Thursday, 15 August 2019

Ringkasan Khotbah Harnas sekolah Minggu GSJA - I WILL ( Kej 39:1-9)


I WILL
Kejadian 39:1-9
Saat ini anak-anak menghadapi banyak sekali tantangan dari dunia di sekeliling mereka.
Tantangan itu dapat muncul dari teknologi (gadget):
·         HP/Tablet/internet yang mereka pegang dan mainkan setiap hari.
·         Pergaulan bebas/seks di luar nikah/perzinahan yang semakin hari semakin buruk
·         Narkoba dan obat-obatan terlarang yang saat ini kemasannya sangat menggoda anak-anak kecil karena dikemas dalam kemasan permen.
·         Pornografi yang mudah sekali diakses lewat HP dan saat ini harga data internet sangat murah jadi anak-anak bisa online lama

Tetapi dalam Firman Tuhan kita menemukan bahwa anak-anak Tuhan bisa menjadi pemenang.
Pertanyaannya adalah, bagaimana anak-anak bisa menjadi pemenang?

Di alkitab ada satu anak yang bisa jadi pemenang melewati semua tantangan.  Nama anak itu adalah Yusuf.  (Baca Kejadian 39:1-9).
Rahasia Yusuf adalah
1.       Yusuf menolak godaan/tantangan itu.
Menolak dosa itu pasti bukan pekerjaan mudah, karena dosa itu enak dan memuaskan kedagingan kita.  Anak-anak akan dapat belajar menolak dosa jika dia mengerti Firman Tuhan.  Oleh sebab itu anak-anak harus belajar Firman Tuhan di rumah bersama orang tua dan di sekolah minggu.  Motivasilah anak-anak untuk pergi sekolah minggu

2.       Yusuf melarikan diri dari godaan/tantangan itu.
Orang sekuat apapun imannya, jika dia tinggal di dekat dosa, pasti orang itu akan jatuh dalam dosa.  Oleh sebab itu, anak-anak harus diajar untuk segera menjauhkan diri/melarikan diri dari dosa.  Yusufpun melakukan itu, setelah menolak ajakan istri potifar, yusuf segera lari darinya.
Mazmur 1 mengajarkan pada kita bahwa kita akan disebut berbahagia jika kita tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri diantara orang berdosa dan tidak duduk ditengah-tengah pencemooh.  Artinya seseorang akan disebut berbahagia jika dia menjauhi dosa.
Kadang-kadang anak anak takut kehilangan teman.  Ajarkan pada anak-anak bahwa masih banyak teman yang baik.  Bergaul kariblah dengan anak-anak Tuhan, di gereja, di sekolah minggu dll.

3.       Yusuf berani menanggung resiko dari penolakannya terhadap godaan/tantangan itu
Yusuf juga berani menanggung resiko.  Keadaannya sudah semakin baik.  Dia adalah kepala staf pegawai di rumah potifar.  Tetapi karena keputusannya menolak dosa dan melarikan diri dari dosa, dia harus kehilangan semua itu dan masuk penjara.  Yusufpun siap menerima itu.
Ajarkan pada anak-anak untuk siap menerima resiko akibat menolak dosa.  Mungkin teman-teman akan mengoloknya dll.  Ajarkanlah pada anak-anak untuk memilih setia kepada Tuhan dan tidak menuruti hawa nafsu dan ajakan dosa
(Penulis: Pdt. Silwanus Gabriel. S.S. M.Th)




No comments:

Post a Comment