I WILL
Kejadian 39:1-9
Saat ini
anak-anak menghadapi banyak sekali tantangan dari dunia di sekeliling mereka.
Tantangan itu
dapat muncul dari teknologi (gadget):
·
HP/Tablet/internet
yang mereka pegang dan mainkan setiap hari.
·
Pergaulan
bebas/seks di luar nikah/perzinahan yang semakin hari semakin buruk
·
Narkoba
dan obat-obatan terlarang yang saat ini kemasannya sangat menggoda anak-anak
kecil karena dikemas dalam kemasan permen.
·
Pornografi
yang mudah sekali diakses lewat HP dan saat ini harga data internet sangat
murah jadi anak-anak bisa online lama
Tetapi dalam
Firman Tuhan kita menemukan bahwa anak-anak
Tuhan bisa menjadi pemenang.
Pertanyaannya
adalah, bagaimana anak-anak bisa menjadi pemenang?
Di alkitab ada
satu anak yang bisa jadi pemenang melewati semua tantangan. Nama anak itu adalah Yusuf. (Baca Kejadian 39:1-9).
Rahasia Yusuf
adalah
1.
Yusuf menolak godaan/tantangan itu.
Menolak dosa itu pasti bukan pekerjaan mudah, karena dosa itu enak dan
memuaskan kedagingan kita. Anak-anak
akan dapat belajar menolak dosa jika dia mengerti Firman Tuhan. Oleh sebab itu anak-anak harus belajar Firman
Tuhan di rumah bersama orang tua dan di sekolah minggu. Motivasilah anak-anak untuk pergi sekolah
minggu
2.
Yusuf melarikan diri dari godaan/tantangan
itu.
Orang sekuat apapun imannya, jika dia tinggal di dekat dosa, pasti orang
itu akan jatuh dalam dosa. Oleh sebab
itu, anak-anak harus diajar untuk segera menjauhkan diri/melarikan diri dari
dosa. Yusufpun melakukan itu, setelah
menolak ajakan istri potifar, yusuf segera lari darinya.
Mazmur 1 mengajarkan pada kita bahwa kita akan disebut berbahagia jika kita
tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri diantara orang
berdosa dan tidak duduk ditengah-tengah pencemooh. Artinya seseorang akan disebut berbahagia
jika dia menjauhi dosa.
Kadang-kadang anak anak takut kehilangan teman. Ajarkan pada anak-anak bahwa masih banyak
teman yang baik. Bergaul kariblah dengan
anak-anak Tuhan, di gereja, di sekolah minggu dll.
3.
Yusuf berani menanggung resiko dari penolakannya
terhadap godaan/tantangan itu
Yusuf juga berani menanggung resiko.
Keadaannya sudah semakin baik.
Dia adalah kepala staf pegawai di rumah potifar. Tetapi karena keputusannya menolak dosa dan
melarikan diri dari dosa, dia harus kehilangan semua itu dan masuk
penjara. Yusufpun siap menerima itu.
Ajarkan
pada anak-anak untuk siap menerima resiko akibat menolak dosa. Mungkin teman-teman akan mengoloknya
dll. Ajarkanlah pada anak-anak untuk
memilih setia kepada Tuhan dan tidak menuruti hawa nafsu dan ajakan dosa
(Penulis: Pdt. Silwanus Gabriel. S.S. M.Th)
(Penulis: Pdt. Silwanus Gabriel. S.S. M.Th)
No comments:
Post a Comment