Wednesday, 17 October 2018

Khotbah: Sikap atau Tanggapan untuk dipakai Tuhan Markus 1:16-20


Sikap atau Tanggapan untuk dipakai Tuhan Markus 1:16-20

Apakah Tuhan hanya memakai orang-orang yang hebat saja? Orang-orang yang pintar saja? Atau orang-orang yang kaya saja? Apakah Tuhan memakai orang karena melihat dari bentuk fisik saja? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut adalah TIDAK.. karena Tuhan bisa memakai siapa saja.  Kita bisa melihat dalam Alkitab Tuhan bahkan memakai orang-orang yang dianggap rendah, atau orang-orang biasa untuk melakukan perkara yang luar biasa. Contohnya: Musa (seorang yang kurang pandai berbicara), Daud (hanya penggembala domba dan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan saudara-saudaranya), Yeremia (tidak pandai berbicara, dan masih muda), Yusuf (yang dibuang oleh saudara-saudaranya), bahkan dalam perikop kita pada saat Tuhan memanggil dan memakai orang-orang biasa seperti  Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes yang hanya adalah nelayan yang tidak mempunyai pendidikan yang tinggi dan masih banyak lagi contoh-contoh di Alkitab ketika Tuhan memakai orang-orang yang biasa.
 Tuhan juga memakai orang-orang yang pintar, yang punya pengaruh, seperti Lukas (Penulis kitab Lukas yang merupakan seorang Dokter) Paulus (seorang yang pintar, dan mempunyai pengaruh), jadi dapat disimpulkan Tuhan bisa memakai siapa saja, karena apa yang dilihat Tuhan tidak seperti apa yang dilihat oleh manusia karena Tuhan melihat hati (2 Samuel 16:7). Kuncinya bukan karena kekuatan , kepandaian, atau kekayaan kita dipakai Tuhan, tetapi tanggapan positif yang kita berikan kepada panggilan-Nya. saat kita mau dipakai oleh Tuhan, kita mau atau tidak? Dipakai Tuhan bukan berarti kita harus jadi pendeta, kita harus sekolah Alkitab, kecuali bagi kita yang memang terpanggil untuk itu. Akan tetapi dipakai Tuhan bisa lewat kehidupan kita, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, kita menyatakan kasih Tuhan lewat perbuatan kita, kita bisa membantu pekerjaan Tuhan lewat doa, daya, dan dana. Dalam doa, kita bisa berdoa bagi pekerjaan Tuhan, dalam daya, kita bisa ambil bagian dalam pelayanan (singer, WL, pemain musik, penerima tamu, tamborin, dll), dalam dana, kita bisa menopang pelayanan Tuhan dengan harta yang kita miliki.
Saya yakin kita semua mau dipakai oleh Tuhan, Pertanyaan adalah bagaimana sikap/tanggapan kita saat Tuhan mau memakai kita menjadi alatnya.
Kalau bertolak dari pembacaan kita terutama dalam ayat 17: Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Maka sikap atau tanggapan yang harus dimiliki dalam hal ini merespon panggilan Tuhan adalah:
Jawablah Panggilan Yesus
Dalam ayat 17 Yesus berkata “Mari” ini adalah sebuah kata ajakan, undangan panggilan, di mana keputusan sepenuhnya ada pada kita, kita mau atau tidak?  Kalau kita membaca dalam Markus 1:16-20, saat Tuhan Yesus mengajak Petrus dan Andreas, apakah mereka menolak, tidak. Mereka menerima panggilan Tuhan, dan kalau dilihat mereka bahkan meninggalkan pekerjaan mereka untuk menerima panggilan Tuhan. Dalam hal ini mereka meninggalkan kehidupan mereka yang lama, dan mau menerima panggilan Tuhan.
Tuhan mau memakai kita, tetapi terkadang kita yang mengeraskan hati kita, kita selalu mengatakan saya belum bisa, saya belum siap. Kita tidak perlu ambil contoh yang sulit, contoh yang sangat muda ketika bapak/ibu, saudara/i semua datang ke tempat ini untuk beribadah, untuk datang berdoa, ini merupakan respons sikap yang baik terhadap Tuhan. Mungkin saat bapak/ibu, saudara/i ke tempat ini, meninggalkan segala kesibukan, pekerjaan. Ini merupakan langkah awal yang baik untuk  merespon panggilan Tuhan untuk siap dipakai oleh Tuhan. Akan tetapi jika untuk datang beribadah saja, atau untuk datang berdoa saja, kita tidak mau, bagaimana Tuhan mau memakai kita. Ingat bahwa dibutuhkan kerelaan yang didasari oleh kesadaran penuh untuk memenuhi panggilan Tuhan. Bukan karena merasa terpaksa atau dipaksa. Kerelaan mencakup kesiapan kita dan melepaskan keinginan atau harapan Pribadi
Sekarang jawaban ada di tangan kita masing-masing, mau atau tidak menjawab panggilan Yesus dalam kehidupan kita serta meninggalkan kehidupan lama kita?.
Yang kedua bagaimana sikap atau tanggapan kita untuk dipakai oleh Tuhan, dalam hal ini merespon panggilan Tuhan adalah:
Ikuti Teladan dan Perintah Yesus
            Ayat 17 Yesus juga berkata, “Ikutlah”, kata ikutlah merupakan sebuah kata perintah, ketika kita sudah menjawab ya terhadap panggilan Tuhan, maka Tuhan ingin kita mengikut Dia.  Kata Ikutlah menunjuk kepada sikap yang mau melangkah di belakang Yesus. Pada saat ada seseorang yang menyuruh kita untuk mengikutinya, apakah kita akan berjalan didepan orang tersebut atau di belakangnya, pasti kita akan berjalan di belakangnya, mengikuti ke mana di pergi dan kita melihat bagaimana Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes dan murid”lainnya selalu mengikuti ke manapun Yesus pergi, dalam hal ini Tuhan Yesus mau kita mengikuti teladan Tuhan Yesus, selama Tuhan Yesus berada di bumi, banyak hal yang Tuhan Yesus ajarkan lewat perbuatan dan perkataan-Nya, Inilah yang harus kita ikuti. Ingat bahwa saat kita mengikuti manusia, manusia bisa mengecewakan kita, karena semua manusia masih bisa berbuat salah. Akan tetapi jika kita memandang Yesus sebagai satu-satunya teladan yang harus kita ikuti maka kita tidak akan pernah kecewa.
            Salah satu contoh yang bisa kita teladani dari Yesus adalah, kehidupannya yang penuh kasih, inilah sikap yang harus kita miliki. Maukah kita melihat sekitar kita dan melakukan apa yang pernah dilakukan oleh Yesus? Maukah kita mengikuti semua teladan Yesus? Jika kita mengaku murid-murid Yesus, pengikut Yesus, Orang Kristen seharusnya kita mengikuti teladan Yesus. Jika perbuatan dan perkataan kita tidak seperti Yesus, dapatkah kita disebut sebagai pengikut Yesus?. Memang dalam mengikuti teladan Yesus, kita harus memiliki komitmen.  Mungkin kita mencoba menjawab “kita kan masih manusia biasa, masih bisa buat salah,” ia siapa juga yang bilang kita bukan manusia, jika dilihat dalam pembacaan kita, Petrus salah satu contoh, dia masih melakukan kesalahan, bahkan sampai menyangkal Yesus, akan tetapi kita lihat bagaimana kehidupannya setelah dia menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Tuhan. Tuhan memakai dia dengan luar biasa. Dan saya yakin Tuhan juga bisa memakai saya, dan kita semua yang manusia biasa untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Asalkan kita mau mengikuti teladan Yesus dan menyerahkan diiri kita seutuhnya.
Yang terakhir bagaimana sikap atau tanggapan kita untuk dipakai oleh Tuhan, dalam hal ini merespon panggilan Tuhan adalah:
Siap dibentuk dan dipakai Yesus
Kata ketiga yang diucapkan Yesus dalam ayat 17 adalah “Kujadikan”, kata ini menunjuk kepada apa yang akan Tuhan lakukan dalam kehidupan kita.  Jika dilihat dalam teks ini, Petrus dan Andreas adalah seorang penjala ikan. Akan tetapi ketika mereka mau menerima panggilan Tuhan serta mengikuti Tuhan Yesus maka, Yesus menjadikan mereka bukan lagi sebagai penjala ikan melainkan penjala manusia. Dalam hal ini Tuhan memakai apa yang ada pada mereka, yang awalnya menjala ikan, sekarang menjala manusia, jadi dapat diaplikasikan kepada kita adalah Tuhan akan pakai apa yang ada pada kita, masa lalu kita, pekerjaan kita, talenta kita, atau apapun itu untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
Kita bisa lihat banyak contoh dalam Alkitab. Musa yang hanya memiliki tongkat, Tongkat itu dipakai Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya (tongkat berubah menjadi ular, tongkat itu yang dipakai untuk membela laut Teberau). Daud yang awalnya seorang penggembala domba, dan peralatan sebagai penggembala domba  seperti tongkat, dan senjata untuk mengalahkan binatang-binatang buas. Itu juga yang dipakai oleh Tuhan saat Daud mengalahkan Goliat, bukan hanya itu saja yang awalnya menggembalakan domba, Daud dipakai Tuhan menggembalakan umat Israel. Paulus, yang dulunya Ekstrim dan Radikal dalam menganiaya orang Kristen, dipakai Tuhan juga secara Ekstrim dan Radikal untuk memberitakan Injil. Oleh sebab itu Tuhan bisa memakai apa saja yang ada pada kita, baik itu pekerjaan kita, masa lalu kita, talenta kita, apapun itu bisa dipakai Tuhan.
Yang menjadi pertanyaan adalah maukah kita dijadikan Tuhan seperti apa yang Tuhan kehendaki, kata “Kujadikan” berarti Tuhan mau membentuk kita melalui proses kehidupan, sehingga kita menjadi alat Tuhan yang siap dipakai oleh Tuhan.
Tuhan mau jadikan saya, bapak/ibu, saudara/i semua sebagai alat untuk kemuliaan-Nya, dengan menyerahkan segala kehidupan kita untuk dibentuk Tuhan maka saya percaya kita semua akan menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa Tuhan, kita akan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain, kita akan dipakai Tuhan untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan. Di manapun kita berada, di kantor, pasar, ladang, sekolah, rumah, kita akan menjadi alat-Nya Tuhan. Asalkan kita mau dijadikan Tuhan sesuai dengan rencana dan maunya Tuhan bukan rencana dan maunya diri kita sendiri.
Inilah 3 sikap/tanggapan yang harus kita miliki untuk dipakai oleh Tuhan, yaitu menjawab panggilan Tuhan dan meninggalkan kehidupan lama kita, saat kita sudah menerima panggilan Tuhan dan meninggalkan kehidupan lama kita maka kita harus mengikuti teladan Tuhan Yesus, dan kita siap dibentuk dan dipakai, jika kita memiliki ketiga sikap ini, saya yakin dan percaya di manapun, kapanpun, dan walaupun kita hanya orang biasa, yang mungkin tidak diperhitungkan oleh dunia, kita akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya.  (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)


No comments:

Post a Comment