“KETIDAKPEDULIAN
YESUS “
LUKAS
8 : 22-25
Dari judul Khotbah saya
pasti saudara/I mulai berpikir saya sesat ,, eee tungguh dulu kalau mau tahu
apa sich maksud saya mengambil judul ini ?? mau tahu ?? sisipkan 30-40 menit ke
depan agar saya bisa membagikan Firman Tuhan kepada kita saat ini .
Pendahuluan :
Pada
saat itu Alkitab mencatat baik di ketiga injil yakni Matius, Markus dan Lukas
bahwa Yesus dan murid-murid harus melewati danau Galilea (Sebagai keterangan tambahan,
perlu diketahui bahwa danau Galilea adalah danau yang cukup besar. Panjangnya
13 mil (20,8 km) ) dan lebarnya 7 ½ mil (12 km) ke seberang ,bukan hanya iseng-iseng Yesus
pergi ke sana tapi ada maksud dan tujuan Yesus pergi ke seberang danau ,kalau
kita baca ayat-ayat berikut Yesus mengusir Roh Jahat dari orang Gerasa .
Dan
pada saat itu kalau kita baca di versinya Markus 4 : 35-36 itu adalah ajakan
Tuhan untuk menyebrang ke seberang danau
dan murid-muridNya mentaati perintahnya ( ini sedikit berbeda pada
kejadian Yunus saat Yunus tidak mentaati perintah Tuhan untuk pergi di
niniwe,maka kapal yang di tumpangi Yunus mengalami badai yang sangat besar ,itu
karena ketidak taatan Yunus ) akan tetapi pada saat itu murid-murid Yesus sudah
mentaati perintahnya ,kok jadi pertanyaan bagi kita kenapa mereka bisa kenal
badai ? inilah yang akan sedikit mengubah pemikiran/persepsi kita yaitu jangan kita berpikir pada saat
kita sudah taat kepada Yesus badai itu tidak datang/kita bebas dari masalah ,oh
tidak bisa ,justru karena dengan masalah itu akan membuat kita semakin dekat
dan bergantgung kepada Tuhan serta makin bertumbuh imannya .
Markus
mengatakan bahwa pada saat mereka berlayar hari sudah petang berarti sudah
malam jadi sepantasnya Yesus tertidur saat badai itu datang ( itu menunjukan
Yesus 100 % Allah dan 100% manusia ) dan dari sisi manusiaNya sepantasnya ia
tertidur karena cape seharian melayani, dan pada saat Yesus tertidur dalam alkitab mencatat sekonyong-konyong
badai itu datang kata sekonyong-konyong berarti badai itu datang mendadak ,
contoh ; Kisak kehidupan Ayub yang mengalami badai kehidupan secara mendadak .
Pada
saat badai itu datang bukan secara
kebetulan akan tetapi di situ maksud Tuhan ingin mengetahui Iman para muridNya
, kalau di terapkan buat kita jadi Masalah / badai kehidupan itu datang bukan
karena Tuhan ingin kita mengalami kecelakaan tetapi Tuhan mengijinkan masalah
datang karena ada maksud Tuhan di balik
itu ( Yak 1 : 2-3 ) ,dan ingat Tuhan tidak pernah mengijinkan masalah
itu datang melebihi batas kemampuan kita semua tergantung kita apakah sikap
kita atau respon kita terhadap badai
atau masalah tersebut .
Bagaimana
sikap murid-murid ketika badai itu datang ?
Kalau kita baca di
Lukas 8 : 24a situ mengatakan bahwa “Guru,
Guru, kita binasa “ akan tetapi kalau kita baca di Markus seakan-akan
bertentangan karena markus menulis Mark 4:38b - “Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: ‘Guru,
Engkau tidak perduli kalau kita binasa?’”.
Sedangkan Mat 8:25 - “Maka
datanglah murid-muridNya membangunkan Dia, katanya: ‘Tuhan, tolonglah, kita
binasa.’”
Kata-kata yang berbeda
ini bukan kontradiksi. Dalam kepanikan seperti itu, bisa saja murid yang satu
mengucapkan suatu hal, dan murid yang lain mengucapkan hal yang lain.
Akan tetapi itu
menunjukan satu respon atau keadaan yang sama yaitu murid-muridNya KETAKUTAN
Bahwa murid-murid
Yesus, yang beberapa di antaranya adalah tukang ikan, bisa takut, menunjukkan
bahwa badai itu luar biasa. Tetapi bagaimanapun, rasa takut ini menunjukkan
kelemahan iman mereka. Ini mungkin tidak akan pernah mereka sadari seandainya
mereka tidak mengalami badai ini.
Adam
Clarke: “One advantage of trials is to make us know our
weakness” (= Satu keuntungan dari
ujian-ujian adalah membuat kita mengetahui kelemahan kita)
Jadi dengan badai
kehidupan yang kita alami itu ada hikmahnya kita dapat mengetahui dimana sich
kelemahan kita .
Saya ingin kita melihat
di Mark 4:38 - “Pada waktu itu Yesus sedang tidur
di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata
kepadaNya: ‘Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?’”.
Contoh lain dimana
Yesus kelihatannya tidak peduli pada badai yang dialami oleh orang-orang
percaya adalah dalam Yoh 11. Pada saat Lazarus sakit, Maria dan Marta mengirim
pesan kepada Yesus, tetapi Yesus santai-santai saja, sungguh pada saat sampai
di sana, Lazarus sudah mati selama 4 hari.
Disini saya akan
membagikan beberapa hal tentang ketidakpedulian Yesus terhadap badai yang kita
alami ;
·
Yesus
hanya tampak saja tidak peduli akan tetapi Dia siap menolong
Kalau
kita baca seakan-akan Yesus Ceroboh atau Yesus santai saja malahan Dia tertidur
saat badai menghantam mereka ,sehingga murid-murid mengeluarkan kata apakah
Yesus tidak peduli kalau mereka binasa, itu bukan terakhir kali Yesus
seakan-akan tidak peduli,kalau kita lihat pada jaman sekarang banyak
Gereja-gereja yang dapat penganiyaan ,banyak yang harus menderita kalau kita lihat Tuhan seakan-akan tidak
peduli dengan gerejaNya ,,Tuhan tetap tolong koq buktinya sampai sekarang Gereja
belum musnah ,disitu ada pernyetaan Tuhan .
atau
mungkin saja di antara kita sedang
mengalami badai atau masalah kehidupan dan pada saat kita sudah berdoa seakan-akan Tuhan tidak menjawab ,seakan-akan
Tuhan tidak peduli dengan kita ,,ehh tungguh dulu jangan salahkan Tuhan ,kalau
doa kita tidak di jawab ,coba kita lihat murid-murid Yesus kalau kita baca
versi Matius 8 : 25 , disitu murid-murid
sudah berteriak minta tolong tapi ada kata tambahan yaitu “ kita binasa “ menunjukan
bahwa ada keraguan dalam diri mereka ,,itu juga yang mungkin terjadi pada kita
,saat kita sudah berdoa minta tolong,,tapi ternyata kita masih ragu,kata-kata
negative yang malahan keluar – oh tidak mungkin semua itu bisa terjadi – itu
yang membuat doa kita seakan-akan tidak di jawab Tuhan .
saya
pernah berpikr begini Tuhan bukannya tidak peduli tetapi kita yang sebagai
manusia yang salah berdoa , pada saat kita berdoa ,kita lebih focus kepada
masalah kita dari pada focus kepada
Tuhan .
jadi
Intinya Tuhan hanya tampak saja tidak peduli tetapi Dia tetap siap menolong ,kita
lihat ajah murid-murid Tuhan ,walaupun dalam keraguan ,penyertaan atau
pertolongan Tuhan selalu ada buat mereka
·
Segala
sesuatu yang terjadi telah di tetapkan oleh Allah untuk kebaikan kita
Kita
Tahu bahwa segala sesuatu yang Tuhan buat itu mendatangkan kebaikan ,jangan
pernah katakan “ apakah Engkau tidak
Peduli kalau kami binasa ?” Tuhan
bukannya tidak peduli akan tetapi Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih
baik kepada kita , mungkin saat kita berdoa saat mengalami masalah koq Tuhan
tidak jawab ? dan kita terus berdoa tapi hasilnya sama ,ingat bahwa Tuhan lebih
tahu mana yang terbaik dan kalau kita di izinkan Tuhan mengalami masalah, Tuhan
pasti menyediakan jalan keluar bagi setiap masalah kita dan dengan masalah yang
kita hadapi disitu kita melihat mujizat Tuhan yang besar dinyatakan
,,kadang-kadang kita berdoa Tuhan biarlah saya mengalami Mujizat besar ,eeh
tapi pada saat masalah datang kita malah kabur ,patah semangat dan katakan
Tuhan tidak peduli bukannya mujizat yang besar akan terjadi kalau badai/masalah
itu besar,,,, sekarang saya ingin tanyakan ? Mujizat Tuhan meredahkan badai itu
mujizat besar atau kecil ? pasti jawabannya besar karena badai yang mereka
alami juga besar ,
Tuhan
tahu kok mana yang terbaik buat kita, ketidakpedulian Tuhan bukan berarti Tuhan
meninggalkan kita akan tetapi Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik kepada kita
.
Illustrasi : Video
·
Mungkin
kita menganggap orang yang jauh / brengksek kenal badai itu sudah pada
tempatnya sedangkan kita yang mengikuti Tuhan ,mengasihi Tuhan terkena badai
Sering
kita berpikir kenapa orang-orang yang kelihatannya tidak mengikuti Tuhan atau
tidak mengasihi Tuhan sepertinya enak-enak ajah hidup mereka kalau mereka kena
masalah itu sudah pada tempatnya atau dengan kata lain sudah sepantasnya lah
akan tetapi kita yang sudah melayani dan mengikuti Tuhan kenapa kita bisa kena
namanya badai / masalah kehidupan ,
Tidak dituliskan,
‘Sebanyak yang Aku benci Aku hajar’, jauh dari itu: ... Tetapi tertulis
‘Sebanyak yang Aku kasihi Kutegur dan Kuhajar’ ( wahyu 3 :19a) saya kasih analogi yah
Saya dulu pernah tanam
rambutan di depan rumah dan pada saat berbuah saya panen trus kata mama saya
harus di potong ranting-rantingnya agar kedepannya bisa berbuah lebih lebat
.dan itu benar..
Jadi kita tidak perlu
katakan seperti itu,percaya saja bahwa mungkin kita alami masalah tetapi ingat
Poin pertama bahwa pertolongan Tuhan selalu ada dan tepat pada waktunya.
Mungkin kita berpikir kenapa Allah tidak saja
langsung membuat mujizat kepada setiap masalah kita ,terkadang kita pernah
alami seperti itu ,dan saya sendiri pernah mengalami itu kok kenapa tidak
terjad mujizat yah , ingat Tuhan kita Allah yang Kreatif Ia bekerja dengan cara
yang berbeda-beda tidak semua ia melakukan dengan hal yang sama , kita lihat
saja Yesus dalam pelayananNya ada yang Ia menyembuhkan orang langsung sembuh
tetapi ada juga yang tidak langsung sembuh dan cara-cara yang di lakukan Yesus juga berbeda-beda
,ada yang di jamah ,ada yang di pakai ludah ,dan masih banyak lagi,
Jadi cara Tuhan bekerja beda-beda ,Tuhan buka tidak
peduli dengan masalah kita sehingga tidak ada mujizat , tetapi Allah tetap
menopang kita saat kita mengalami badai mungkin Ia tidak keluarkan kita dari
badai tetapi IA selalu menopang kita saat kita dalam badai atau Ia selalu
menyertai kita saat ada badai. (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)
No comments:
Post a Comment