Tuesday 15 October 2019
Tuesday 10 September 2019
khotbah Bertumbuh dalam Pengenalan akan Allah
Bertumbuh dalam Pengenalan akan Allah
Text : Yoh. 17:3;
Mat. 22:37-38; Yoh. 14:10-12
Pendahuluan:
Semua orang pasti rindu bertumbuh. Ada banyak orang
yang ingin sekali bisa bertumbuh tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya bisa
bertumbuh.
Tiga hal untuk bertumbuh dalam pengenalan yang benar
akan Allah :
1. Mengenal
Allah (Yoh. 17:3)
ü Untuk bisa
bertumbuh, yang pertama kita perlu mengenal Allah. Karena kalau kita tidak
mengenal Dia, kita tidak bisa dekat sama Tuhan. Kita tidak bisa tahu siapa
Allah kita sebelum kita mengenal Dia. Karena itu sangat penting bagi kita untuk
mengenal Dia. Kalau kita tidak mengenal Allah, kita tidak bisa betul-betul
percaya kepada Tuhan. Bagaimana kita bisa percaya kepada pribadi/seseorang yang
tidak kita kenal?
ü Pengenalan
akan dimulai ketika kita menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
(Yoh. 14:6).
2. Mengasihi Allah ( Mat. 22:37-38)
ü Setelah kita sudah memiliki itu kita bisa melanjutkan
pengenalan kita akan Allah dengan mengasihi Allah. Orang Indonesia punya
pepatah "tak kenal maka tak sayang'. Jadi kalau kita tidak mengenal Allah,
kita tidak bisa mengasihi Allah. Makin kita mengenal Allah, makin kita
mengasihi Allah. Jadi langkah pertama itu penting sekali, mengenal dulu baru
kita mengasihi. Semakin mengenal semakin mengasihi.
ü Mengasihi Bapa merupakan hal yang paling penting
karena merupakan hukum yang terbesar. Di dalam Firman Tuhan dikatakan hukum
yang terbesar, yang terutama itu adalah kasihi Tuhan Allahmu dengan segenap
hatimu, dengan segenap pikiranmu, segenap jiwamu, segenap kekuatanmu. Artinya
dengan segenap keberadaan saudara, kasihilah Tuhan!
3. Melayani Allah
(Yoh. 14:10-12)
ü Langkah yang ketiga namanya melayani. Kalau pelayanan
itu adalah hasil dari kasih kita kepada Tuhan, pelayanan kita pasti dahsyat.
Pelayanan kita akan menghasilkan buah, menghasilkan dampak. Gawatnya banyak
orang percaya yang membalik langkah-langkah ini. Mereka tidak mengenal Allah
dulu. Tidak mengasihi Allah dulu. Begitu mereka masuk gereja, disuruh melayani
dulu. Mereka melayani tapi pelayanannya bukan hasil dari kasih. Akibatnya
ketika menghadapi persoalan dan tantangan mereka pun mundur. Tadinya aktif
melayani tapi sekarang tidak melayani lagi.
ü Mungkin selama ini kita berpikir kalau pelayanan itu
adalah kita melakukan sesuatu untuk Tuhan. Ternyata bukan! Pelayanan itu adalah
seperti yang tertulis di dalam Yohanes 14:10. Itu yang Yesus lakukan. Yesus itu
adalah contoh untuk hidup kita. Yesus melayani bukan dengan Dia melakukan
sesuatu buat Bapa. Bukan! Dia berkata begini, "Apa yang Aku dengar dari
Bapa, itu yang Aku katakan. Apa yang Aku lihat Bapa lakukan, itu yang Aku
lakukan." Dengan perkataan lain Dia berkata begini, "Bapalah yang
melakukan pekerjaan Nya di dalam Aku." Jadi pelayanan yang dahsyat itu
bukan kita melakukan sesuatu untuk Tuhan melainkan Tuhan yang melakukan sesuatu
melalui kita. Itu pelayanan yang dahsyat!
Kesimpulan:
Bertumbuh dalam pegenalan akan Allah adalah hal yang
sangat penting bagi setiap orang percaya, tanpa pengenalan yang benar maka kita
akan memiliki pemahaman yang salah, dan tidak mencapai tujuan Tuhan dalam hidup
kita. Cara kita bertumbuh adalah dengan cara mengenal Allah terlebih dahulu
baru kemudian kita biasa mengasihi Allah dan ketika kita mengasihi Allah, maka
kita kan melayani Dia dengan kasih.
TUHAN YESUS MEMBERKATI
Wednesday 28 August 2019
Contoh Khotbah Pragmatis: Ikuti aku! I Petrus 5:3
Ikuti
aku! I Petrus 5:3
Mendapat kesempatan
untuk menjadi seorang pemimpin tentu merupakan sebuah kesempatan yang sangat
menyenangkan. Banyak hal dan pengalaman yang akan didapatkan oleh seseorang
apabila ia menjdi seorang pemimpin. Memang hal ini tidak berlaku bagi semua
orang, tetapi mereka yang memiliki bakat dan minat dalam hal ini akan setuju
dengan prnyataan ini. Bisa mempegaruhi dan memberikan teladan kepada orang lain
dan dilakukan itu adalah hal yang sesuatu
banget. Tapi untuk mereka yang tidak memiliki minat dalam hal ini akan
menganggap hal ini sebagai suatu beban yang sangat berat. Yang menjadi
permasalahannya adalah dewasa ini, pemimpin-pemimpin yang ada hanya mau
memimpin (menyuruh dan
memerintah saja) tanpa mau melakukan apa
yang diperintahkannya. Jika hal ini terus dilakukan maka pepatah Jawa: Jarkoni (isa ngajar ora isa ngelakoni) berlaku bagi pemimpin itu. Lalu apakah yang harus kita lakukan terhadap
pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan?
Jalan
Keluar yang diusulkan:
·
Dengarkan saja perintahnya
Bila pemimpin kita menyuruh kita untuk melakukan sesuatu, sebagai
seorang bawahan, hal yang harus dilakukan hanyalah menaatinya. Yaa walaupun itu bukan merupakan satu
hal yang mudah untuk dilakukan. Setiap orang dengan egonya masing-masing akan
mengatakan “siapa sih lo, enak banget
nyuruh-nyuruh mulu”. Sebenarnya reflek setiap orang ketika mendengar suatu
perintah yang secara khusus ditujukan kepadanya pasti akan dengan alaminya
mendengarkan dengan sungguh-sungguh. Walaupun mungkin terkesan tidak sungguh-sungguh
dalam mendengarkannya, tapi itu hanyalah casingnya
saja. Karena setiap orang yang mendapat suatu perintah atau mandat akan
merasa bertanggung jawab atas perintah tersebut. Selain daripada itu, saat kita
mendengarkan perintah pemimpin kita, kita akan diberi label sebagai orang yang
baik, karena mau mendengarkan perintah orang lain. Dengan demikian, adalah
sebuah hal yang baik bila kita mau mendengarkan perintah orang lain dengan
sugguh-sungguh.
·
Lakukan perintahnya tanpa berpikir
macam-macam karena pikiran itu pasti membuat kita untuk tidak melakukannya
Manusia biasanya melakukan apa yang sedang ada dipikirannya. Manusia
biasanya melakukan apa yang menurutnya menyenangkan dan yang mudah diterima di
pikiran. Suatu perintah baru yang diterima seseorang biasanya akan diproses
terlebih dahulu dengan kesadaran. Tetapi apabila seseorang memikirkan perintah
itu dengan waktu yang cukup lama dan mempertimbangkan terlalu lama, akan
memancing seseorang untuk berpikir lebih keras. Berpikir keras yang dimaksud
adalah berpikir siapa yang menyuruh, apa yang diperintahkan dan apa manfaatnya
bagi saya yang mengerjakan.
Bila
kita berpikir demikian, kita akan ingat bahwa pemimpin itu tidak melakukan apa
yang diperintahkannya juga, maka ia tidak akan mau melakukannya. Padahal kalau kita tidak melakukannya kita juga akan membuat diri sendiri
menjadi malas dan membunuh inisiatif kita. Jika tidak ada hal yang dilakukan
dan terlalu banyak pertimbangan, maka “penyakit” (malas) yang satu ini akan
mudah menyerang, merajalela dan membunuh diri kita sendiri.
Hikmat
Alkitab :
·
Amsal 5:7 -Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari
pada perkataan mulutku.-
Amsal mengingatkan kepada kita untuk berhati-hati dalam melakukan
sesuatu hal. Untuk dapat berhati-hati dalam melakukannya, Amsal juga telah
menasihatkan untuk mendengarkan dengan seksama. Salomo dengan bijaknya
memberikan sebuah peringatan kepada setiap kita terhadap setiap perintah yang
diberikan kepada kita, kita dengarkan dengan baik-baik. Karena dengan itulah,
kita akan menjadi bijak dalam mengambil keputusan. Segala apa yang
diperintahkan oleh atasan kita, oleh pemimpin kita, kita harus belajar untuk
mendengarkannya dengan seksama, dengan sungguh-sungguh. Mendengarkan dengan
sungguh-sungguh beda dengan
mendengarkan sambil lalu. Dan Amsal memberikan nasihat untuk mendengarkan
perintah itu dengan sungguh-sungguh karena Amsal juga mengatakan bahwa
mendengarkan perintah dan nasihat itu dapat menuntun orang menjadi orang yang
bijak. Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya
engkau menjadi bijak di masa depan. (Ams 19:20)
·
Kolose 3:23 -Apapun juga yang kamu perbuat,
perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.-
Firman
Tuhan mengingatkan kepada setiap kita untuk melakukan segala sesuatu yang telah
diperintahkan kepada kita dengan kesungguhan hati dan dengan ketulusan. Semua
ini dikerjakan seperti sedang melakukan perintah itu untuk Tuhan bukan untuk
manusia, walaupun secara nyata memang hal tersebut dilakukan untuk manusia.
Paulus mengingatkan kita untuk selalu melakukan segala sesuatu seperti untuk
Tuhan. Ini berarti kita harus
melakukan segala apa yang “diperintahkan” kepada kita dengan kesungguhan dan
ketulusan hati, tanpa memandang siapa yang menyuruhnya.
Menjawab
Pertanyaan : (Cara mengatasi
pemimpin yang tidak bisa jadi teladan)
Pemimpin yang tidak
dapat menjadi teladan harus diingatkan oleh orang yang dipimpinnya dengan
tindakan yang dapat dijadikan sebagai contoh. Menjadi teladan bagi orang lain
adalah sebuah kebanggaan.
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu. (I
Timotius 4:12)
·
Ketaatan kepada pemimpin juga
menyiratkan takut akan Tuhan
·
Sikap yang sungguh-sungguh
untuk melakukan sesuatu adalah
kesenangan bagi Tuhan
·
Menjadi teladan bagi orang yang
lebih “tinggi” merupakan sebuah suatu kebanggaan.
Aplikasi :
·
Taatlah kepada pemimpin! karena
itu berarti kita takut akan Tuhan.
·
Bersungguh-sungguhlah untuk
melakukan segala sesuatu karena itu untuk Tuhan.
·
Jadilah teladan bagi semua
orang, termasuk bagi pemimpin yang tidak dapat menjadi teladan!
Cara mengantisipasi cemburu dan Iri hari
Cara
mengantisipasi cemburu dan Iri hari
Dalam
setiap perjalanan hidup ini pastinya kita selalu bergaul dengan siapa saja.
Dilingkungan kehidupan kita pasti ada tetangga, dalam berjemaat disuatu gereja
pasti punya teman, kenalan , dan orang-orang yang berada dekat dengan kita.
dalam hal ini karena banyak orang yang disekeliling kita pasti banyak hal yang
membuat kita menjadi tidak senang. Maka timbullah iri
hati dan cemburu. Alasan kita cemburu adalah karena kita selalu melihat kelebihan
orang lain dan membandigkan dengan keadaan kita dan kelemahan kita. sehingga
membuat kita menjadi iri hati. Mungkin
saat ada tetangga yang punya mobil baru padahal dia orang yang tidak percaya
dan korup kita mulai iri dan cemburu . tanpa kita sadari rasa cemburu itu dalam
setiap kehidupan manusia dan selalu menganggu kita dan itu saya katakan wajar
tetapi membuat kita akan selalu membuat kita tidak bisah bersosial dengan baik
dan hanya membuat kita menjadi sakit hati dan fisik. Yang utama kita tidak akan
bertumbuh dalam kerohanian, ahirnya kita malas berdoa hanya fokus dengan
masalah cemburu itu.
bagaimana
cara melawan rasa cemburu dan iri hati dalam setiap kehidupan kita ??
Jalan Keluar Yang Diusulkan :
Ø Buatlah orang
yang kita cemburui itu merasa dicintai
Jangan
terlalu fokus pada apa yang kita cemburui, itu akan membuat kita hancur. Tetapi
saat ini saya akan katakan cobalah buat orang yang engkau cemburui itu marasa
disayangi dengan memberikan perhatian, selalu ramah, dan selalu
menegur dia dengan sopan dan santun pasti akan ada perbedaan , mengapa karena
pada kita memberikan senyuman itu maka orang yang kita cemburui itu akan baik
sama kita , otomatis dia akan mengasihi dan menghargai kita juga.
Coba pikirkan dan bayangkan pada saat anda dikasihi dan disayang serta diberi
perhatian oleh orang yang pernah engkau sakiti pasti anda akan merasa senang.
Dan pasti anda akan berpikir oh dia baik ternyata. Kalau gak percaya boleh coba
sendiri.
Ø Pikirkan
kebaikan orang itu dan jangan fokus pada kecemburuan anda
Mungkin
dia membuat anda cemburu atau sakit
hati, mungkin dia suka menyombongkan diri kepada anda, tetapi saat ini saya mau
katakan bahwa dia itu hanya mau buat anda tidak fokus dengan pekerjaan atau kegiatan
saudara. Jadi meskipun orang yang engkau cemburui itu sangat-sangat membuat
anda sakit hati , tetapi disisi lain orang itu mempunyai hati nurani dan sisi
baiknya. Artinya saat anda fokus pada kebaikan maka rasa cemburu itu akan
hilang dan rasa yang membuat engkau sakit hati itu akan punah dengan
sendirinya. Artinya pada saat kita memikirkan yang positif dan fokus pada apa
yang kita lakukan atau kegiatan kita pasti itu akan pergi dengan sendirinya.
Ø Jangan selalu membandingkan diri dengan orang
yang membuat engkau sakit hati
Terkadang
yang membuat kita selalu merasa sakit hati, dengan melihat kelebihan orang lain
dan melihat kelemahan kita. itu sangat tidak baik mengapa karena saat anda
membandingkan diri anda dengan orang lain maka saat itu juga rasa Amarah akan
muncul dan rasa benci akan muncul akhirnya sakit hati. Jadi coba lihat
kelebihan anda dan tingkatkan, kembangkan apa yang anda sukai atau apa yang
anda inginkan supaya anda bisa dilihat baik. Artinya layakkan diri anda supaya
anda bisa terlihat baik dan fokuskan pola pikir kita kepada cita-cita,
pelajaran, kerja dan lain-lain , maka rasa cemburu itu akan hilang.
Hikmat Alkitab
Ø Matius 22 : 39 “
kasihilah sesamamu manusia “ dalam ayat ini saya mau katakan bahwa mengapa kita
harus cemburu kepada orang yang lain atau sesama kita, kan dia bukan musuh.
Artinya saat kita cemburu dan iri hati kepada orang itu dan marah, sama saja kita tidak mengasihi sesama kita.
saya mau katakan kepada saudara bahwa musuh kita itu Cuma satu yaitu Iblis.
Mengapa terkadang kita mempunyai musuh karena kita sendiri yang membuat sesama
kita menjadi musuh. Firman Tuhan sudah sangat Jelas mengajarkan kepada kita
manusia itu sesama kita jadi kasihi sesama kita bukan jadikan dia musuh. Maka
kita tidak akan mempunyai musuh serta iri dan cemburu kepada orang lain karena
dia sesama kita. dan jangan lupa berdoa minta kemampuan kepada Tuhan.
Ø
2
korintus 10:12 Memang kami
tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan
orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran
mereka sendiri , dan
membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka! Membandingkan diri dengan standar masa
kini dan kehidupan orang percaya di sekeliling kita, menunjukkan bahwa kita
masih belum memiliki pengertian yang benar mengenai kehendak Allah. Standar
yang harus kita pakai untuk mengukur diri dinyatakan oleh Kristus dan para
rasul dalam PB. Dalam hal ini saya katakan kepada saudara bahwa sesungguhnya
hidup ini salalu ukur satndar hidup dengan Kehidupan Yesus maka kita akan
mengalami perubahan paradigma. Dan membuat kita menjadi lebih baik, artinya
saat kita mempunyai satndar untuk memgukur diri kita melalui Tuhan Yesus maka
pengertian dan pola pikir kita menjadi kehendak Allah. rasa cemburu itu akan
hilang dan rasa iri hati akan hilang saat kita memandang kehidupan kita adalah
standar Tuhan Yesus.
Ø filipi 4 : 13 “ segala perkara dapat kutanggung didalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku “ artinya kepuasan hanya didalam Yesus .
Cara
menang dari cemburu dan iri hati
v Selalu percaya
diri dengan keadaan diri sendiri , karena Tuhan Yesus adalah standar hidupku
v Selalu
mendekatkan diri dengan Tuhan karena kepuasan hanya didalam Yesus, dan selalu teguh melihat kehendak Allah
melalui firman-Nya.
v Berdoa dan
selalu mau mengasihi kepada sesama kita,
seperti Tuhan mengasihi kita.
Aplikasi
ü Berkomitmen
untuk selalu mau mengasihi sesama kita manusia dan selalu melihat kasih Yesus
dan kita mau menjauhkan pikirin yang tidak baik melihat sesama kita.
ü Menerima semua
kelebihan orang lain dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri kita.
ü Berlaku ramah
dan sopan kepada semua orang serta bersosial dengan baik kepada semua orang
karena itu adalah perintah Tuhan untuk mengasihi sesama.
Laporan baca buku: Memahami Anak Remaja (Wilson Nadeak)
Orang Tua dan Kaum Remaja.
Bab ini bercerita bagaimana orang tua yang memiliki tiga anak. Anak-anaknya
berhasil dalam setiap studi yang diikutinya. Dari orang tua ini kita bisa
belajar bagaimana orang tua ini berhasil dalam mendidik anak-anaknya. Ternyata
orang tua ini menjadikan anaknya sebagai tumpuan untuk hari depannya, sehingga
orang tua ini mendidik anaknya dan meberikan dorongan sehingga berhasil. Orang
tuan ini ternyata belajar dari cara pikir anak untuk bisa memahami anaknya,
sehingga percekcokkan antara orang tua dan anak tidak perlu terjadi. Orang tua
ini belajar memberikan contoh yang baik, ketika ia salah ia berani untuk
meminta maaf terlebih dahulu. Sehingga baik orang tua dan anak bisa saling
menghormati dan mendengarkan dari setiap apa yang menjadi harapannya.
Anak Remaja versus Orang Tua
Anak remaja pada awalnya akan masih sedikit membawa cara yang dipakai pada
masa kanak-kanak. Mereka mencoba melakukan sesuatau yang menarik perhatian
orang tuanya untuk menadapatkan apa yang diingikannya, tetapi cara ini tidak
akan selalu berhasil. Orang tua juga akan menilai bahwa mereka sudah tidak
anak-anak kecil lagi. Namun respon ini ada yang membuat anak-anak melakukan
sesuatu yang ekstrem. Menanggapi ini orang tua pun juga kadang tidak memilih
untuk mencoba mengerti keadaan anak. Ia justru berangkat dari posisi mereka
sebagai orang tua yang selalu harus dihormati. Memang benar anak harus hormat
kepada orang tua. Orang tua juga harus mengikuti perkembangan diri anak, baik
rohani dan jasmani mereka. Sehingga tidak akan ada pertentangan antara anak dan
orang tua.
Mengapa pemuda Tono memberontak
Kasus yang dialami oleh tono ini merupakan kasus yang terjadi akibat orang
tua yang memaksakan kepada anaknya untuk melakukan semua peraturan yang dibuat
oleh orang tuanya. Dari kisah ini, dapat diambil sebuah pelajaran bahwa anak
itu harus juga dilibatkan dalam mengambil atau membuat peraturan. Anak juga
harus mengerti arah peraturan itu dengan baik. Kebiasaan orang tua yang
mengambil posisi diatas ini kadang membuat anak-anak yang masih berjiwa muda
akan merasa diremehkan. Perasaan inilah yang akhirnya yang akan menimbulkan
pembereontakan.
Pengaruh emosi Ibu
Anak yang dibesarkan oleh seorang ibu yang memiliki temperamen yang labil
ternyata akan memebrikan pengaruh kepada anak-anaknya. Kepada anak-anak yang
demikian mereka harus mendapatkan pelajaran tentang bagaimana mereka lepas dari
sifat yang seperti itu. Anak-anak ini harus diajak untuk bisa membawa anak ini
mengenali dan menuliskan apa yang membuatnya menjadi marah. Kemudian anak-anak
ini harus mengerti mengapa mereka bisa menjadi marah. Mereka ahrus bisa
memahami supayan mereka dapat di bimbing untuk berpikir secara dewasa, sehingga
bisa memecahkan persoalan itu dengan secara rasional.
Remaja yang merokok, tanda kedewasaan
Anak remaja banyak yang menjadi perokok, mereka berawal dari mencoba,
meskipun pada awalnya akan terasa tidak enak. Dengan merokok ini ternyata anak
remaja ini ingin memeprlihatkan bahwa mereka sudah dewasa. Mereka hanya
berusaha menyesuaikan dengan lingkungan, meskipun mereka tidak tahu mengapa
mereka merokok. Anak remaja juga mempunyai alasan, supaya dengan mereka merokok
kelompok akan bisa menerima mereka. Dalam kelompok mereka akan menrasa gengsi
jika mereka tidak merokok. Tetapi ada juga anak remaja yang merokok karena
emosi akibat tekanan yang diterima baik orang tua atau lingkungannya. Sehingga
dengan kebiasaan mereka merokok ini membuat mereka menjadi sangat ketagihan
dengan rokok ini.
Stres dan Anak Remaja
Anak remaja memiliki permasalahan dan tingkat kesulitan dalam menangani
setiap masalah yang ada. Semakin besar anak juga akan mendapat tekanan dari
orang tuanya. Hal ini membuat anak-anak akan merasa semakin stress. Ketika anak
remaja sering dimarahi, ini akan membuat anak menjadi merasa stress. Bagaimana
seharusnya memahami anak remajanya?
Orang tua harus bisa memahami apa yang dialami oleh anaknya. Mereka
harus melihat bagaimana persoalan yang dihadapi anaknya. Orang tua juga harus
bisa memahami anaknya, mereka harus diberi kesempatan untuk mengtaasi masalahnya.
Tetapi orang tua juga ahrus berperan dan melihat tindakan apa yang akan diambil
dari persoalan yang dihadapi anak remajanya.
Pengaruh tabiat dan sikap
Seorang anak akan dengan mudah memepelajari sifat dan sikap yeng sering
dilakukan oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tua harus memberikan
pengajaran kepada anaknya sejak dari usia dini. Karena dalam mengajar sikap dan
tabiat anak ini akan lebih efeien jika dilakukan sejak dini. Anak-anak akan
belajar sejak kecil, sikap orang tua ini akan sangat memberikan pengaruh kepada
anaknya.
Dialog dan Perasaan Remaja
Dialog merupakan percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Anak
remaja ini juga memiliki kebutuhan yang sama. Anak remaja perlu di mengerti
oleh orang tuanya. Orang tua harus tanggap dengan apa yang sedang terjadi dalam
diri anak remaja. Ketika anak remaja mengalami persoalan, orang tua harus
memahami anaknya dengan cara mengajaknya berbicara dengan hati. Orang tua harus
melihat apa yang sedang terjadi dengan anak remajanya. Ketika mereka mengalami
persoalan, permasalahan orang tua harus mencoba mengjaknya untuk berbicara,
tetapi orang tua juga harus bisa memegang kepercayaan yang diberikan oleh
anaknya. Ketika kepercayaan itu hilang anaknya maka komunikasi itu kan
berhenti.
Perlukah membicarakan soal seks?
Sangat perlu orang tua berbicara soal seks terhadap anaknya. Meskipun ada
orang yang tidak setuju. Tetapi anak-anak remaja sebenarnya memerlukan
pengertian tentang seks ini. Ketika anak remaja mengalami perubahan yang
terjadi, orang tua seharusnya memberikan pengertian tentang seks. Sehingga anak
remaja akan dengan mudah melewati masa pancaroba yang terjadi dalam dirinya.
Anak remaja juga akan mengerti bagaimana mereka harus memperlakukan seks itu
sehingga mereka tidak jatuh kedalam dosa.
Menghadapi perilaku seks yang menyimpang.
Perilaku seks sekarang ini sudah sangat dan sering terjadi. Perlakuan seks
yang menyimpang ini biasa terjadi karena adanya perlakuan yang berlebihan dan
bertujuan untuk merendahkan seseorang. Sentuhan orang tua biasa dilakukan untuk
menunjukkan kasih sayang dan perlindungan kepada anaknya. Akan tetapi sentuhan
yang dilakukan dengan adanya nafsu dari orang tua itu sudah melebihi dan
menyalahi aturan dan sentuhan dalam kasih sayang. Penyimpangan ini bisa terjadi
karena adanya dorongan seks yang berlebihan dan tidak dapat dikendalikan.
Akibat yang paling parah terjadi dalam remaja putri. Mereka akan merasa malu
dengan sesama remaja yang ada disekitarnya. Orang tua sering memperlakukan
penenkanan kepada anak yang mengalami perilaku seks yang menyimpang dalam
keluarga. Sehingga keluarga itu harus bisa mengatasi permasalahan seks ini dan
membicarakan kepada orang yang bisa mengatasi persoalan ini.
Korban perkosaan dan sikap Orang Tua.
Dalam menghadapi anak korban perkosaan, sebagai orang tua juga harus cerdik
untuk bisa menanganinya. Orang tua haru memahami apa yang sedang terjadi dengan
anaknya. Sangat tidak dianjurkan bagi orang tua memarahi anaknya. Anak remaja
yang mengalami ini harus di bimbing untuk memiliki rasa kepercayaan diri
kembali. Mereka membutuhkan pemahaman dari seorang yang ahli dalam hal ini.
Orang tua harus sabar ketika mendengarkan apa yang disampaikan oleh anaknya.
Perlu dihargai apa yang telah disampaikan oleh anaknya. Ini merupakan sebuah
keberanian yang besar. Untuk berikutnya orang tua memiliki peranan yang penting
yaitu memberikan pengertian kepada anaknya untuk bisa menghindari korban
perkosaan.
Anak ditengah-tengah orang tua yang terpisah
Seorang anak tidak bisa memilih orang tua yang akan melahirkannya. Karena
itu anak hanya bisa menerima orang tua dengan segala keadaannya. Anak-anak yang
berada dalam lingkungan keluarga yang rusak akan bisa mengakibatkan anak
menjadi stres. Biasanya anak yang berada dalam keluarga yang rusak ini akan
cenderung untuk tidak peduli. Tetapi ditengah keadaan ini, seorang anak juga
bisa berpikir untuk menjadi berprestasi. Tetapi untuk anak yang dalam keluarga
seperti ini juga mengalami tekanan. Orang tua harus bisa mengerti anaknya,
memahaminya, mengikutsertakan dalam mengambil sebuah keputusan. Orang tua harus
bisa membuka cara pandang anaknya sehingga mereka bisa berjuang untuk menjadi
lebih anak yang berprestasi.
Orang tua Tiri dan Remaja
Pada hakikatnya pembentukan keluarga adalah untuk kebahagiaan. Akan tetapi,
perpisahan bisa menjadi permasalahan yang besar dalam sebuah keluarga. Trauma
yang mendalam bisa membuat trauma yang mendalam bagi keluarga. Orang tua yang
berpisah, baik itu berpisah karena perceraian ataupun karena meninggal dunia.
Orang tua yang kemudian menikah lagi harus memperhatikan anak-anaknya. Mereka
harus diberikan pemahaman terhadap orang tuanya yang baru. Mereka harus
benar-benar memahami keadaan orang tua baru mereka. Orang tua pun harus bisa
menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Sebagai orang tua tiri mereka harus
bisa mengambil tanggung jawab yang lebih besar karena mereka harus siap
menghadapi perlawanan dari anaknya.
Membangun keharmonisan dengan remaja
Keharmonisan dalam sebuah keluarga bersama anak remaja bisa dilakukan.
Orang tua tidak harus selalu menghabiskan waktu yang sangat banyak dengan anak
remajanya. Anak remaja memiliki kesibukan dan dunianya sendiri. Di
tengah-tengah kesibukan ini orang tua harus bisa mengambil waktu buat anak
remajanya. Komunikasi tetap sangat penting guna menjalin keakraban dengan
mereka. Kepercayaan orang tua terhadap anak remaja pasti akan sangat diharagai
oleh anak remaja. Mereka akan sangat senang dengan adanya kepercayaan dari
orang tua mereka. Anak remaja akan senang dengan cara berpikir yang logis.
Mereka tidak lagi mau diperlakukan sebagai anak yang kecil sehingga mereka akan
berpikir dengan cara kehidupan yang mandiri. Anak remaja akan senang dengan
kerjasama atau jejaring yang baik. Mereka senang berkumpul dan berkelompok-kelompok
dan itu menjadi sebuah kebahagiaan bagi mereka.
Sebuah Rumah Bagi Kaum Remaja
Bagi remaja rumah merupakan sebuah tempat yang teduh bagi mereka. Suasana
rumah yang diidamkan oelh remaja adalah asebuah keluarga yang harmonis. Kasih
sayang sangat dibutuhkan oleh remaja dalam sebuah keluarga. Anak remaja
memiliki banyak pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Disini orang tua harus
bisa memberikan setiap jawaban yang tepat mengenai anak remajanya. Jawaban yang
tepat akan menghindarkan kesenjangan yang terjadi dalam keluarganya. Rumah
adalah tempat awalmula anak remaja belajar. Dari orang tua mereka bisa belajar
mengasihi sesama mereka dan anak remaja akan banyak mengambil pelajaran dari
orang tua mereka. Pelajaran yang diambil oleh anak remaja bukan hanya bagaimana
kehidupan keluarga mereka, tetapi juga masalah kehidupan rohani mereka.
Orang tua yang sabar
Kesabaran adalah bentuk orang tua dalam mendidik anak mereka. Kesabaran itu
mencerminkan orang tua yang memiliki kasih sayang yang dapat dipelajari oleh
anak remaja. Dengan melihat cara orang tua mereka yang sabar anak-anak akan
bisa bersikap yang arif dalam kehidupan mereka. Sikap ini menjadi buah yang
baik dalam kehidupan keluarga dan anak remaja di luar. Anak remaja akan bisa
menjadi anak yang baik dan peka terhadap keadilan. Mereka akan bertindak untuk
bisa menciptakan suasana yang adil diantara sesama mereka.
Manfaat bagi pelayanan pemuda remaja di gereja lokal.
Buku ini memberikan pelajaran yang berharga. Bagaimana bisa melakukan pendekatan
kepada pemuda dan remaja di gereja lokal. Buku ini juga memberikan kasus-kasus
kasus yang ada dalam gereja lokal saat ini. Selain itu buku ini juga memberikan
solusi yang baik, karena dalam buku ini tidak hanya membahas apa yang harus
dilakukan oleh seorang pemuda remaja tetapi juga bagaimana sikap orang tua
terhadap pemuda remaja. Sehingga buku ini juga bisa mengajarkan kepada orang
tua untuk menghadapi pemuda remajanya. Buku ini sangat menolong dalam pelayanan
pemuda remaja di gereja lokal ini. Buku ini juga memberikan saran yang baik,
untuk menghadapi kasus yang terjadi dalam dunia pemuda remaja. Buku ini juga
menyarankan membawa kepada para ahli yang bisa menangani permasalahan tertentu
dalam pemuda remaja.
Manfaat bagi Pelayanan Mahasiswa/i yang membaca.
Bagi mahasiswa yang membaca buku ini akan banyak melihat sebuah cerita
dinamika kehidupan pemuda remaja yang ada. Bahkan buku ini juga memakai
kasus-kasus yang masih sering terjadi dalam dunia sekarang ini. Buku ini
memberitahukan bagaimana ciri-ciri kehidupan pemuda remaja.
Permasalahan-permasalahan yang dihadapinya. Buku ini juga menjelaskan ciri-ciri
dari pemuda remaja yang mengalami persoalan atau masalah. Sehingga buku ini
memberikan pengertian kepada mahasiswa untuk bisa memahami setiap orang yang
sedang mengalami persoalan itu dengan melihat ciri-ciri mereka. Buku ini juga
menjelaskan bagaimana menghadapi pemuda remaja. Pemuda remaja sangat perlu
dilibatkan dalam sebuah acara, perlu adanya perhatian kepada mereka dan
mengahargai mereka. Pemuda remaja akan sangat senang bila mereka bisa hidup
bersama dengan komuitas mereka. Buku ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa
terhadap pemuda remaja.
Di selamatkan oleh Iman atau perbuatan? (Paulus vz Yakobus)
Pada zaman bapak-bapak
gereja persoalan antara tulisan Paulus “dibenarkan
karena iman dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” ( Roma 3:28) dan
tulisan Yakobus ”Jadi kamu lihat, bahwa
manusia dibenarkan karena perbuatan -perbuatannya dan bukan hanya karena iman”
( Yakobus 2:24) menjadi perdebatan yang begitu serius sehingga salah seorang
bapak gereja Marthin Luther menyebut surat Yakobus sebagai “surat gadungan”.
Apa yang dituliskan oleh Paulus dan Yakobus tidaklah
bertentangan melainkan saling melengkapi satu dengan yang lain, yang
dimaksudkan oleh Paulus adalah bahwa amal Yahudi tidak menyelamatkan jika bukan
dengan iman kepada Kristus, sedangkan Yakobus menekankan bahwa iman Kristen itu
nol besar jika tidak disertai amal Kristen yang mengerjakan keselamatan karena
pada saat itu Yakobus mengecam orang-orang yang berkata bahwa mereka memeliki
iman tetapi perbuatan mereka tidak menunjukan iman mereka kepada Yesus, perbuatan
yang dimaksudkan oleh Yakobus adalah perbuatan
yang berlandaskan kasih, Yakobus tidak menyangkal tentang pentingnya
iman tetapi ia menegaskan bahwa iman itu harus menunjukan hasil. Sedangkan yang
dimaksudkan Paulus adalah ia menentang manusia yang melakukan perbuatan
tertentu sebagai sarana membenarkan diri yaitu perbuatan yang berdasarkan Hukum
Taurat yaitu tentang sunat dll, karena kalau dilihat dalam konteksnya masalah
yang dihadapinya adalah beberapa orang Kristen Yahudi menuntut agar orang
percaya yang berasal dari bangsa kafir melakukan tata cara bangsa Yahudi agar
dapat diselamatkan, inilah yang ditentang oleh Paulus. Jadi argumentasi yang
dikemukakan oleh Yakobus adalah mengenai perbuatan baik (kemurahan hati, sikap
dermawan, bukan pelaksanaan Taurat sebagaimana disebutkan oleh Paulus dalam
Roma 3:28)
Yakobus mempertahankan ajaran Kristus tentang etika yang
menuntut agar iman harus dibuktikan oleh buahnya, akan tetapi sama seperti
Paulus yang mengatakan bahwa “Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir”( Filipi 2:12), Yakobus juga menekankan bahwa seseorang
harus diubah oleh karunia Allah “Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah
menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu
menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. ( Yakobus 1:18). Di sisi
lain juga Paulus juga menaruh perhatiannya kepada persoalan etika sama seperti
Yakobus, Paulus mengatakan bahwa “Saudara-saudara,
memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan
kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain
oleh kasih”. Paulus tidak memisahkan kebenaran moral dengan keselamatan
kekal. Dari sini kita bisa melihat bahwa perkataan Paulus dan Yakobus tidaklah
bertentangan.
Paulus dan Yakobus sama-sama memakai Abraham sebagai
contoh, Paulus mengutip bagaimana Abraham menanggapi janji Allah, sebagai bukti
bahwa keselamatan diterima oleh karena iman bukan perbuatan ( Roma 4) bagi
Paulus bahwa
Abraham dinyatakan sebagai orang yang benar dalam Kejadian 15:6. Hal ini secara
kronologis terjadi sebelum pelaksanaan sunat yang disebutkan dalam Kejadian 17,
Yakobus juga memakai contoh bagaimana Abraham mengurbankan Ishak untuk
menunjukan bahwa iman harus diwujudkan dalam perbuatan agar menjadi nyata (
Yakobus 2:21-24), kedua pernyataan di atas tidaklah bertentangan karena memang
betul Abraham dipilih oleh Allah bukan karena perbuatannya melainkan oleh
karena kasih karunia melalui iman Abraham dan iman itu diwujudkan oleh Abraham
dengan mematuhi apa yang dikehendaki oleh Allah, Yakobus menekankan bahwa iman
itu akan bekerja sama dengan perbuatan, iman akan mengarahkan orang untuk
melakukan perbuatan-perbuatan yang benar.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada pertentangan mengenai perkataan Paulus dan perkataan Yakobus, melainkan
keduanya saling melengkapi bagaikan dua sisi mata uang, Paulus melihat dari
sisi lain dan Yakobus melihat dari sisi lain, menurut saya sangat sederhana
“jangan kita melakukan perbuatan baik untuk diselamatkan atau untuk mendapatkan
pembenaran, jangan kita mengatakan kalau kita beriman kepada Yesus tetapi tidak
menghasilkan perbuatan yang baik, tetapi jika kita mengaku beriman kepada Yesus
maka itu akan berdampak dalam setiap perbuatan kita yang mencerminkan Yesus.
Tuesday 27 August 2019
TINJAUAN SEKILAS INJIL PERJANJIAN BARU
TINJAUAN
SEKILAS INJIL PERJANJIAN BARU
4.1. Perjanjian Baru
Diperkenalkan
Bukan
hal yang mengherankan walaupun Perjanjian Baru ditulis lebih dari 70 tahun oleh
paling tidak delapan orang yang berbeda latar belakang dan pendidikan, namun
Perjanjian Baru memiliki kesatuan yang luar biasa di dalam susunan, tema, dan
pesan. Petrus seorang nelayan; Lukas seorang tabib; Yakobus saudara Yesus;
Yohanes murid yang dikasihi; Paulus seorang cendikiawan; dan yang lainnya dengan
berbagai latar belakang telah memberikan masukan kepada pencatatan kisah Injil
yang sangat berarti bagi semua percaya.
Tokoh utama dalam Perjanjian Baru adalah Yesus Kristus, yang berinkarnasi,
yang menjadi daging
dan tinggal diantara kita. Melalui pelayanan, kematian, dan kebangkitan-Nya.
Dia telah membawa pengharapan kepada dunia yang tak berpengharapan. Injil
mencatat kehidupan dan pelayanan-Nya; Kisah Para Rasul melaporkan dampak dari
berita-Nya melalui pertumbuhan jemaat mula-mula; Surat-surat Kiriman membuat
penerapan dari pengajaran-Nya di dalam hidup semua orang percaya; dan kitab
Wahyu menyatakan kepada kita janji yang kekal bahwa Dia akan datang kembali untuk
menjemput kita.
Di dalam pelajaran sebelumnya
kita menemukan tiga persiapan sejarah untuk era Perjanjian Baru. Persiapan
pertama adalah kebudayaan dan pada dasarnya diwakili oleh dunia Yunani. Yang
kedua adalah politik yang diwakili oleh dunia Romawi. Setiap
persiapan sejarah memberikan masukan kepada dunia Perjanjian Baru, tetapi
pengaruh Ibrani adalah yang terpenting. Sumbangan terbesar dari Ibrani adalah
Alkitab Ibrani yang kita sebut Perjanjian Lama. Dengan demikian kita melihat
hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kristus adalah pusat dan
tema yang menyatukan seluruh Alkitab. Tema sentral dari Perjanjian Baru dapat
dilihat di dalam Kristus – kemanusiaan, keilahian, dan pelayanan-Nya. Dia
disajikan secara sejarah di dalam kisah-kisah Injil dan Kisah Para Rasul;
secara doktrin di dalam Surat-surat Kiriman, dan secara nubuatan di dalam kitab
Wahyu.
Hubungan antara
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru:
Perjanjian Lama
|
Perjanjian Baru
|
Fondasi
|
Struktur
|
Nubuatan
|
Penggenapan
|
Permulaan
|
Penutup
|
Merupakan persiapan untuk dan nubuatan dari kemanusiaan, keilahian dan
pelayanan Kristus.
|
Merupakan penyataan, realisasi dan pemberitaan kemanusiaan, keilahian,
dan pelayanan Kristus.
|
4.2. Cara Penyebaran
Injil Mula-mula
1)
Sejak awal berdirinya gereja pada hari
Pentakosta hingga pertengahan abad kedua, para rasul
tidak pernah menulis buku panduan kisah kehidupan Yesus Kristus secara lengkap.
Sampai saat itu pemberitaan Injil disampaikan secara lisan (KPR 2:14-40;
3:11-26), padahal Injil berkembang pesat bahkan telah tersebar luas hingga
keluar jauh dari Yerusalem.
2)
Munculnya banyak pengkhotbah baru. Saat
itu khotbah dianggap sebagai cara yang paling efektif untuk menyebarkan Injil. Dua
ciri khotbah mula-mula:
a)
Mengingatkan pada pendengarnya
(khususnya orang Yahudi) bahwa Yesus datang untuk menggenapi kitab Perjanjian
Lama yang selama ini mereka nantikan.
Karena sampai
saat itu orang-orang Yahudi dengan tekun dan rajin membuat testimonia yaitu
mendaftarkan nats-nats Perjanjian Lama yang akan digenapi oleh Mesias (Mat
1:22; 12:17-21).
b)
Berisi kesaksian pribadi tentang iman
percaya mereka dan berbagai pengalaman mereka bersama Yesus (KPR 4:8-12;
26:12-23).
3)
Materi khotbah kemungkinan besar
diperoleh dari logia yaitu kumpulan ucapan-ucapan Yesus yang disusun secara
sederhana dan kemudian dibagikan kepada para pengkhotbah sebagai panduan/pedoman.
4)
Pada awalnya kitab-kitab Perjanjian Baru
dibaca sendiri (dalam bentuk surat/gulungan papyrus) dan belum dilihat sebagai
satu kesatuan sebagaimana yang kita miliki sekarang ini. Setiap penulis/pembaca
saat itu menganggap bahwa gulungan surat itu telah menyajikan suatu kisah yang
lengkap kepada para pembacanya.
5)
Empat alasan yang melatar belakangi
penyusunan dan penjilidan Injil
a)
Kebutuhan informasi dan data yang
lengkap tentang kehidupan Kristus, Misi dan pelayanan-Nya.
b)
Berita keselamatan telah tersebar keluar
dari Yerusalem.
c)
Munculnya banyak pengkhotbah baru.
d)
Saksi mata tidak bisa selalu hadir untuk
mengkontrol isi pemberitaan Injil.
4.3.Asal-usul Kitab
Injil
1) Nama
Istilah
Perjanjian Baru atau New Testament memiliki berbagai corak pengertian. Kata
perjanjian/testament berasal dari kata Latin Novum Testamentum, he kaine diatheke (Yunani) yang artinya suatu pesan atau wasiat yang
terakhir atau suatu ikatan persetujuan atau perjanjian antara dua pihak.
2) Isi
a)
Penyingkapan rahasia janji Allah yang
baru, melalui catatan kata-kata yang diucapkan Yesus.
b)
Terdiri dari 27 artikel yang ditulis
oleh kurang lebih 8-9 orang penulis.
c)
Ditulis dalam kurun waktu kurang lebih
50 tahun.
4.4. Cara
Mengelompokkan Perjanjian Baru
1) Karakter Sastra
Pembagian
kitab-kitab dalam Perjanjian Baru menurut karakter sastranya:
a)
Sejarah (Matius,
Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Para Rasul)
-
Matius s/d Lukas adalah gambaran tentang
karya dan pelayanan Yesus yang ditulis dari sudut pandang yang berbeda.
-
Kisah Para Rasul adalah lanjutan kisah
sejarah dari murid-murid Yesus setelah masa pelayanan Yesus di dunia selesai.
b)
Doktrin (Roma,
1 & 2 Korintus, Galatia, Efesus, Filipi, Kolose, 1 & 2 Tesalonika,
Ibrani, Yakobus, 1 & 2 Petrus, 1 Yohanes)
-
Disebut kitab-kitab yang berisi doktrin
karena dalam kitab-kitab ini terdapat berbagai unsure iman Kristen dan
pelaksanaan ajaran Kristen.
c)
Pribadi (1 & 2
Timotius, Titus, Filemon, 2 & 3 Yohanes, Yudas)
-
Surat-surat ini ditujukan kepada
perseorangan dengan tujuan memberikan petunjuk/nasehat pribadi.
d)
Nubuatan (Wahyu)
-
Mengungkapkan rahasia masa kini dan masa
yang akan datang. Karena diungkapkan dengan gaya simbolisme yang kuat dan
penglihatan-penglihatan yang adikodrati maka kitab Wahyu digolongkan sebagai
kitab apokaliptik.
2) Penulis
Semua penulis
kitab Perjanjian Baru adalah orang-orang Yahudi kecuali Lukas
a)
Matius,
Petrus & Yohanes berasal dari kelompok apostolic/rasul.
b)
Markus, Yudas & Yakobus adalah
aktivis jemaat mula-mula (memiliki hubungan yang akrab dan dekat dengan para
rasul bahkan pernah bertemu/bergaul dengan Yesus sebelum peristiwa
penyaliban-Nya.
c)
Lukas
adalah satu-satunya orang kafir, namun memiliki hubungan yang dekat dengan para
rasul khususnya Paulus, yang berjasa memperkenalkannya kepada para rasul
lainnya dan memberikan keterangan detail tentang berbagai perjalanan misinya.
3) Periode Penulisan
Walaupun
kitab-kitab Injil diletakkan dalam urutan pertama, bukan berarti keempat Injil
ditulis lebih dahulu dari kitab-kitab lainnya. Tiga periode penulisan kitab
Perjanjian Baru yaitu:
a)
Kelahiran,
meliputi seluruh masa kehidupan Tuhan Yesus yang dimulai th.6 SM s/d 30 M.
b)
Perkembangan, meliputi peristiwa yang terjadi antara
tahun 30 s/d 60 M, perkembangan Injil yang dimulai di kota Yerusalem, misi Paulus
kepada orang-orang non Yahudi s/d tersebarnya Injil ke kota Roma.
Pemantapan, meliputi peristiwa yang terjadi antara
th.60-100 M, selama masa ini sejarah gereja tidak banyak diketahui karena tidak
ada catatan-catatan secara teratur. Kemungkinan besar surat-surat Paulus dan
Petrus ditulis pada tahun-tahun ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)