Tuesday, 19 May 2015

Khotbah bangkit dari kegagalan

BANGKIT DARI KEGAGALAN
TEKS : LUKAS  22 : 54-62

Hasil gambar untuk BANGKIT DARI KEGAGALANDalam pasal ini menceritakan tentang seorang murid Yesus yang sudah kira-kira 3 tahun lamanya bersama-sama dengan Yesus akan tetapi karena takut mati petrus menyangkal Yesus.ia harus meninggalkan iman percayanya dan memilih untuk tidak mengakui Yesus.apakah yang di lakukan Petrus adalah hal yang benar ? tentu tidak,mungkin kita akan secara tidak langsung mengatakan bahwa Petrus itu tidak baik ,tapi ingat apabila kita di posisi petrus apakah kita juga akan melakukan hal yang sama ? ,posisi petrus adalah posisi yang kurang begitu baik karena apabila waktu itu kalau ia tidak menyangkal mungkin petrus juga akan mati.
Ini adalah titik terendah yang di alami petrus,yaitu kegagalan karena ia menyangkal Yesus selama 3 kali,petrus di beri kesempatan selama 3 kali akan tetapi selama 3 kali juga ia menyangkal Yesus .
Itu adalah kegagalan yang di alami oleh Petrus,sekarang pertanyaan bagi kita semua
Pernahkah saudara/i gagal atau membuat kesalahan?. Kegagalan dan kesalahan dapat menjadi jembatan bukan penghalang bagi kehidupan yang lebih baik.
Dalam suatu acara televisi ESPN, ditayangkan suatu interview di mana seorang mega bintang mengisahkan tentang perjalanan kariernya: “Lebih dari 3000 kali saya diberi kepercayaan untuk menyarangkan bola ke jaring lawan namun saya gagal melakukannya. Saya diberi 26 kali kepercayaan oleh tim saya untuk melakukan tembakan terakhir pada saat pertandingan final dan saya pun gagal. Lebih dari 300 kali saya berkontribusi dalam kekalahan tim saya Chicago Bulls dan kini saya masih dijuluki sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Sayalah Michael Yordan.”

Baca Juga


Saya akan membagikan beberapa hal bagaimana sich sikap kita dalam menghadapi kegagalan?

·         Kita harus sadar bahwa setiap orang pernah gagal

Dalam Alkitab sendiri mencatat tokoh-tokoh yang besar juga pernah gagal,Abraham,Yakub,Musa,Daud,Salomo dan masih banyak lagi dan pada pembacaan kita tadi itu adalah kegagalan yang di alami oleh Petrus
kita juga sadar bahwa setiap orang pernah gagal,pemahaman akan setiap orang pernah gagal adalah cara mencegah kita dari frustasi,berputus asa dan hal-hal yang fatal lainnya.
Jangan karena kita baru gagal sekali membuat kita cepat putus asa ,cobalah ubah pola pikir kita ,kita lihat dalam Alkitab sendiri menceritakan ada tokoh-tokoh Alkitab yang mengalami kegagalan dan dalam dunia sekuler juga banyak orang yang mengalami kegagalan jadi jangan perpikir bahwa hanya kita saja yang alami namanya kegagalan karena kita harus tahu bahwa semua orang pernah gagal.
Saudara/I mengenal seorang yang bernama Abraham Lincoln
Kita akan melihat segelintir kegagalan yang ia alami,supaya dapat membuka mata kita bahwa bukan kita saja yang alami namanya kegagalan.
Abraham Lincoln adalah seorang pribadi yang ulet. Sifatnya yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan melalui berbagai rintangan dan menjadi orang yang berhasil. Abraham Lincoln mampu membuat kegagalan menjadi “jembatan” untuk maju dari satu keberhasilan kepada keberhasilan yang lebih tinggi. Lihatlah catatan sejarah hidupnya dibawah ini: Tahun 1816 keluarganya diusir dari rumahnya, sehingga ia harus bekerja; tahun 1818 ibunya meninggal dunia; tahun 1831 gagal dalam berbisnis; tahun 1832 gagal menjadi anggota legislatif. ia kehilanganpekerjaan dan ingin sekolah difakultas hukum tetapi tidak diterima; tahun 1833 meminjam uang untuk memulai lagi bisnisnya danbangkrut pada tahun itu juga dan ia harus melunasi hutangnya selama 17 tahun; tahun 1834 terpilih sebagai anggota legislative; tahun 1835 bertunangan, kemudian tunangannya mati dan ia patah hati; tahun 1836 mengalami “nervous breakdown” dan harusberbaring selama 6 bulan; tahun 1838 ingin menjadi pembicara badan legislatif, tetapi gagal; tahun 1840 ingin menjadi “elector”, tetapi gagal; tahun 1843 ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal; tahun 1846 berhasil menjadi anggota kongres; tahun 1848 tidak terpilih untuk yang kedua kalinya sebagai anggota kongres; tahun 1849 melamar sebagai walikota, tetapi ditolak; tahun 1854 ingin menjadi anggota senat amerika, tetapi gagal; tahun 1856 mencalonkan diri sebagai wakil presiden amerika, tetapi gagal karena ia hanya mendapat suara kurang dari 100; tahun 1858 Ingin menjadi anggota Senat Amerika lagi,tetapi kalah; tahun 1860 Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat
Thomas Alva Edison
Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya pun membaca kertas tersebut yang berisi, "Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah." Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ”anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju
Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.
Pemahaman bahwa sukses tanpa kegagalan hanyalah sekedar mitos belaka akan membuat kita bisa melihat perspektif positif dari kegagalan kita.

·         Sadar akan kegagalan kita dan coba bangkit lagi

Kegagalan yang di lakukan oleh Petrus adalah kegagalan yang cukup fatal sama halnya dengan yudas yang menjual Tuhan Yesus tetapi kenapa petrus masih bisa tetap bangkit dan Yudas tidak,petrus mengakui kesalahannya dia sadar apa yang ia lakukan kalau kit abaca pada ayat 62 mengatakan bahwa petrus menangis dengan sedihnya berarti ada suatu penyesalan yang luar biasa,dan petrus mau bangkit lagi dia tidak tinggal dalam kegagalannya kalau kita baca pada kitab-kitab injil yang lain disitu Petrus mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan dia mau melayani dan mengikuti Tuhan , dan kalau kita baca pada kitab kisah para rasul disitu digambarkan bagaimana hebatnya pelayanan yang di lakukan petrus , dia tidak tinggal dalam kegagalannya seperti yang di lakukan yudas,mungkin yudas menyesal akan kesalahan tetapi yudas tidak mau bangkit lagi malahan dia bunuh diri berbeda dengan petrus yang mau mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang pernah di lakukannya.
Billy Lim menulis sebuah buku yang sangat popular di Malaysia, judulnya Dare to Fail. Dalam buku tersebut ia mencantumkan sebuah survey yang menyatakan bahwa dibutuhkan rata-rata 240 kali proses jatuh bangun dari seorang bayi, sebelum ia mampu berjalan. Menurut anda, ketika bayi itu jatuh, apakah ia akan menyalahkan orang tuanya karena kurang membimbingnya, atau menyalahkan lantai karena licin? O, tidak, para bayi belum bisa berpikir sejauh itu. Bahkan mereka menikmati sekali proses jatuh bangun itu. Mereka tanpa berpikir lama akan bangkit lagi dengan tersenyum dan semangat. Mereka bangkit dan berusaha mencoba sekali lagi, sekali lagi, dan sekali lagi. Sampai kapan? Sampai mereka bisa berjalan.
Bagaimana dengan kita apakah kegagalan yang pernah kita alami dan pernah kita lakukan akan membuat kita berhenti berusaha berhenti untuk bangkit ? mungkin dulu pernah kita mengalami kegagalan-kegagalan tapi jangan sampai kegagalan itu menghalangi kita untuk bisa bangkit ,jangan tinggal larut dalam kegagalan ,jangan hanya sekedar sadari atau menyesal tetapi bagaimana kita harus tetap bangkit.

·         Patahkan segala rintangan yang menghalangi untuk bangkit

Apakah petrus tidak mengalami rintangan-rintangan ? tentu saja ia pernah alami rintangan yaitu ia harus di penjarakan tetapi itu tidak membuat petrus stop untuk bangkit malahan ia tetap semangat untuk bangkit.
Yang menjadi penghambat bagi kita untuk bangkit lagi adalah pikiran negative dan traumatis masa lalu ,bagaimana kita mengatasi hal tersebut : pertama -cobalah isi pemikiran kita dengan hal-hal yang positif ( filipi 4 : 7-8)  dan kedua  kita perlu membereskan pengalaman traumatis masa lalu dengan menerima pengalaman itu sebagai bagian dari hidup kita. Kita juga harus belajar mengampuni orang-orang yang telah melukai dan menyakiti kita (Pengalaman Yusuf sebagai contoh). Ingatlah, jika anda terlalu banyak menoleh kebelakang, anda akan segera kehilangan arah.
Mungkin banyak kesalahan dan kegagalan yang pernah kita lakukan akan tetapi jangan terlalu mengingat masa lalu kita ,artinya kita harus membereskan trauma masa lalu kita,jangan pernah katakan “ saya sudah tidak layak lagi,saya sudah hancur,saya hanya orang biasa karena dengan saudara mengatakan hal tersebut secara tidak langsung saudara membangun tembok untuk saudara bangkit.kita harus patahkan rintangan-rintangan tersebut maka kita akan jadi orang-orang yang akan menuju keberhasilan dan meninggalkan kegagalan .

·         Tetaplah percaya dan Berserah kepada Tuhan

Keberhasilan Yusuf lebih ditentukan oleh posisinya di hadapan Tuhan. Karena posisi hidupnya berada dalam penyertaan Tuhan, dimana pun ia berada ia selalu berhasil. Kejadian 39:2 “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu”.
Kegagalan-kegagalan yang kita alami jangan sampai membuat kita harus meninggalkan kepercayaan kita atau membuat kita tidak lagi mau datang kepada Tuhan ,ingatlah bahwa TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mazmur 37:23-24)  dan jangan lupa bahwa justru dalam kelemahan kita nyata kuasa Allah ,tetapi bagaimana dengan kita apakah kegagalan akan membuat kita dekat dengan Tuhan tetap percaya dan berserah kepada Tuhan atau sebaliknya ? Tuhan tidak akan meninggalkan saya dan saudara/I serahkanlah semuanya kepada Tuhan ,minta pertolongan Tuhan maka apapun yang kita lakukan akan berhasil dan apabila kita sudah berhasil ingatlah jangan pernah sombong,ingatlah bahwa kita dulu pernah di posisi terendah jangan sampai kesombongan membuat kita kembali melakukan hal yang sama akhirnya kegagalan menjemput kita.
Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan hidup tetapi awal untuk kita bisa mencapai yang lebih baik lagi ,tergantung kita apakah kita mau tetap tinggal dalam kegagalan itu atau kita mau bangkit dan mencapai tujuan hidup kita. (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)



No comments:

Post a Comment