidak ada pertentangan antara ilmu kesehatan dengan apa yang di katakana oleh Alkitab karena apa yang dikatakan Alkitab itu bisa dapat di uji kebenarannya lewat ilmu kesehatan mengenai hati yang gembira,

Dalam Amsal 15;13 disini juga katakan bahwa hati yang gembira buat muka berseri-seri,itu sangatlah benar jika hati kita gembira maka akan terpancar di muka kita,tapi sebaliknya kalau hati kita sedih maka muka kita juga akan terlihat murung,dan itu akan membuat kita terlihat lebih tua di bandingkan dengan umur . tapi jika kita mempunyai hati yang gembira disitu kita akan selalu memberi senyuman kepada orang lain ,buat kita selalu berseri-seri dan itu akan membuat kita terlihat muda karena pada wajah kita ini banyak saraf,dan apabila saraf ini selalu di gerakan akan membuat otot-otot muka kita akan terlihat sehat akan tetapi sebaliknya.
Gembira itu sendiri adalah suatu keadaan/kondisi yang dimana kita merasakan nyaman pada saat mungkin kita mendapatkan sesuatu atau saat kita dalam kondisi senang,
Benar atau salah ? tapi apakah kita bisa bergembira pada saat kita dalam kondisi yang kurang baik ? apakah kita bisa bergembira pada saat kita lagi mengalami kesusahan ?  apakah kita bisa bergembira saat kita tidak punya uang ? apakah kita bisa bergembira pada saat pacar kita memutuskan kita ? apakah kita akan bergembira saat orang yang kita sayangi pergi dari kehidupan kita ?
Pertanyaan ini mungkin sangat sederhana tapi  butuh komitmen untuk menjawabnya?

Mungkin yah kita akan bergembira pada saat kita dalam kondisi baik-baik ,kita banyak uang,kita di terima/ditembak seseorang yang kita sayang,atau kita gembira pada saat apa yang kita ingini telah tercapai ..itu memang wajar ,tidak mungkin kita sedih kan ?
Saya mau mengajak kita buka pembacaan kita pada saat ini dalam filipi 4 : 4 ,kalau dalam alkitab bahasa Indonesia sehari-hari dikatakan ” Semoga kalian selalu bergembira karena kalian sudah hidup bersatu dengan Tuhan. Sekali lagi saya berkata: bergembiralah!
Kalau kita kembali pada teks aslinya  yaitu bahasa yunaninya adalah  Χαίρετε dan kalau di terjemahkan dalam bahasa inggrisnya adalah Rejoice yang artinya bergembira,

            Kita tahu bahwa yang menulis surat kepada jemaat di filipi adalah Paulus dan dengan tujuan apa Paulus menulis tentang hal ini ? Paulus mau katakan kepada mereka agar tetap bergembira/bersukacita walaupun dalam pederitaan sekalipun ? kita bisa lihat pada ayat-ayat sebelumnya, dan kata bergembira atau sukacita ini Paulus menekannya terus menerus ,tapi apakah saudara-saudari ketahui pada saat Paulus katakana kepada mereka untuk bergembira selalu,bagaimana keadaan paulus ? apakah paulus dalam keadaan baik-baik ? tentu tidak,saat Paulus menulis surat ini Paulus dalam penjara,makanya kitab filipi di sebut sebagai salah satu kitab penjara .

            saya coba mengajak kita untuk berpikir sebentar ,apakah mungkin seseorang yang dalam penjara bisa menesehati orang lain agar tetap bergembira tapi dirinya sendiri dalam penjara ? saya kasih sedikit contoh ajah seandainya jika saudara dalam masalah keluarga apakah saudara akan mengatakan hal yang sama ?  Paulus dalam penjara dan kalau mau dilihat dari kasat mata dia sedang mengalami musibah,Paulus dengan tegas mengatakan agar tetap selalu Bersukacita/bergembira sebenarnya yang harus katakana hal itu bukan Paulus tapi teman-teman pelayanannya atau jemaat yang pernah ia kunjungi,tapi sebaliknya Paulus yang beri semangat bagi mereka ,karena Paulus juga tahu akan Firman Tuhan seperti yang tercantum dalam amsal 17:22 tersebut.dan saya yakin saat Paulus mengatakan hal ini dia juga ikut gembira walaupun dia dalam keadaan yang buruk ,coba kita lihat pada filipi 2 : 18 yang kalau dalam BIS Begitu juga hendaknya kalian pun merasa senang dan turut bergembira dengan saya. dan coba kita buka lagi filipi 1;18b kita buka lagi filipi 1: 4 .dalam hal apapun Paulus tetap bergembira dan bersukacita, Jadi yang jadi pertanyaan bagi kita semua koq bisa ?

Apa kuncinya kita tetap memiliki hati yang gembira mmsekipun dalam kondisi yang kurang baik? 

1.       Selalu Dekat dengan Tuhan.

Kita tahu bagaimana kehidupan Paulus saat dia bertobat,Dia begitu dekat dengan Tuhan,Dia serahkan Dirinya untuk menjadi pelayanan Tuhan,bahkan harus menderita karena Tuhan,coba kita buka pada filipi 1 : 21,dia serahkan hidupnya seutuhnya bagi Tuhan walaupun harus mati,jadi bisa di bilang Paulus mendekatkan diri bagi Tuhan sehingga Ia penuh dengan hati yang gembira,karena Tuhan itu adalah sumber kegembiraan itu sendiri kita bisa lihat di maz 43:4.
Tuhan yang saya dan saudara-saudari sembah adalah sumber kegembiraan sumber sukacita ,sumber kebahagiaan,,dunia boleh menjanjikan hal-hal yang indah,tapi kegembiraan atau kebahagiaan yang dunia berikan hanyalah sementara,
Misalnya : pada saat kita kerja,wah kita sangat gembira dan senang ,apalagi kalau gajian ,Puji Tuhannya besar,pasti kita akan senang dan gembira,hati kita penuh sukacita yang melimpah tapi pada saat uang kita mulai menipis,apakah kita tetap bergembira sama seperti pertama kali kita gajiaan ? atau sebaliknya kita mulai  murung dan kelihatan galau,
Pasti jawabannya adalah tidak,, maksudnya tidak salah lagi >>ckckck<<,,itu pasti benar,jadi dengan contoh kecil ini kita bisa lebih memahami  bahwa dunia hanya berikan kegembiraan sementara ?  
Tapi Kedekatan kita dengan Tuhan akan membuat kita Penuh dengan sukacita dan membuat hati kita lebih tenang,Paulus selalu mambangun kedekatannya dengan Tuhan lewat doa  dan Paulus selalu berpegang akan Firman Tuhan  dan hampir semua surat Paulus di mulai dengan doa dan ucapan Syukur juga

Apabila kita Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan lewat

·        Doa, jika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan lewat doa walaupun kita sedang mengalami kesusahan seperti yang dialami paulus  kita akan tetap menjadi orang-orang yang mempunyai hati yang gembira
·        dan apabila kita hidup dalam Firman Tuhan maka sukacita/gembira kita menjadi penuh (yohanes 15:11) Karena Firman Tuhan dapat mengubahkan setiap hati yang pedih

Jadi Ketika kita dekat dengan Tuhan maka kondisi yang sedihpun dapat diubahkan Tuhan jadi Sukacita dan saat itu hati kita penuh dengan kegembiraan,oleh sebab itu jalanin hidup yang dekat dengan Tuhan yaitu Selalu Berdoa dan Hidup dalam firman Tuhan
Kedua yang menjadi pertanyaan buat kita semua,sukacita atau kegembiraan seperti apa yang di maksud Paulus. ??

2.      Hati yang Gembira dalam Tuhan .

Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi dia katakan agar selalu Gembira dalam Tuhan karena apabila gembira/sukacita dalam Tuhan mereka akan menjadi kuat dengan setiap persoalan yang di hadapi oleh jemaat Filipi itu juga yang mau yang di alami Paulus pada filipi 1 :12-26 disitu Paulus katakana bahwa walaupun dia dalam penjara dia tetap memiliki hati yang gembira dalam Tuhan makanya Paulus tetap menjadi orang yang kuat ,oleh sebab itu Paulus juga mau agar jemaatnya juga mengalami hal yang sama.
Firman Tuhan itu bukan hanya kepada jemaat di filipi akan tetapi kepada kita semua yang berada disini agar kita memilki hati yang gembira dalam Tuhan,janganlah kita mencari kegembiraan yang dunia janjikan mungkin kelihatannya sangat menjanjikan akan tetapi semua itu hanya bersifat sementara.
Kalau kita memeliki hati yang gembira dalam Tuhan ,saya percaya dan sangat yakin kita akan menjadi kuat  walaupun banyak masalah yang kita alami dan  kita akan menjadi orang Kristen yang tidak  hanya gembira saat kita dalam keadaan senang saja  tapi kita juga akan menjadi orang Kristen yang selalu memiliki hati yang gembira dalam keadaan apapun.
Maukah kita semua memiliki Hati yang penuh dengan Gembira ?
Ayo jalanin Hubungan yang dekat dengan Tuhan maka kita akan dapatkan kegembiraan yang Penuh dan milikilah gembira dalam Tuhan agar kita menjadi orang-orang yang kuat.
Aminnn.. 


Ayat-ayat penginjilan

KUMPULAN AYAT-AYAT YANG BISA DIPAKAI UNTUK MELAKUKAN  PENGINJILAN

Hasil gambar untuk ayat-ayat penginjilan
Matius 28:19-20 
19Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Baca Juga

20  dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Mrk 16:15
 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Luk 19:10 
Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
Yoh 1:12 
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Yoh 1:14 
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yoh 3:16
 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Yoh 3:36 
percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."
Yoh 14:6
Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Yoh 15:17-18
17 Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."
18Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
Yoh 16:8 
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman
Yoh 20:31
tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Kis 1:8 
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Kis 4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan
Kis 10:43
Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya."
Kis 16:31 
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Rom 1:16
 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani
Rom 3:23
 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
Rom 6:23
 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Rom 10:9-10
9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.
10  Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
2Kor 5:21
 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.
Kol 1:13
 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih
1Pet 1:18-19
18  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19  melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
1Yoh 5:1
 Setiap orang yang percaya, bahwa Yesus adalah Kristus, lahir dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi Dia yang melahirkan, mengasihi juga Dia yang lahir dari pada-Nya.
1Yoh 5:11-12
11  Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
12  Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Why 1:5 
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya












hati yang gembira


Hati yang Gembira
Filipi 4;4
Berbicara mengenai Hati yang Gembira semua manusia mempunyai hati tapi apakah semua mempunyai hati yang gembira ? dan gembira seperti apa ?
Pada waktu kita di sekolah minggu ada satu lagu yang begini bunyinya“hati yang gembira “ dan penuh semangat kita menyanyikannya,dan kita hanya sebatas menyanyikan dan tanpa tahu kebenarannya serta menerapkannya.
Dalam ilmu kesehatan mengatakan bahwa dengan hati yang gembira bisa membuat tubuh mengeluarkan hormon endorvin yang buat system kekebalan tubuh meningkat dan itu akan membuat seseorang tidak muda kenal penyakit,sangat sinkron dengan apa yang di katakan dalam Amsal 17;22 bahwa hati yang gembira adalah obat,tidak ada pertentangan antara ilmu kesehatan dengan apa yang di katakana oleh Alkitab karena apa yang dikatakan Alkitab itu bisa dapat di uji kebenarannya lewat ilmu kesehatan mengenai hati yang gembira,
Dan dalam Amsal 15;13 disini juga katakan bahwa hati yang gembira buat muka berseri-seri,itu sangatlah benar jika hati kita gembira maka akan terpancar di muka kita,tapi sebaliknya kalau hati kita sedih maka muka kita juga akan terlihat murung,dan itu akan membuat kita terlihat lebih tua di bandingkan dengan umur . tapi jika kita mempunyai hati yang gembira disitu kita akan selalu memberi senyuman kepada orang lain ,buat kita selalu berseri-seri dan itu akan membuat kita terlihat muda karena pada wajah kita ini banyak saraf,dan apabila saraf ini selalu di gerakan akan membuat otot-otot muka kita akan terlihat sehat akan tetapi sebaliknya.
Gembira itu sendiri adalah suatu keadaan/kondisi yang dimana kita merasakan nyaman pada saat mungkin kita mendapatkan sesuatu atau saat kita dalam kondisi senang,
Benar atau salah ? tapi apakah kita bisa bergembira pada saat kita dalam kondisi yang kurang baik ? apakah kita bisa bergembira pada saat kita lagi mengalami kesusahan ?  apakah kita bisa bergembira saat kita tidak punya uang ? apakah kita bisa bergembira pada saat pacar kita memutuskan kita ? apakah kita akan bergembira saat orang yang kita sayangi pergi dari kehidupan kita ?
Pertanyaan ini mungkin sangat simple tapi  butuh komitmen untuk menjawabnya?
Mungkin yah kita akan bergembira pada saat kita dalam kondisi baik-baik ,kita banyak uang,kita di terima/ditembak seseorang yang kita sayang,atau kita gembira pada saat apa yang kita ingini telah tercapai ..itu memang wajar ,tidak mungkin kita sedih kan ?
disini saya mau mengajak saudara-saudari untuk langsung saja kita buka pembacaan kita pada saat ini dalam filipi 4 : 4 ,kalau dalam alkitab bahasa Indonesia sehari-hari dikatakan ” Semoga kalian selalu bergembira karena kalian sudah hidup bersatu dengan Tuhan. Sekali lagi saya berkata: bergembiralah!
Kalau kita kembali pada teks aslinya  yaitu bahasa yunaninya adalah  Χαίρετε dan kalau di terjemahkan dalam bahasa inggrisnya adalah Rejoice yang artinya bergembira,
            kita tahu bahwa yang menulis surat kepada jemaat di filipi adalah Paulus dan dengan tujuan apa Paulus menulis tentang hal ini ? Paulus mau katakan kepada mereka agar tetap bergembira/bersukacita walaupun dalam pederitaan sekalipun ? kita bisa lihat pada ayat-ayat sebelumnya, dan kata bergembira atau sukacita ini Paulus menekannya terus menerus ,tapi apakah saudara-saudari ketahui pada saat Paulus katakana kepada mereka untuk bergembira selalu,bagaimana keadaan paulus ? apakah paulus dalam keadaan baik-baik ? tentu tidak,saat Paulus menulis surat ini Paulus dalam penjara,makanya kitab filipi di sebut sebagai salah satu kitab penjara .
            saya coba mengajak kita untuk berpikir sebentar ,apakah mungkin seseorang yang dalam penjara bisa menesehati orang lain agar tetap bergembira tapi dirinya sendiri dalam penjara ? saya kasih sedikit contoh ajah seandainya jika saudara dalam masalah keluarga apakah saudara akan mengatakan hal yang sama ?  Paulus dalam penjara dan kalau mau dilihat dari kasat mata dia sedang mengalami musibah,Paulus dengan tegas mengatakan agar tetap selalu Bersukacita/bergembira sebenarnya yang harus katakana hal itu bukan Paulus tapi teman-teman pelayanannya atau jemaat yang pernah ia kunjungi,tapi sebaliknya Paulus yang beri semangat bagi mereka ,karena Paulus juga tahu akan Firman Tuhan seperti yang tercantum dalam amsal 17:22 tersebut.dan saya yakin saat Paulus mengatakan hal ini dia juga ikut gembira walaupun dia dalam keadaan yang buruk ,coba kita lihat pada filipi 2 : 18 yang kalau dalam BIS Begitu juga hendaknya kalian pun merasa senang dan turut bergembira dengan saya. dan coba kita buka lagi filipi 1;18b kita buka lagi filipi 1: 4 .dalam hal apapun Paulus tetap bergembira dan bersukacita, Jadi yang jadi pertanyaan bagi kita semua koq bisa ?

Apa kuncinya Paulus walaupun dalam keadaan buruk atau dalam keadan apapun  tapi keadaan tersebut tidak buat dia menyerah atau putus asa bahkan sedih atau menangis sekalipun ,akan tetapi dia tetap bergembira ?
1.    A.  Karena Paulus selalu dekat dengan Tuhan.
Kita tahu bagaimana kehidupan Paulus saat dia bertobat,Dia begitu dekat dengan Tuhan,Dia serahkan Dirinya untuk menjadi pelayanan Tuhan,bahkan harus menderita karena Tuhan,coba kita buka pada filipi 1 : 21,dia serahkan hidupnya seutuhnya bagi Tuhan walaupun harus mati,jadi bisa di bilang Paulus mendekatkan diri bagi Tuhan sehingga Ia penuh dengan hati yang gembira,karena Tuhan itu adalah sumber kegembiraan itu sendiri kita bisa lihat di maz 43:4.
Tuhan yang saya dan saudara-saudari sembah adalah sumber kegembiraan sumber sukacita ,sumber kebahagiaan,,dunia boleh menjanjikan hal-hal yang indah,tapi kegembiraan atau kebahagiaan yang dunia berikan hanyalah sementara,
Misalnya : pada saat kita kerja,wah kita sangat gembira dan senang ,apalagi kalau gajian ,Puji Tuhannya besar,pasti kita akan senang dan gembira,hati kita penuh sukacita yang melimpah tapi pada saat uang kita mulai menipis,apakah kita tetap bergembira sama seperti pertama kali kita gajiaan ? atau sebaliknya kita mulai  murung dan kelihatan galau,
Pasti jawabannya adalah tidak,, maksudnya tidak salah lagi >>ckckck<<,,itu pasti benar,jadi dengan contoh kecil ini kita bisa lebih memahami  bahwa dunia hanya berikan kegembiraan sementara ?  
Tapi Kedekatan kita dengan Tuhan akan membuat kita Penuh dengan sukacita dan membuat hati kita lebih tenang,Paulus selalu mambangun kedekatannya dengan Tuhan lewat doa  dan Paulus selalu berpegang akan Firman Tuhan  dan hampir semua surat Paulus di mulai dengan doa dan ucapan Syukur juga
Apabila kita Membangun hubungan yang intim dengan Tuhan lewat
·        Doa, jika kita memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan lewat doa walaupun kita sedang mengalami kesusahan seperti yang dialami paulus  kita akan tetap menjadi orang-orang yang mempunyai hati yang gembira
·        dan apabila kita hidup dalam Firman Tuhan maka sukacita/gembira kita menjadi penuh (yohanes 15:11) Karena Firman Tuhan dapat mengubahkan setiap hati yang pedih
Ilustrasi/kesaksian :
Jadi Ketika kita dekat dengan Tuhan maka kondisi yang sedihpun dapat diubahkan Tuhan jadi Sukacita dan saat itu hati kita penuh dengan kegembiraan,oleh sebab itu jalanin hidup yang dekat dengan Tuhan yaitu Selalu Berdoa dan Hidup dalam firman Tuhan
Kedua yang menjadi pertanyaan buat kita semua,sukacita atau kegembiraan seperti apa yang di maksud Paulus. ??
2.   B    Hati yang Gembira dalam Tuhan .
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi dia katakan agar selalu Gembira dalam Tuhan karena apabila gembira/sukacita dalam Tuhan mereka akan menjadi kuat dengan setiap persoalan yang di hadapi oleh jemaat Filipi itu juga yang mau yang di alami Paulus pada filipi 1 :12-26 disitu Paulus katakana bahwa walaupun dia dalam penjara dia tetap memiliki hati yang gembira dalam Tuhan makanya Paulus tetap menjadi orang yang kuat ,oleh sebab itu Paulus juga mau agar jemaatnya juga mengalami hal yang sama.
Firman Tuhan itu bukan hanya kepada jemaat di filipi akan tetapi kepada kita semua yang berada disini agar kita memilki hati yang gembira dalam Tuhan,janganlah kita mencari kegembiraan yang dunia janjikan mungkin kelihatannya sangat menjanjikan akan tetapi semua itu hanya bersifat sementara.
Kalau kita memeliki hati yang gembira dalam Tuhan ,saya percaya dan sangat yakin kita akan menjadi kuat  walaupun banyak masalah yang kita alami dan  kita akan menjadi orang Kristen yang tidak  hanya gembira saat kita dalam keadaan senang saja  tapi kita juga akan menjadi orang Kristen yang selalu memiliki hati yang gembira dalam keadaan apapun.
Maukah kita semua memiliki Hati yang penuh dengan Gembira ?
Ayo jalanin Hubungan yang dekat dengan Tuhan maka kita akan dapatkan kegembiraan yang Penuh dan milikilah gembira dalam Tuhan agar kita menjadi orang-orang yang kuat.
Aminnn..


Monday 4 August 2014

3 kunci hidup Ayub



3 kunci Hidup Ayub
Hasil gambar untuk ayub
Ayub adalah orang yang berbudi baik, yang kemudian mengalami musibah hebat. Ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan (pasal1-2). Dalam tiga rangkaian percakapan yang bersajak, si penulis menggambarkan bagaimana teman-teman Ayub, dan Ayub sendiri menanggapi malapetaka itu. Pokok yang penting dalam percakapan-percakapan itu ialah yang menyinggung caranya Allah memperlakukan manusia (pasal 4-31) 
Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana,sehingga Ayub harus mengeluarkan kata penyeselan kenapa ia harus lahir ke dunia, (10:18) Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik (pasal 19 ) Pada bagian terakhir, Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepada Ayub ( pasal 38-42).
Disini saya akan mulai membahas tentang 3 kunci hidup Ayub yaitu :

1. Ayub hidup Saleh

Saleh itu hidup suci dalam segala segi hidup, Ayub hidup dalam kesucian, tidak ada dosa, tidak hidup dalam dosa dalam segala segi hidupnya di hadapan Tuhan (kalau suci di hadapan manusia itu belum betul-betul suci, sebab penilaian manusia itu terbatas, sebab manusia hanya bisa melihat dari luar saja).  Kalau Tuhan yang mengatakan bahwa Ayub suci, itu betul-betul suci, sebab Allah tahu sampai dalam hati dan pikiran angan-angannya.

Ini suatu prestasi atau keadaan yang sangat  indah. Dalam Alkitab  KJV disebut blameless,  tidak bercacat cela. Pengakuan Allah ini  suatu penilaian yang sangat tinggi dan  mulia, lebih dari gelar  S3 atau Nobel atau  gelar apapun dalam dunia ini, suatu  kehormatan  di hadapan Allah, itu sangat indah  dan sangat mulia serta berlaku    sampai kekal!  Lebih ajaib lagi, setiap orang beriman bisa  mendapatkan penghargaan yang mulia ini, sebab Tuhan yang memungkinkannya. Setiap orang yang lahir baru, bisa hidup suci sebab ia sudah ditebus oleh darah Yesus, Yoh 8:36 ia sudah dimerdekakan dari dosa, asal percaya dan mau pasti bisa. Rom 6:2,18.
Sudah banyak orang beriman yang hidup tidak bercacat cela, tetapi ada juga beberapa yang jatuh dalam dosa. Daudpun pernah jatuh dalam dosa tetapi ia bertobat dan kembali disucikan Tuhan. Lain halnya dengan Saul, ia tidak mau bertobat dan mati dalam dosanya. Ayub tetap hidup suci, saleh dan Tuhan berkenan kepadanya. Putra manusia Yesus tetap hidup suci sampai ke akhir, ia tetap taat sampai mati disiksa karena dosa-dosa manusia Pil 2:8.
Mengapa hidup Ayub menjadi begitu indah di dunia sampai di Surga untuk kekal. Sebab Ayub memelihara hidupnya dalam kesucian, ini kunci pertama.

2. Ayub takut akan Allah

Maz 112:1 Haleluya! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya.
Ams 19:23Takut akan Allah mendatangkan hidup, (ini kunci!) maka orang bermalam dengan puas, tanpa ditimpa malapetaka.
Ams 23:17 Janganlah hatimu dengki akan orang yang berdosa, melainkan takutlah akan Tuhan pada tiap-tiap hari; (TL)
Pkh 8:12-13 Tetapi jikalau orang fasik berbuat jahat seratus ganda sekalipun dan tinggal dengan hidupnya, kuketahui juga bahwa selamatlah kelak segala orang yang beribadat kepada Allah dan yang takut akan hadirat-Nya. Tetapi orang jahat tiada akan selamat dan tiada melanjutkan umurnya, melainkan seperti bayang-bayang adanya, sebab tiada ia takut akan hadirat Allah. (TL)
Pkh 12:13 Maka kesudahan segala perkara yang didengar ia ini: Takutlah akan Allah dan peliharakanlah segala firmanNya, karena itulah patut kepada segala manusia. (TL)

Dimana saja, dalam keadaan apa saja Ayub  takut akan Allah itu  berarti ia tetap hidup suci,  sebab tahu Allah selalu mengikuti dan  melihatnya sampai dalam hati Ibr 4:12 dimana   saja dan dalam hal  apa saja.
Meskipun: 
a) Ada kesempatan untuk berbuat    dosa, ia tetap tidak berdosa, sebab takut      akan Allah. Ini seperti apa yang dialami Yusuf.
Kej 39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih    besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”
b). Sekalipun dijahati orang, ia tetap tidak bereaksi dosa.
Rom 12:21 Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Di dalam dunia, membalas orang yang berbuat jahat (dengan marah dan benci) menghajarnya (dengan sepuas-puas hatinya) itu tidak salah; tetapi Ayub dan orang-orang beriman tidak demikian. Sekalipun dijahati, tidak timbul dosa dalam hati dan perbuatannya.
c). Sekalipun digoda, diajak atau didorong untuk berbuat dosa, ia tetap tidak berbuat dosa sebab takut akan Allah.
Ini hal yang indah dari Ayub, kunci ke-2 dalam hidupnya, sehingga hidupnya berbahagia sebab disertai, diberkati dan dilindungi Tuhan.

3. Hidup jauh dari yang jahat

Maz 1:1Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
Mengapa orang-orang suci selalu menjauhi yang jahat? 
Bukankah Tuhan sudah melepaskan kita dari dosa dan kita bebas dari dosa oleh pekerjaan Kristus? Ya, betul kita bebas, tetapi:
1). Kita bukan kebal dari dosa,
2). Semua orang tetap hidup dalam tubuh daging (yang menarik kepada hal-hal kedagingan dan dosa), sekalipun orang-orang suci yang indah-indah seperti Musa, Daud, Daniel dll.
Sebab itu kalau kita berada di tengah-tengah dosa, daging kita akan dirangsang, dilazatkan oleh dosa, maka tabiat daging akan bangun, tumbuh menjadi makin hidup dan makin kuat. Apalagi kalau dengan sengaja (= ada keinginan) masih di tengah-tengah dosa, itu sudah berarti kejatuhan, ia sudah berbuat menuruti keinginan hatinya, itu sudah menjadi perbuatan dosa, sehingga dengan demikian roh tertekan, pergumulan daging dan roh menjadi terlalu berat, tidak dapat ditanggung dan biasanya ia sudah dikalahkan dan diperhambakan oleh dosa.
Rom 13:14 Melainkan hendaklah kamu bersalut dengan Yesus Kristus Tuhan itu, dan jangan melazatkan tabiat tubuhmu (artinya bersenang-senang menuruti nafsu daging, TB: Merawat tubuhmu) sehingga menguatkan hawa nafsu. (TL)
Sebab itu orang yang sungguh-sungguh mau hidup suci itu menjauhkan diri dari dosa.
Ini adalah tanda bahwa orang itu punya niat dalam hatinya untuk hidup suci, mau hidup suci, sebab itu sebelum jatuh dalam dosa, ia sudah menjauhi segala hal-hal dosa supaya tidak sampai dikuatkan untuk berbuat dosa lalu jatuh. Jadi menjauhkan diri dari dosa adalah tanda hati yang maupunya niat untuk tetap hidup dalam kesucian. Sebab itu orang yang mau hidup suci itu menjauhkan diri dari yang jahat.

Kalau orang seperti Ayub toh bertemu dengan perkara-perkara dosa, godaan dan pencobaan, ia tetap tidak akan berdosa, tidak jatuh dalam dosa sebab:
1). Ia memang tidak mau.
2). Roh Kudus selalu standby menolong orang yang memang tidak mau berdosa, dan Roh Kudus di dalamnya ini sangat kuat (1Yoh 4:4).
3). Tuhan yang tahu lebih dahulu, tidak akan membiarkan pencobaan yang lebih besar dari kekuatannya menimpa dia.
Biasanya Roh Kudus akan sanggup memimpin orang-orang seperti ini keluar dari pencobaan itu tanpa jatuh.
Sebab itu orang-orang ini, kalau toh menghadapi godaan dosa, biasanya tetap menang, kecuali kalau ia tertipu lalu ingin, maka ia akan jatuh dalam dosa.
Orang yang ingin berbuat dosa atau yang plin-plan (berbuat juga boleh, tidak berbuat juga tidak apa-apa), tidak akan menjauhi yang jahat sebab mungkin saja ia akan melakukan keduanya.
Jadi menjauhi yang jahat adalah tanda bahwa orang itu memang mau hidup suci, mau tetap lepas dari dosa dan segala kejahatan.
Contoh   Yusuf, ia lepas dari pelukan isteri Potifar, hanya baju luarnya yang tertinggal dalam pelukan isteri Potifar Kej 39:12. Sebaliknya Betsyeba waktu dipanggil Daud untuk diajak berzinah, memang mau, kalau ia menolak pasti Daud tidak akan membunuh atau mencelakakannya. Memang si Betsyeba tidak setia dan anak pertama dihukum mati oleh Tuhan 2Sam 11:4.
Jadi sikap seperti ini (menjauhi yang jahat) itu berkenan kepada Tuhan, sebab niat hatinya betul, baik, sungguh-sungguh ingin hidup dalam kesucian.


Baca Juga