Wednesday 28 August 2019

Contoh Khotbah Pragmatis: Ikuti aku! I Petrus 5:3



 Ikuti aku! I Petrus 5:3

Mendapat kesempatan untuk menjadi seorang pemimpin tentu merupakan sebuah kesempatan yang sangat menyenangkan. Banyak hal dan pengalaman yang akan didapatkan oleh seseorang apabila ia menjdi seorang pemimpin. Memang hal ini tidak berlaku bagi semua orang, tetapi mereka yang memiliki bakat dan minat dalam hal ini akan setuju dengan prnyataan ini. Bisa mempegaruhi dan memberikan teladan kepada orang lain dan dilakukan itu adalah hal yang sesuatu banget. Tapi untuk mereka yang tidak memiliki minat dalam hal ini akan menganggap hal ini sebagai suatu beban yang sangat berat. Yang menjadi permasalahannya adalah dewasa ini, pemimpin-pemimpin yang ada hanya mau memimpin (menyuruh dan memerintah  saja) tanpa mau melakukan apa yang diperintahkannya. Jika hal ini terus dilakukan maka pepatah Jawa: Jarkoni (isa ngajar ora isa ngelakoni) berlaku bagi pemimpin itu. Lalu apakah yang harus kita lakukan terhadap pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan?  

Jalan Keluar yang diusulkan:
·         Dengarkan saja perintahnya
Bila pemimpin kita menyuruh kita untuk melakukan sesuatu, sebagai seorang bawahan, hal yang harus dilakukan hanyalah menaatinya. Yaa walaupun itu bukan merupakan satu hal yang mudah untuk dilakukan. Setiap orang dengan egonya masing-masing akan mengatakan “siapa sih lo, enak banget nyuruh-nyuruh mulu”. Sebenarnya reflek setiap orang ketika mendengar suatu perintah yang secara khusus ditujukan kepadanya pasti akan dengan alaminya mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Walaupun mungkin terkesan tidak sungguh-sungguh dalam mendengarkannya, tapi itu hanyalah casingnya saja. Karena setiap orang yang mendapat suatu perintah atau mandat akan merasa bertanggung jawab atas perintah tersebut. Selain daripada itu, saat kita mendengarkan perintah pemimpin kita, kita akan diberi label sebagai orang yang baik, karena mau mendengarkan perintah orang lain. Dengan demikian, adalah sebuah hal yang baik bila kita mau mendengarkan perintah orang lain dengan sugguh-sungguh.
·         Lakukan perintahnya tanpa berpikir macam-macam karena pikiran itu pasti membuat kita untuk tidak melakukannya
Manusia biasanya melakukan apa yang sedang ada dipikirannya. Manusia biasanya melakukan apa yang menurutnya menyenangkan dan yang mudah diterima di pikiran. Suatu perintah baru yang diterima seseorang biasanya akan diproses terlebih dahulu dengan kesadaran. Tetapi apabila seseorang memikirkan perintah itu dengan waktu yang cukup lama dan mempertimbangkan terlalu lama, akan memancing seseorang untuk berpikir lebih keras. Berpikir keras yang dimaksud adalah berpikir siapa yang menyuruh, apa yang diperintahkan dan apa manfaatnya bagi saya yang mengerjakan.
Bila kita berpikir demikian, kita akan ingat bahwa pemimpin itu tidak melakukan apa yang diperintahkannya juga, maka ia tidak akan mau melakukannya. Padahal kalau kita tidak melakukannya kita juga akan membuat diri sendiri menjadi malas dan membunuh inisiatif kita. Jika tidak ada hal yang dilakukan dan terlalu banyak pertimbangan, maka “penyakit” (malas) yang satu ini akan mudah menyerang, merajalela dan membunuh diri kita sendiri.
Hikmat Alkitab                      :
·         Amsal 5:7 -Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.-
Amsal mengingatkan kepada kita untuk berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal. Untuk dapat berhati-hati dalam melakukannya, Amsal juga telah menasihatkan untuk mendengarkan dengan seksama. Salomo dengan bijaknya memberikan sebuah peringatan kepada setiap kita terhadap setiap perintah yang diberikan kepada kita, kita dengarkan dengan baik-baik. Karena dengan itulah, kita akan menjadi bijak dalam mengambil keputusan. Segala apa yang diperintahkan oleh atasan kita, oleh pemimpin kita, kita harus belajar untuk mendengarkannya dengan seksama, dengan sungguh-sungguh. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh beda dengan mendengarkan sambil lalu. Dan Amsal memberikan nasihat untuk mendengarkan perintah itu dengan sungguh-sungguh karena Amsal juga mengatakan bahwa mendengarkan perintah dan nasihat itu dapat menuntun orang menjadi orang yang bijak. Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan. (Ams 19:20)
·         Kolose 3:23 -Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.-
Firman Tuhan mengingatkan kepada setiap kita untuk melakukan segala sesuatu yang telah diperintahkan kepada kita dengan kesungguhan hati dan dengan ketulusan. Semua ini dikerjakan seperti sedang melakukan perintah itu untuk Tuhan bukan untuk manusia, walaupun secara nyata memang hal tersebut dilakukan untuk manusia. Paulus mengingatkan kita untuk selalu melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan. Ini berarti kita harus melakukan segala apa yang “diperintahkan” kepada kita dengan kesungguhan dan ketulusan hati, tanpa memandang siapa yang menyuruhnya.

Menjawab Pertanyaan         : (Cara mengatasi pemimpin yang tidak bisa jadi teladan)

Pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan harus diingatkan oleh orang yang dipimpinnya dengan tindakan yang dapat dijadikan sebagai contoh. Menjadi teladan bagi orang lain adalah sebuah kebanggaan.
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (I Timotius 4:12)
·         Ketaatan kepada pemimpin juga menyiratkan takut akan Tuhan
·         Sikap yang sungguh-sungguh untuk melakukan sesuatu adalah  kesenangan bagi Tuhan
·         Menjadi teladan bagi orang yang lebih “tinggi” merupakan sebuah suatu kebanggaan.
Aplikasi                                  :
·         Taatlah kepada pemimpin! karena itu berarti kita takut akan Tuhan.
·         Bersungguh-sungguhlah untuk melakukan segala sesuatu karena itu untuk Tuhan.
·         Jadilah teladan bagi semua orang, termasuk bagi pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan!

Cara mengantisipasi cemburu dan Iri hari


Cara mengantisipasi cemburu dan Iri hari

Dalam setiap perjalanan hidup ini pastinya kita selalu bergaul dengan siapa saja. Dilingkungan kehidupan kita pasti ada tetangga, dalam berjemaat disuatu gereja pasti punya teman, kenalan , dan orang-orang yang berada dekat dengan kita. dalam hal ini karena banyak orang yang disekeliling kita pasti banyak hal yang membuat kita menjadi tidak senang. Maka timbullah iri hati dan cemburu. Alasan kita cemburu adalah karena kita selalu melihat kelebihan orang lain dan membandigkan dengan keadaan kita dan kelemahan kita. sehingga membuat  kita menjadi iri hati. Mungkin saat ada tetangga yang punya mobil baru padahal dia orang yang tidak percaya dan korup kita mulai iri dan cemburu . tanpa kita sadari rasa cemburu itu dalam setiap kehidupan manusia dan selalu menganggu kita dan itu saya katakan wajar tetapi membuat kita akan selalu membuat kita tidak bisah bersosial dengan baik dan hanya membuat kita menjadi sakit hati dan fisik. Yang utama kita tidak akan bertumbuh dalam kerohanian, ahirnya kita malas berdoa hanya fokus dengan masalah cemburu itu.
 bagaimana cara melawan rasa cemburu dan iri hati dalam setiap kehidupan kita ??
Jalan Keluar Yang Diusulkan :
Ø  Buatlah orang yang kita cemburui itu merasa dicintai
Jangan terlalu fokus pada apa yang kita cemburui, itu akan membuat kita hancur. Tetapi saat ini saya akan katakan cobalah buat orang yang engkau cemburui itu marasa disayangi dengan memberikan perhatian, selalu ramah, dan selalu menegur dia dengan sopan dan santun pasti akan ada perbedaan , mengapa karena pada kita memberikan senyuman itu maka orang yang kita cemburui itu akan baik sama kita , otomatis dia akan mengasihi dan menghargai kita juga. Coba pikirkan dan bayangkan pada saat anda dikasihi dan disayang serta diberi perhatian oleh orang yang pernah engkau sakiti pasti anda akan merasa senang. Dan pasti anda akan berpikir oh dia baik ternyata. Kalau gak percaya boleh coba sendiri.
Ø  Pikirkan kebaikan orang itu dan jangan fokus pada kecemburuan anda
Mungkin dia  membuat anda cemburu atau sakit hati, mungkin dia suka menyombongkan diri kepada anda, tetapi saat ini saya mau katakan bahwa dia itu hanya mau buat anda tidak fokus dengan pekerjaan atau kegiatan saudara. Jadi meskipun orang yang engkau cemburui itu sangat-sangat membuat anda sakit hati , tetapi disisi lain orang itu mempunyai hati nurani dan sisi baiknya. Artinya saat anda fokus pada kebaikan maka rasa cemburu itu akan hilang dan rasa yang membuat engkau sakit hati itu akan punah dengan sendirinya. Artinya pada saat kita memikirkan yang positif dan fokus pada apa yang kita lakukan atau kegiatan kita pasti itu akan pergi dengan sendirinya.
Ø   Jangan selalu membandingkan diri dengan orang yang membuat engkau sakit hati
Terkadang yang membuat kita selalu merasa sakit hati, dengan melihat kelebihan orang lain dan melihat kelemahan kita. itu sangat tidak baik mengapa karena saat anda membandingkan diri anda dengan orang lain maka saat itu juga rasa Amarah akan muncul dan rasa benci akan muncul akhirnya sakit hati. Jadi coba lihat kelebihan anda dan tingkatkan, kembangkan apa yang anda sukai atau apa yang anda inginkan supaya anda bisa dilihat baik. Artinya layakkan diri anda supaya anda bisa terlihat baik dan fokuskan pola pikir kita kepada cita-cita, pelajaran, kerja dan lain-lain , maka rasa cemburu itu akan hilang.
Hikmat Alkitab
Ø  Matius 22 : 39 “ kasihilah sesamamu manusia “ dalam ayat ini saya mau katakan bahwa mengapa kita harus cemburu kepada orang yang lain atau sesama kita, kan dia bukan musuh. Artinya saat kita cemburu dan iri hati kepada orang itu dan marah,  sama saja kita tidak mengasihi sesama kita. saya mau katakan kepada saudara bahwa musuh kita itu Cuma satu yaitu Iblis. Mengapa terkadang kita mempunyai musuh karena kita sendiri yang membuat sesama kita menjadi musuh. Firman Tuhan sudah sangat Jelas mengajarkan kepada kita manusia itu sesama kita jadi kasihi sesama kita bukan jadikan dia musuh. Maka kita tidak akan mempunyai musuh serta iri dan cemburu kepada orang lain karena dia sesama kita. dan jangan lupa berdoa minta kemampuan kepada Tuhan.
Ø  2 korintus 10:12 Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri.   Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri , dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! Membandingkan diri dengan standar masa kini dan kehidupan orang percaya di sekeliling kita, menunjukkan bahwa kita masih belum memiliki pengertian yang benar mengenai kehendak Allah. Standar yang harus kita pakai untuk mengukur diri dinyatakan oleh Kristus dan para rasul dalam PB. Dalam hal ini saya katakan kepada saudara bahwa sesungguhnya hidup ini salalu ukur satndar hidup dengan Kehidupan Yesus maka kita akan mengalami perubahan paradigma. Dan membuat kita menjadi lebih baik, artinya saat kita mempunyai satndar untuk memgukur diri kita melalui Tuhan Yesus maka pengertian dan pola pikir kita menjadi kehendak Allah. rasa cemburu itu akan hilang dan rasa iri hati akan hilang saat kita memandang kehidupan kita adalah standar Tuhan Yesus.
Ø  filipi 4 : 13 “ segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku “ artinya kepuasan hanya didalam Yesus .
Cara menang dari cemburu dan iri hati
v  Selalu percaya diri dengan keadaan diri sendiri , karena Tuhan Yesus adalah standar hidupku
v  Selalu mendekatkan diri dengan Tuhan karena kepuasan hanya didalam Yesus,  dan selalu teguh melihat kehendak Allah melalui firman-Nya.
v  Berdoa dan selalu mau mengasihi  kepada sesama kita, seperti Tuhan mengasihi kita.
Aplikasi
ü  Berkomitmen untuk selalu mau mengasihi sesama kita manusia dan selalu melihat kasih Yesus dan kita mau menjauhkan pikirin yang tidak baik melihat sesama kita.
ü  Menerima semua kelebihan orang lain dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita.
ü  Berlaku ramah dan sopan kepada semua orang serta bersosial dengan baik kepada semua orang karena itu adalah perintah Tuhan untuk mengasihi sesama.


Laporan baca buku: Memahami Anak Remaja (Wilson Nadeak)


  Ulasan buku: Memahami Anak Remaja (Wilson Nadeak)


Orang Tua dan Kaum Remaja.
Bab ini bercerita bagaimana orang tua yang memiliki tiga anak. Anak-anaknya berhasil dalam setiap studi yang diikutinya. Dari orang tua ini kita bisa belajar bagaimana orang tua ini berhasil dalam mendidik anak-anaknya. Ternyata orang tua ini menjadikan anaknya sebagai tumpuan untuk hari depannya, sehingga orang tua ini mendidik anaknya dan meberikan dorongan sehingga berhasil. Orang tuan ini ternyata belajar dari cara pikir anak untuk bisa memahami anaknya, sehingga percekcokkan antara orang tua dan anak tidak perlu terjadi. Orang tua ini belajar memberikan contoh yang baik, ketika ia salah ia berani untuk meminta maaf terlebih dahulu. Sehingga baik orang tua dan anak bisa saling menghormati dan mendengarkan dari setiap apa yang menjadi harapannya.
Anak Remaja versus Orang Tua
Anak remaja pada awalnya akan masih sedikit membawa cara yang dipakai pada masa kanak-kanak. Mereka mencoba melakukan sesuatau yang menarik perhatian orang tuanya untuk menadapatkan apa yang diingikannya, tetapi cara ini tidak akan selalu berhasil. Orang tua juga akan menilai bahwa mereka sudah tidak anak-anak kecil lagi. Namun respon ini ada yang membuat anak-anak melakukan sesuatu yang ekstrem. Menanggapi ini orang tua pun juga kadang tidak memilih untuk mencoba mengerti keadaan anak. Ia justru berangkat dari posisi mereka sebagai orang tua yang selalu harus dihormati. Memang benar anak harus hormat kepada orang tua. Orang tua juga harus mengikuti perkembangan diri anak, baik rohani dan jasmani mereka. Sehingga tidak akan ada pertentangan antara anak dan orang tua.
Mengapa pemuda Tono memberontak
Kasus yang dialami oleh tono ini merupakan kasus yang terjadi akibat orang tua yang memaksakan kepada anaknya untuk melakukan semua peraturan yang dibuat oleh orang tuanya. Dari kisah ini, dapat diambil sebuah pelajaran bahwa anak itu harus juga dilibatkan dalam mengambil atau membuat peraturan. Anak juga harus mengerti arah peraturan itu dengan baik. Kebiasaan orang tua yang mengambil posisi diatas ini kadang membuat anak-anak yang masih berjiwa muda akan merasa diremehkan. Perasaan inilah yang akhirnya yang akan menimbulkan pembereontakan.
Pengaruh emosi Ibu
Anak yang dibesarkan oleh seorang ibu yang memiliki temperamen yang labil ternyata akan memebrikan pengaruh kepada anak-anaknya. Kepada anak-anak yang demikian mereka harus mendapatkan pelajaran tentang bagaimana mereka lepas dari sifat yang seperti itu. Anak-anak ini harus diajak untuk bisa membawa anak ini mengenali dan menuliskan apa yang membuatnya menjadi marah. Kemudian anak-anak ini harus mengerti mengapa mereka bisa menjadi marah. Mereka ahrus bisa memahami supayan mereka dapat di bimbing untuk berpikir secara dewasa, sehingga bisa memecahkan persoalan itu dengan secara rasional.
Remaja yang merokok, tanda kedewasaan
Anak remaja banyak yang menjadi perokok, mereka berawal dari mencoba, meskipun pada awalnya akan terasa tidak enak. Dengan merokok ini ternyata anak remaja ini ingin memeprlihatkan bahwa mereka sudah dewasa. Mereka hanya berusaha menyesuaikan dengan lingkungan, meskipun mereka tidak tahu mengapa mereka merokok. Anak remaja juga mempunyai alasan, supaya dengan mereka merokok kelompok akan bisa menerima mereka. Dalam kelompok mereka akan menrasa gengsi jika mereka tidak merokok. Tetapi ada juga anak remaja yang merokok karena emosi akibat tekanan yang diterima baik orang tua atau lingkungannya. Sehingga dengan kebiasaan mereka merokok ini membuat mereka menjadi sangat ketagihan dengan rokok ini.
Stres dan Anak Remaja
Anak remaja memiliki permasalahan dan tingkat kesulitan dalam menangani setiap masalah yang ada. Semakin besar anak juga akan mendapat tekanan dari orang tuanya. Hal ini membuat anak-anak akan merasa semakin stress. Ketika anak remaja sering dimarahi, ini akan membuat anak menjadi merasa stress. Bagaimana seharusnya memahami anak remajanya?  Orang tua harus bisa memahami apa yang dialami oleh anaknya. Mereka harus melihat bagaimana persoalan yang dihadapi anaknya. Orang tua juga harus bisa memahami anaknya, mereka harus diberi kesempatan untuk mengtaasi masalahnya. Tetapi orang tua juga ahrus berperan dan melihat tindakan apa yang akan diambil dari persoalan yang dihadapi anak remajanya.


Pengaruh tabiat dan sikap
Seorang anak akan dengan mudah memepelajari sifat dan sikap yeng sering dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan pengajaran kepada anaknya sejak dari usia dini. Karena dalam mengajar sikap dan tabiat anak ini akan lebih efeien jika dilakukan sejak dini. Anak-anak akan belajar sejak kecil, sikap orang tua ini akan sangat memberikan pengaruh kepada anaknya.
Dialog dan Perasaan Remaja
Dialog merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Anak remaja ini juga memiliki kebutuhan yang sama. Anak remaja perlu di mengerti oleh orang tuanya. Orang tua harus tanggap dengan apa yang sedang terjadi dalam diri anak remaja. Ketika anak remaja mengalami persoalan, orang tua harus memahami anaknya dengan cara mengajaknya berbicara dengan hati. Orang tua harus melihat apa yang sedang terjadi dengan anak remajanya. Ketika mereka mengalami persoalan, permasalahan orang tua harus mencoba mengjaknya untuk berbicara, tetapi orang tua juga harus bisa memegang kepercayaan yang diberikan oleh anaknya. Ketika kepercayaan itu hilang anaknya maka komunikasi itu kan berhenti.
Perlukah membicarakan soal seks?
Sangat perlu orang tua berbicara soal seks terhadap anaknya. Meskipun ada orang yang tidak setuju. Tetapi anak-anak remaja sebenarnya memerlukan pengertian tentang seks ini. Ketika anak remaja mengalami perubahan yang terjadi, orang tua seharusnya memberikan pengertian tentang seks. Sehingga anak remaja akan dengan mudah melewati masa pancaroba yang terjadi dalam dirinya. Anak remaja juga akan mengerti bagaimana mereka harus memperlakukan seks itu sehingga mereka tidak jatuh kedalam dosa.
Menghadapi perilaku seks yang menyimpang.
Perilaku seks sekarang ini sudah sangat dan sering terjadi. Perlakuan seks yang menyimpang ini biasa terjadi karena adanya perlakuan yang berlebihan dan bertujuan untuk merendahkan seseorang. Sentuhan orang tua biasa dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perlindungan kepada anaknya. Akan tetapi sentuhan yang dilakukan dengan adanya nafsu dari orang tua itu sudah melebihi dan menyalahi aturan dan sentuhan dalam kasih sayang. Penyimpangan ini bisa terjadi karena adanya dorongan seks yang berlebihan dan tidak dapat dikendalikan. Akibat yang paling parah terjadi dalam remaja putri. Mereka akan merasa malu dengan sesama remaja yang ada disekitarnya. Orang tua sering memperlakukan penenkanan kepada anak yang mengalami perilaku seks yang menyimpang dalam keluarga. Sehingga keluarga itu harus bisa mengatasi permasalahan seks ini dan membicarakan kepada orang yang bisa mengatasi persoalan ini.
Korban perkosaan dan sikap Orang Tua.
Dalam menghadapi anak korban perkosaan, sebagai orang tua juga harus cerdik untuk bisa menanganinya. Orang tua haru memahami apa yang sedang terjadi dengan anaknya. Sangat tidak dianjurkan bagi orang tua memarahi anaknya. Anak remaja yang mengalami ini harus di bimbing untuk memiliki rasa kepercayaan diri kembali. Mereka membutuhkan pemahaman dari seorang yang ahli dalam hal ini. Orang tua harus sabar ketika mendengarkan apa yang disampaikan oleh anaknya. Perlu dihargai apa yang telah disampaikan oleh anaknya. Ini merupakan sebuah keberanian yang besar. Untuk berikutnya orang tua memiliki peranan yang penting yaitu memberikan pengertian kepada anaknya untuk bisa menghindari korban perkosaan.
Anak ditengah-tengah orang tua yang terpisah
Seorang anak tidak bisa memilih orang tua yang akan melahirkannya. Karena itu anak hanya bisa menerima orang tua dengan segala keadaannya. Anak-anak yang berada dalam lingkungan keluarga yang rusak akan bisa mengakibatkan anak menjadi stres. Biasanya anak yang berada dalam keluarga yang rusak ini akan cenderung untuk tidak peduli. Tetapi ditengah keadaan ini, seorang anak juga bisa berpikir untuk menjadi berprestasi. Tetapi untuk anak yang dalam keluarga seperti ini juga mengalami tekanan. Orang tua harus bisa mengerti anaknya, memahaminya, mengikutsertakan dalam mengambil sebuah keputusan. Orang tua harus bisa membuka cara pandang anaknya sehingga mereka bisa berjuang untuk menjadi lebih anak yang berprestasi.
Orang tua Tiri dan Remaja
Pada hakikatnya pembentukan keluarga adalah untuk kebahagiaan. Akan tetapi, perpisahan bisa menjadi permasalahan yang besar dalam sebuah keluarga. Trauma yang mendalam bisa membuat trauma yang mendalam bagi keluarga. Orang tua yang berpisah, baik itu berpisah karena perceraian ataupun karena meninggal dunia. Orang tua yang kemudian menikah lagi harus memperhatikan anak-anaknya. Mereka harus diberikan pemahaman terhadap orang tuanya yang baru. Mereka harus benar-benar memahami keadaan orang tua baru mereka. Orang tua pun harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Sebagai orang tua tiri mereka harus bisa mengambil tanggung jawab yang lebih besar karena mereka harus siap menghadapi perlawanan dari anaknya. 
Membangun keharmonisan dengan remaja
Keharmonisan dalam sebuah keluarga bersama anak remaja bisa dilakukan. Orang tua tidak harus selalu menghabiskan waktu yang sangat banyak dengan anak remajanya. Anak remaja memiliki kesibukan dan dunianya sendiri. Di tengah-tengah kesibukan ini orang tua harus bisa mengambil waktu buat anak remajanya. Komunikasi tetap sangat penting guna menjalin keakraban dengan mereka. Kepercayaan orang tua terhadap anak remaja pasti akan sangat diharagai oleh anak remaja. Mereka akan sangat senang dengan adanya kepercayaan dari orang tua mereka. Anak remaja akan senang dengan cara berpikir yang logis. Mereka tidak lagi mau diperlakukan sebagai anak yang kecil sehingga mereka akan berpikir dengan cara kehidupan yang mandiri. Anak remaja akan senang dengan kerjasama atau jejaring yang baik. Mereka senang berkumpul dan berkelompok-kelompok dan itu menjadi sebuah kebahagiaan bagi mereka.
Sebuah Rumah Bagi Kaum Remaja
Bagi remaja rumah merupakan sebuah tempat yang teduh bagi mereka. Suasana rumah yang diidamkan oelh remaja adalah asebuah keluarga yang harmonis. Kasih sayang sangat dibutuhkan oleh remaja dalam sebuah keluarga. Anak remaja memiliki banyak pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Disini orang tua harus bisa memberikan setiap jawaban yang tepat mengenai anak remajanya. Jawaban yang tepat akan menghindarkan kesenjangan yang terjadi dalam keluarganya. Rumah adalah tempat awalmula anak remaja belajar. Dari orang tua mereka bisa belajar mengasihi sesama mereka dan anak remaja akan banyak mengambil pelajaran dari orang tua mereka. Pelajaran yang diambil oleh anak remaja bukan hanya bagaimana kehidupan keluarga mereka, tetapi juga masalah kehidupan rohani mereka.
Orang tua yang sabar
Kesabaran adalah bentuk orang tua dalam mendidik anak mereka. Kesabaran itu mencerminkan orang tua yang memiliki kasih sayang yang dapat dipelajari oleh anak remaja. Dengan melihat cara orang tua mereka yang sabar anak-anak akan bisa bersikap yang arif dalam kehidupan mereka. Sikap ini menjadi buah yang baik dalam kehidupan keluarga dan anak remaja di luar. Anak remaja akan bisa menjadi anak yang baik dan peka terhadap keadilan. Mereka akan bertindak untuk bisa menciptakan suasana yang adil diantara sesama mereka.
Manfaat bagi pelayanan pemuda remaja di gereja lokal.
Buku ini memberikan pelajaran yang berharga. Bagaimana bisa melakukan pendekatan kepada pemuda dan remaja di gereja lokal. Buku ini juga memberikan kasus-kasus kasus yang ada dalam gereja lokal saat ini. Selain itu buku ini juga memberikan solusi yang baik, karena dalam buku ini tidak hanya membahas apa yang harus dilakukan oleh seorang pemuda remaja tetapi juga bagaimana sikap orang tua terhadap pemuda remaja. Sehingga buku ini juga bisa mengajarkan kepada orang tua untuk menghadapi pemuda remajanya. Buku ini sangat menolong dalam pelayanan pemuda remaja di gereja lokal ini. Buku ini juga memberikan saran yang baik, untuk menghadapi kasus yang terjadi dalam dunia pemuda remaja. Buku ini juga menyarankan membawa kepada para ahli yang bisa menangani permasalahan tertentu dalam pemuda remaja.
Manfaat bagi Pelayanan Mahasiswa/i yang membaca.
Bagi mahasiswa yang membaca buku ini akan banyak melihat sebuah cerita dinamika kehidupan pemuda remaja yang ada. Bahkan buku ini juga memakai kasus-kasus yang masih sering terjadi dalam dunia sekarang ini. Buku ini memberitahukan bagaimana ciri-ciri kehidupan pemuda remaja. Permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Buku ini juga menjelaskan ciri-ciri dari pemuda remaja yang mengalami persoalan atau masalah. Sehingga buku ini memberikan pengertian kepada mahasiswa untuk bisa memahami setiap orang yang sedang mengalami persoalan itu dengan melihat ciri-ciri mereka. Buku ini juga menjelaskan bagaimana menghadapi pemuda remaja. Pemuda remaja sangat perlu dilibatkan dalam sebuah acara, perlu adanya perhatian kepada mereka dan mengahargai mereka. Pemuda remaja akan sangat senang bila mereka bisa hidup bersama dengan komuitas mereka. Buku ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa terhadap pemuda remaja.

Di selamatkan oleh Iman atau perbuatan? (Paulus vz Yakobus)


Pada zaman bapak-bapak gereja persoalan antara tulisan Paulus “dibenarkan karena iman dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” ( Roma 3:28) dan tulisan Yakobus ”Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan -perbuatannya dan bukan hanya karena iman” ( Yakobus 2:24) menjadi perdebatan yang begitu serius sehingga salah seorang bapak gereja Marthin Luther menyebut surat Yakobus sebagai “surat gadungan”.
            Apa yang dituliskan oleh Paulus dan Yakobus tidaklah bertentangan melainkan saling melengkapi satu dengan yang lain, yang dimaksudkan oleh Paulus adalah bahwa amal Yahudi tidak menyelamatkan jika bukan dengan iman kepada Kristus, sedangkan Yakobus menekankan bahwa iman Kristen itu nol besar jika tidak disertai amal Kristen yang mengerjakan keselamatan karena pada saat itu Yakobus mengecam orang-orang yang berkata bahwa mereka memeliki iman tetapi perbuatan mereka tidak menunjukan iman mereka kepada Yesus, perbuatan yang dimaksudkan oleh Yakobus adalah perbuatan  yang berlandaskan kasih, Yakobus tidak menyangkal tentang pentingnya iman tetapi ia menegaskan bahwa iman itu harus menunjukan hasil. Sedangkan yang dimaksudkan Paulus adalah ia menentang manusia yang melakukan perbuatan tertentu sebagai sarana membenarkan diri yaitu perbuatan yang berdasarkan Hukum Taurat yaitu tentang sunat dll, karena kalau dilihat dalam konteksnya masalah yang dihadapinya adalah beberapa orang Kristen Yahudi menuntut agar orang percaya yang berasal dari bangsa kafir melakukan tata cara bangsa Yahudi agar dapat diselamatkan, inilah yang ditentang oleh Paulus. Jadi argumentasi yang dikemukakan oleh Yakobus adalah mengenai perbuatan baik (kemurahan hati, sikap dermawan, bukan pelaksanaan Taurat sebagaimana disebutkan oleh Paulus dalam Roma 3:28)
            Yakobus mempertahankan ajaran Kristus tentang etika yang menuntut agar iman harus dibuktikan oleh buahnya, akan tetapi sama seperti Paulus yang mengatakan bahwa “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir”( Filipi 2:12), Yakobus juga menekankan bahwa seseorang harus diubah oleh karunia Allah Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. ( Yakobus 1:18). Di sisi lain juga Paulus juga menaruh perhatiannya kepada persoalan etika sama seperti Yakobus, Paulus mengatakan bahwa “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih”. Paulus tidak memisahkan kebenaran moral dengan keselamatan kekal. Dari sini kita bisa melihat bahwa perkataan Paulus dan Yakobus tidaklah bertentangan.
            Paulus dan Yakobus sama-sama memakai Abraham sebagai contoh, Paulus mengutip bagaimana Abraham menanggapi janji Allah, sebagai bukti bahwa keselamatan diterima oleh karena iman bukan perbuatan ( Roma 4) bagi Paulus bahwa Abraham dinyatakan sebagai orang yang benar dalam Kejadian 15:6. Hal ini secara kronologis terjadi sebelum pelaksanaan sunat yang disebutkan dalam Kejadian 17, Yakobus juga memakai contoh bagaimana Abraham mengurbankan Ishak untuk menunjukan bahwa iman harus diwujudkan dalam perbuatan agar menjadi nyata ( Yakobus 2:21-24), kedua pernyataan di atas tidaklah bertentangan karena memang betul Abraham dipilih oleh Allah bukan karena perbuatannya melainkan oleh karena kasih karunia melalui iman Abraham dan iman itu diwujudkan oleh Abraham dengan mematuhi apa yang dikehendaki oleh Allah, Yakobus menekankan bahwa iman itu akan bekerja sama dengan perbuatan, iman akan mengarahkan orang untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang benar.
            Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pertentangan mengenai perkataan Paulus dan perkataan Yakobus, melainkan keduanya saling melengkapi bagaikan dua sisi mata uang, Paulus melihat dari sisi lain dan Yakobus melihat dari sisi lain, menurut saya sangat sederhana “jangan kita melakukan perbuatan baik untuk diselamatkan atau untuk mendapatkan pembenaran, jangan kita mengatakan kalau kita beriman kepada Yesus tetapi tidak menghasilkan perbuatan yang baik, tetapi jika kita mengaku beriman kepada Yesus maka itu akan berdampak dalam setiap perbuatan kita yang mencerminkan Yesus. 

Tuesday 27 August 2019

TINJAUAN SEKILAS INJIL PERJANJIAN BARU

TINJAUAN SEKILAS INJIL PERJANJIAN BARU

4.1. Perjanjian Baru Diperkenalkan
               Bukan hal yang mengherankan walaupun Perjanjian Baru ditulis lebih dari 70 tahun oleh paling tidak delapan orang yang berbeda latar belakang dan pendidikan, namun Perjanjian Baru memiliki kesatuan yang luar biasa di dalam susunan, tema, dan pesan. Petrus seorang nelayan; Lukas seorang tabib; Yakobus saudara Yesus; Yohanes murid yang dikasihi; Paulus seorang cendikiawan; dan yang lainnya dengan berbagai latar belakang telah memberikan masukan kepada pencatatan kisah Injil yang sangat berarti bagi semua percaya.
Tokoh utama dalam Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus, yang berinkarnasi,
yang menjadi daging dan tinggal diantara kita. Melalui pelayanan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Dia telah membawa pengharapan kepada dunia yang tak berpengharapan. Injil mencatat kehidupan dan pelayanan-Nya; Kisah Para Rasul melaporkan dampak dari berita-Nya melalui pertumbuhan jemaat mula-mula; Surat-surat Kiriman membuat penerapan dari pengajaran-Nya di dalam hidup semua orang percaya; dan kitab Wahyu menyatakan kepada kita janji yang kekal bahwa Dia akan datang kembali untuk menjemput kita.
               Di dalam pelajaran sebelumnya kita menemukan tiga persiapan sejarah untuk era Perjanjian Baru. Persiapan pertama adalah kebudayaan dan pada dasarnya diwakili oleh dunia Yunani. Yang kedua adalah politik yang diwakili oleh dunia Romawi. Setiap persiapan sejarah memberikan masukan kepada dunia Perjanjian Baru, tetapi pengaruh Ibrani adalah yang terpenting. Sumbangan terbesar dari Ibrani adalah Alkitab Ibrani yang kita sebut Perjanjian Lama. Dengan demikian kita melihat hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kristus adalah pusat dan tema yang menyatukan seluruh Alkitab. Tema sentral dari Perjanjian Baru dapat dilihat di dalam Kristus – kemanusiaan, keilahian, dan pelayanan-Nya. Dia disajikan secara sejarah di dalam kisah-kisah Injil dan Kisah Para Rasul; secara doktrin di dalam Surat-surat Kiriman, dan secara nubuatan di dalam kitab Wahyu.
Hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:

Perjanjian Lama
Perjanjian Baru
Fondasi
Struktur
Nubuatan
Penggenapan
Permulaan
Penutup
Merupakan persiapan untuk dan nubuatan dari kemanusiaan, keilahian dan pelayanan Kristus.
Merupakan penyataan, realisasi dan pemberitaan kemanusiaan, keilahian, dan pelayanan Kristus.



4.2. Cara Penyebaran Injil Mula-mula
1)      Sejak awal berdirinya gereja pada hari Pentakosta hingga pertengahan abad kedua, para rasul tidak pernah menulis buku panduan kisah kehidupan Yesus Kristus secara lengkap. Sampai saat itu pemberitaan Injil disampaikan secara lisan (KPR 2:14-40; 3:11-26), padahal Injil berkembang pesat bahkan telah tersebar luas hingga keluar jauh dari Yerusalem.
2)      Munculnya banyak pengkhotbah baru. Saat itu khotbah dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk menyebarkan Injil. Dua ciri khotbah mula-mula:
a)      Mengingatkan pada pendengarnya (khususnya orang Yahudi) bahwa Yesus datang untuk menggenapi kitab Perjanjian Lama yang selama ini mereka nantikan.
Karena sampai saat itu orang-orang Yahudi dengan tekun dan rajin membuat testimonia yaitu mendaftarkan nats-nats Perjanjian Lama yang akan digenapi oleh Mesias (Mat 1:22; 12:17-21).
b)      Berisi kesaksian pribadi tentang iman percaya mereka dan berbagai pengalaman mereka bersama Yesus (KPR 4:8-12; 26:12-23).
3)      Materi khotbah kemungkinan besar diperoleh dari logia yaitu kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang disusun secara sederhana dan kemudian dibagikan kepada para pengkhotbah sebagai panduan/pedoman.
4)      Pada awalnya kitab-kitab Perjanjian Baru dibaca sendiri (dalam bentuk surat/gulungan papyrus) dan belum dilihat sebagai satu kesatuan sebagaimana yang kita miliki sekarang ini. Setiap penulis/pembaca saat itu menganggap bahwa gulungan surat itu telah menyajikan suatu kisah yang lengkap kepada para pembacanya.
5)      Empat alasan yang melatar belakangi penyusunan dan penjilidan Injil
a)      Kebutuhan informasi dan data yang lengkap tentang kehidupan Kristus, Misi dan pelayanan-Nya.
b)      Berita keselamatan telah tersebar keluar dari Yerusalem.
c)      Munculnya banyak pengkhotbah baru.
d)      Saksi mata tidak bisa selalu hadir untuk mengkontrol isi pemberitaan Injil.

4.3.Asal-usul Kitab Injil
1)      Nama
Istilah Perjanjian Baru atau New Testament memiliki berbagai corak pengertian. Kata perjanjian/testament berasal dari kata Latin Novum Testamentum, he kaine diatheke (Yunani) yang artinya suatu pesan atau wasiat yang terakhir atau suatu ikatan persetujuan atau perjanjian antara dua pihak.




2)      Isi
a)      Penyingkapan rahasia janji Allah yang baru, melalui catatan kata-kata yang diucapkan Yesus.
b)      Terdiri dari 27 artikel yang ditulis oleh kurang lebih 8-9 orang penulis.
c)      Ditulis dalam kurun waktu kurang lebih 50 tahun.

4.4. Cara Mengelompokkan Perjanjian Baru
1)      Karakter Sastra
Pembagian kitab-kitab dalam Perjanjian Baru menurut karakter sastranya:
a)         Sejarah (Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul)
-          Matius s/d Lukas adalah gambaran tentang karya dan pelayanan Yesus yang ditulis dari sudut pandang yang berbeda.
-          Kisah Para Rasul adalah lanjutan kisah sejarah dari murid-murid Yesus setelah masa pelayanan Yesus di dunia selesai.
b)      Doktrin (Roma, 1 & 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika, Ibrani, Yakobus, 1 & 2 Petrus, 1 Yohanes)
-          Disebut kitab-kitab yang berisi doktrin karena dalam kitab-kitab ini terdapat berbagai unsure iman Kristen dan pelaksanaan ajaran Kristen.
c)         Pribadi (1 & 2 Timotius, Titus, Filemon, 2 & 3 Yohanes, Yudas)
-          Surat-surat ini ditujukan kepada perseorangan dengan tujuan memberikan petunjuk/nasehat pribadi.
d)      Nubuatan (Wahyu)
-          Mengungkapkan rahasia masa kini dan masa yang akan datang. Karena diungkapkan dengan gaya simbolisme yang kuat dan penglihatan-penglihatan yang adikodrati maka kitab Wahyu digolongkan sebagai kitab apokaliptik.
2)      Penulis
Semua penulis kitab Perjanjian Baru adalah orang-orang Yahudi kecuali Lukas
a)         Matius, Petrus & Yohanes berasal dari kelompok apostolic/rasul.
b)      Markus, Yudas & Yakobus adalah aktivis jemaat mula-mula (memiliki hubungan yang akrab dan dekat dengan para rasul bahkan pernah bertemu/bergaul dengan Yesus sebelum peristiwa penyaliban-Nya.
c)         Lukas adalah satu-satunya orang kafir, namun memiliki hubungan yang dekat dengan para rasul khususnya Paulus, yang berjasa memperkenalkannya kepada para rasul lainnya dan memberikan keterangan detail tentang berbagai perjalanan misinya.



3)      Periode Penulisan
Walaupun kitab-kitab Injil diletakkan dalam urutan pertama, bukan berarti keempat Injil ditulis lebih dahulu dari kitab-kitab lainnya. Tiga periode penulisan kitab Perjanjian Baru yaitu:
a)         Kelahiran, meliputi seluruh masa kehidupan Tuhan Yesus yang dimulai th.6 SM s/d 30 M.
b)      Perkembangan, meliputi peristiwa yang terjadi antara tahun 30 s/d 60 M, perkembangan Injil yang dimulai di kota Yerusalem, misi Paulus kepada orang-orang non Yahudi s/d tersebarnya Injil ke kota Roma.
   Pemantapan, meliputi peristiwa yang terjadi antara th.60-100 M, selama masa ini sejarah gereja tidak banyak diketahui karena tidak ada catatan-catatan secara teratur. Kemungkinan besar surat-surat Paulus dan Petrus ditulis pada tahun-tahun ini.