TINJAUAN
SEKILAS INJIL PERJANJIAN BARU
4.1. Perjanjian Baru
Diperkenalkan
Bukan
hal yang mengherankan walaupun Perjanjian Baru ditulis lebih dari 70 tahun oleh
paling tidak delapan orang yang berbeda latar belakang dan pendidikan, namun
Perjanjian Baru memiliki kesatuan yang luar biasa di dalam susunan, tema, dan
pesan. Petrus seorang nelayan; Lukas seorang tabib; Yakobus saudara Yesus;
Yohanes murid yang dikasihi; Paulus seorang cendikiawan; dan yang lainnya dengan
berbagai latar belakang telah memberikan masukan kepada pencatatan kisah Injil
yang sangat berarti bagi semua percaya.
Tokoh utama dalam Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus, yang berinkarnasi,
yang menjadi daging
dan tinggal diantara kita. Melalui pelayanan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
Dia telah membawa pengharapan kepada dunia yang tak berpengharapan. Injil
mencatat kehidupan dan pelayanan-Nya; Kisah Para Rasul melaporkan dampak dari
berita-Nya melalui pertumbuhan jemaat mula-mula; Surat-surat Kiriman membuat
penerapan dari pengajaran-Nya di dalam hidup semua orang percaya; dan kitab
Wahyu menyatakan kepada kita janji yang kekal bahwa Dia akan datang kembali untuk
menjemput kita.
Di dalam pelajaran sebelumnya
kita menemukan tiga persiapan sejarah untuk era Perjanjian Baru. Persiapan
pertama adalah kebudayaan dan pada dasarnya diwakili oleh dunia Yunani. Yang
kedua adalah politik yang diwakili oleh dunia Romawi. Setiap
persiapan sejarah memberikan masukan kepada dunia Perjanjian Baru, tetapi
pengaruh Ibrani adalah yang terpenting. Sumbangan terbesar dari Ibrani adalah
Alkitab Ibrani yang kita sebut Perjanjian Lama. Dengan demikian kita melihat
hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kristus adalah pusat dan
tema yang menyatukan seluruh Alkitab. Tema sentral dari Perjanjian Baru dapat
dilihat di dalam Kristus – kemanusiaan, keilahian, dan pelayanan-Nya. Dia
disajikan secara sejarah di dalam kisah-kisah Injil dan Kisah Para Rasul;
secara doktrin di dalam Surat-surat Kiriman, dan secara nubuatan di dalam kitab
Wahyu.
Hubungan antara
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:
Perjanjian Lama
|
Perjanjian Baru
|
Fondasi
|
Struktur
|
Nubuatan
|
Penggenapan
|
Permulaan
|
Penutup
|
Merupakan persiapan untuk dan nubuatan dari kemanusiaan, keilahian dan
pelayanan Kristus.
|
Merupakan penyataan, realisasi dan pemberitaan kemanusiaan, keilahian,
dan pelayanan Kristus.
|
4.2. Cara Penyebaran
Injil Mula-mula
1)
Sejak awal berdirinya gereja pada hari
Pentakosta hingga pertengahan abad kedua, para rasul
tidak pernah menulis buku panduan kisah kehidupan Yesus Kristus secara lengkap.
Sampai saat itu pemberitaan Injil disampaikan secara lisan (KPR 2:14-40;
3:11-26), padahal Injil berkembang pesat bahkan telah tersebar luas hingga
keluar jauh dari Yerusalem.
2)
Munculnya banyak pengkhotbah baru. Saat
itu khotbah dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk menyebarkan Injil. Dua
ciri khotbah mula-mula:
a)
Mengingatkan pada pendengarnya
(khususnya orang Yahudi) bahwa Yesus datang untuk menggenapi kitab Perjanjian
Lama yang selama ini mereka nantikan.
Karena sampai
saat itu orang-orang Yahudi dengan tekun dan rajin membuat testimonia yaitu
mendaftarkan nats-nats Perjanjian Lama yang akan digenapi oleh Mesias (Mat
1:22; 12:17-21).
b)
Berisi kesaksian pribadi tentang iman
percaya mereka dan berbagai pengalaman mereka bersama Yesus (KPR 4:8-12;
26:12-23).
3)
Materi khotbah kemungkinan besar
diperoleh dari logia yaitu kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang disusun secara
sederhana dan kemudian dibagikan kepada para pengkhotbah sebagai panduan/pedoman.
4)
Pada awalnya kitab-kitab Perjanjian Baru
dibaca sendiri (dalam bentuk surat/gulungan papyrus) dan belum dilihat sebagai
satu kesatuan sebagaimana yang kita miliki sekarang ini. Setiap penulis/pembaca
saat itu menganggap bahwa gulungan surat itu telah menyajikan suatu kisah yang
lengkap kepada para pembacanya.
5)
Empat alasan yang melatar belakangi
penyusunan dan penjilidan Injil
a)
Kebutuhan informasi dan data yang
lengkap tentang kehidupan Kristus, Misi dan pelayanan-Nya.
b)
Berita keselamatan telah tersebar keluar
dari Yerusalem.
c)
Munculnya banyak pengkhotbah baru.
d)
Saksi mata tidak bisa selalu hadir untuk
mengkontrol isi pemberitaan Injil.
4.3.Asal-usul Kitab
Injil
1) Nama
Istilah
Perjanjian Baru atau New Testament memiliki berbagai corak pengertian. Kata
perjanjian/testament berasal dari kata Latin Novum Testamentum, he kaine diatheke (Yunani) yang artinya suatu pesan atau wasiat yang
terakhir atau suatu ikatan persetujuan atau perjanjian antara dua pihak.
2) Isi
a)
Penyingkapan rahasia janji Allah yang
baru, melalui catatan kata-kata yang diucapkan Yesus.
b)
Terdiri dari 27 artikel yang ditulis
oleh kurang lebih 8-9 orang penulis.
c)
Ditulis dalam kurun waktu kurang lebih
50 tahun.
4.4. Cara
Mengelompokkan Perjanjian Baru
1) Karakter Sastra
Pembagian
kitab-kitab dalam Perjanjian Baru menurut karakter sastranya:
a)
Sejarah (Matius,
Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul)
-
Matius s/d Lukas adalah gambaran tentang
karya dan pelayanan Yesus yang ditulis dari sudut pandang yang berbeda.
-
Kisah Para Rasul adalah lanjutan kisah
sejarah dari murid-murid Yesus setelah masa pelayanan Yesus di dunia selesai.
b)
Doktrin (Roma,
1 & 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika,
Ibrani, Yakobus, 1 & 2 Petrus, 1 Yohanes)
-
Disebut kitab-kitab yang berisi doktrin
karena dalam kitab-kitab ini terdapat berbagai unsure iman Kristen dan
pelaksanaan ajaran Kristen.
c)
Pribadi (1 & 2
Timotius, Titus, Filemon, 2 & 3 Yohanes, Yudas)
-
Surat-surat ini ditujukan kepada
perseorangan dengan tujuan memberikan petunjuk/nasehat pribadi.
d)
Nubuatan (Wahyu)
-
Mengungkapkan rahasia masa kini dan masa
yang akan datang. Karena diungkapkan dengan gaya simbolisme yang kuat dan
penglihatan-penglihatan yang adikodrati maka kitab Wahyu digolongkan sebagai
kitab apokaliptik.
2) Penulis
Semua penulis
kitab Perjanjian Baru adalah orang-orang Yahudi kecuali Lukas
a)
Matius,
Petrus & Yohanes berasal dari kelompok apostolic/rasul.
b)
Markus, Yudas & Yakobus adalah
aktivis jemaat mula-mula (memiliki hubungan yang akrab dan dekat dengan para
rasul bahkan pernah bertemu/bergaul dengan Yesus sebelum peristiwa
penyaliban-Nya.
c)
Lukas
adalah satu-satunya orang kafir, namun memiliki hubungan yang dekat dengan para
rasul khususnya Paulus, yang berjasa memperkenalkannya kepada para rasul
lainnya dan memberikan keterangan detail tentang berbagai perjalanan misinya.
3) Periode Penulisan
Walaupun
kitab-kitab Injil diletakkan dalam urutan pertama, bukan berarti keempat Injil
ditulis lebih dahulu dari kitab-kitab lainnya. Tiga periode penulisan kitab
Perjanjian Baru yaitu:
a)
Kelahiran,
meliputi seluruh masa kehidupan Tuhan Yesus yang dimulai th.6 SM s/d 30 M.
b)
Perkembangan, meliputi peristiwa yang terjadi antara
tahun 30 s/d 60 M, perkembangan Injil yang dimulai di kota Yerusalem, misi Paulus
kepada orang-orang non Yahudi s/d tersebarnya Injil ke kota Roma.
Pemantapan, meliputi peristiwa yang terjadi antara
th.60-100 M, selama masa ini sejarah gereja tidak banyak diketahui karena tidak
ada catatan-catatan secara teratur. Kemungkinan besar surat-surat Paulus dan
Petrus ditulis pada tahun-tahun ini.
No comments:
Post a Comment