Sikap atau Tanggapan untuk dipakai Tuhan Markus
1:16-20
Apakah
Tuhan hanya memakai orang-orang yang hebat saja? Orang-orang yang pintar saja?
Atau orang-orang yang kaya saja? Apakah Tuhan memakai orang karena melihat dari
bentuk fisik saja? Jawaban dari semua pertanyaan tersebut adalah TIDAK.. karena
Tuhan bisa memakai siapa saja. Kita bisa
melihat dalam Alkitab Tuhan bahkan memakai orang-orang yang dianggap rendah,
atau orang-orang biasa untuk melakukan perkara yang luar biasa. Contohnya: Musa
(seorang yang kurang pandai berbicara), Daud (hanya penggembala domba dan tidak
ada apa-apanya dibandingkan dengan saudara-saudaranya), Yeremia (tidak pandai
berbicara, dan masih muda), Yusuf (yang dibuang oleh saudara-saudaranya),
bahkan dalam perikop kita pada saat Tuhan memanggil dan memakai orang-orang
biasa seperti Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes yang hanya adalah nelayan yang tidak
mempunyai pendidikan yang tinggi dan masih banyak lagi contoh-contoh di Alkitab
ketika Tuhan memakai orang-orang yang biasa.
Tuhan juga memakai orang-orang yang pintar,
yang punya pengaruh, seperti Lukas (Penulis kitab Lukas yang merupakan seorang
Dokter) Paulus (seorang yang pintar, dan mempunyai pengaruh), jadi dapat
disimpulkan Tuhan bisa memakai siapa saja, karena apa yang dilihat Tuhan tidak
seperti apa yang dilihat oleh manusia karena Tuhan melihat hati (2 Samuel
16:7). Kuncinya bukan karena kekuatan , kepandaian, atau kekayaan kita dipakai
Tuhan, tetapi tanggapan positif yang kita berikan kepada panggilan-Nya. saat
kita mau dipakai oleh Tuhan, kita mau atau tidak? Dipakai Tuhan bukan berarti
kita harus jadi pendeta, kita harus sekolah Alkitab, kecuali bagi kita yang
memang terpanggil untuk itu. Akan tetapi dipakai Tuhan bisa lewat kehidupan
kita, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain, kita menyatakan kasih Tuhan
lewat perbuatan kita, kita bisa membantu pekerjaan Tuhan lewat doa, daya, dan
dana. Dalam doa, kita bisa berdoa bagi pekerjaan Tuhan, dalam daya, kita bisa
ambil bagian dalam pelayanan (singer, WL, pemain musik, penerima tamu,
tamborin, dll), dalam dana, kita bisa menopang pelayanan Tuhan dengan harta
yang kita miliki.
Saya
yakin kita semua mau dipakai oleh Tuhan, Pertanyaan adalah bagaimana
sikap/tanggapan kita saat Tuhan mau memakai kita menjadi alatnya.
Kalau
bertolak dari pembacaan kita terutama dalam ayat 17: Yesus berkata kepada
mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."
Maka sikap atau tanggapan yang harus dimiliki dalam hal ini merespon panggilan
Tuhan adalah:
Jawablah Panggilan Yesus
Dalam
ayat 17 Yesus berkata “Mari” ini
adalah sebuah kata ajakan, undangan panggilan, di mana keputusan sepenuhnya ada
pada kita, kita mau atau tidak? Kalau
kita membaca dalam Markus 1:16-20, saat Tuhan Yesus mengajak Petrus dan
Andreas, apakah mereka menolak, tidak. Mereka menerima panggilan Tuhan, dan
kalau dilihat mereka bahkan meninggalkan pekerjaan mereka untuk menerima
panggilan Tuhan. Dalam hal ini mereka meninggalkan kehidupan mereka yang lama,
dan mau menerima panggilan Tuhan.
Tuhan
mau memakai kita, tetapi terkadang kita yang mengeraskan hati kita, kita selalu
mengatakan saya belum bisa, saya belum siap. Kita tidak perlu ambil contoh yang
sulit, contoh yang sangat muda ketika bapak/ibu, saudara/i semua datang ke
tempat ini untuk beribadah, untuk datang berdoa, ini merupakan respons sikap yang
baik terhadap Tuhan. Mungkin saat bapak/ibu, saudara/i ke tempat ini,
meninggalkan segala kesibukan, pekerjaan. Ini merupakan langkah awal yang baik
untuk merespon panggilan Tuhan untuk siap dipakai oleh Tuhan. Akan
tetapi jika untuk datang beribadah saja, atau untuk datang berdoa saja, kita
tidak mau, bagaimana Tuhan mau memakai kita. Ingat bahwa dibutuhkan kerelaan
yang didasari oleh kesadaran penuh untuk memenuhi panggilan Tuhan. Bukan karena
merasa terpaksa atau dipaksa. Kerelaan mencakup kesiapan kita dan melepaskan
keinginan atau harapan Pribadi
Sekarang
jawaban ada di tangan kita masing-masing, mau atau tidak menjawab panggilan
Yesus dalam kehidupan kita serta meninggalkan kehidupan lama kita?.
Yang kedua bagaimana sikap atau
tanggapan kita untuk dipakai oleh Tuhan, dalam hal ini merespon panggilan Tuhan
adalah:
Ikuti Teladan dan Perintah Yesus
Ayat 17 Yesus juga berkata, “Ikutlah”, kata ikutlah merupakan sebuah kata perintah, ketika kita
sudah menjawab ya terhadap panggilan Tuhan, maka Tuhan ingin kita mengikut
Dia. Kata Ikutlah menunjuk kepada sikap
yang mau melangkah di belakang Yesus. Pada saat ada seseorang yang menyuruh
kita untuk mengikutinya, apakah kita akan berjalan didepan orang tersebut atau
di belakangnya, pasti kita akan berjalan di belakangnya, mengikuti ke mana di
pergi dan kita melihat bagaimana Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes dan
murid”lainnya selalu mengikuti ke manapun Yesus pergi, dalam hal ini Tuhan
Yesus mau kita mengikuti teladan Tuhan Yesus, selama Tuhan Yesus berada di
bumi, banyak hal yang Tuhan Yesus ajarkan lewat perbuatan dan perkataan-Nya,
Inilah yang harus kita ikuti. Ingat bahwa saat kita mengikuti manusia, manusia
bisa mengecewakan kita, karena semua manusia masih bisa berbuat salah. Akan
tetapi jika kita memandang Yesus sebagai satu-satunya teladan yang harus kita
ikuti maka kita tidak akan pernah kecewa.
Salah satu contoh yang bisa kita teladani dari Yesus
adalah, kehidupannya yang penuh kasih, inilah sikap yang harus kita miliki.
Maukah kita melihat sekitar kita dan melakukan apa yang pernah dilakukan oleh
Yesus? Maukah kita mengikuti semua teladan Yesus? Jika kita mengaku murid-murid
Yesus, pengikut Yesus, Orang Kristen seharusnya kita mengikuti teladan Yesus.
Jika perbuatan dan perkataan kita tidak seperti Yesus, dapatkah kita disebut
sebagai pengikut Yesus?. Memang dalam mengikuti teladan Yesus, kita harus
memiliki komitmen. Mungkin kita mencoba menjawab “kita kan masih manusia biasa,
masih bisa buat salah,” ia siapa juga yang bilang kita bukan manusia, jika
dilihat dalam pembacaan kita, Petrus salah satu contoh, dia masih melakukan
kesalahan, bahkan sampai menyangkal Yesus, akan tetapi kita lihat bagaimana
kehidupannya setelah dia menyerahkan dirinya seutuhnya kepada Tuhan. Tuhan
memakai dia dengan luar biasa. Dan saya yakin Tuhan juga bisa memakai saya, dan
kita semua yang manusia biasa untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang luar biasa. Asalkan
kita mau mengikuti teladan Yesus dan menyerahkan diiri kita seutuhnya.
Yang terakhir bagaimana sikap atau tanggapan kita untuk
dipakai oleh Tuhan, dalam hal ini merespon panggilan Tuhan adalah:
Siap
dibentuk dan dipakai Yesus
Kata
ketiga yang diucapkan Yesus dalam ayat 17 adalah “Kujadikan”, kata ini menunjuk kepada apa yang akan Tuhan lakukan
dalam kehidupan kita. Jika dilihat dalam
teks ini, Petrus dan Andreas adalah seorang penjala ikan. Akan tetapi ketika
mereka mau menerima panggilan Tuhan serta mengikuti Tuhan Yesus maka, Yesus
menjadikan mereka bukan lagi sebagai penjala ikan melainkan penjala manusia.
Dalam hal ini Tuhan memakai apa yang ada pada mereka, yang awalnya menjala
ikan, sekarang menjala manusia, jadi dapat diaplikasikan kepada kita adalah
Tuhan akan pakai apa yang ada pada kita, masa lalu kita, pekerjaan kita,
talenta kita, atau apapun itu untuk melakukan pekerjaan Tuhan yang besar.
Kita
bisa lihat banyak contoh dalam Alkitab. Musa yang hanya memiliki tongkat,
Tongkat itu dipakai Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya (tongkat berubah menjadi
ular, tongkat itu yang dipakai untuk membela laut Teberau). Daud yang awalnya
seorang penggembala domba, dan peralatan sebagai penggembala domba seperti tongkat, dan senjata untuk
mengalahkan binatang-binatang buas. Itu juga yang dipakai oleh Tuhan saat Daud
mengalahkan Goliat, bukan hanya itu saja yang awalnya menggembalakan domba,
Daud dipakai Tuhan menggembalakan umat Israel. Paulus, yang dulunya Ekstrim dan
Radikal dalam menganiaya orang Kristen, dipakai Tuhan juga secara Ekstrim dan
Radikal untuk memberitakan Injil. Oleh sebab itu Tuhan bisa memakai apa saja
yang ada pada kita, baik itu pekerjaan kita, masa lalu kita, talenta kita,
apapun itu bisa dipakai Tuhan.
Yang
menjadi pertanyaan adalah maukah kita dijadikan Tuhan seperti apa yang Tuhan
kehendaki, kata “Kujadikan” berarti
Tuhan mau membentuk kita melalui proses kehidupan, sehingga kita menjadi alat
Tuhan yang siap dipakai oleh Tuhan.
Tuhan
mau jadikan saya, bapak/ibu, saudara/i semua sebagai alat untuk kemuliaan-Nya,
dengan menyerahkan segala kehidupan kita untuk dibentuk Tuhan maka saya percaya
kita semua akan menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa Tuhan, kita
akan dipakai Tuhan untuk menjadi berkat bagi orang lain, kita akan dipakai
Tuhan untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan. Di manapun kita berada, di kantor,
pasar, ladang, sekolah, rumah, kita akan menjadi alat-Nya Tuhan. Asalkan kita
mau dijadikan Tuhan sesuai dengan rencana dan maunya Tuhan bukan rencana dan
maunya diri kita sendiri.
Inilah
3 sikap/tanggapan yang harus kita miliki untuk dipakai oleh Tuhan, yaitu
menjawab panggilan Tuhan dan meninggalkan kehidupan lama kita, saat kita sudah
menerima panggilan Tuhan dan meninggalkan kehidupan lama kita maka kita harus
mengikuti teladan Tuhan Yesus, dan kita siap dibentuk dan dipakai, jika kita
memiliki ketiga sikap ini, saya yakin dan percaya di manapun, kapanpun, dan
walaupun kita hanya orang biasa, yang mungkin tidak diperhitungkan oleh dunia, kita
akan dipakai Tuhan untuk menyatakan kasih dan kuasa-Nya. (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)
No comments:
Post a Comment