BANGKIT DARI KEGAGALAN
TEKS : LUKAS 22 : 54-62
Dalam
pasal ini menceritakan tentang seorang murid Yesus yang sudah kira-kira 3 tahun
lamanya bersama-sama dengan Yesus akan tetapi karena takut mati petrus
menyangkal Yesus.ia harus meninggalkan iman percayanya dan memilih untuk tidak
mengakui Yesus.apakah yang di lakukan Petrus adalah hal yang benar ? tentu
tidak,mungkin kita akan secara tidak langsung mengatakan bahwa Petrus itu tidak
baik ,tapi ingat apabila kita di posisi petrus apakah kita juga akan melakukan
hal yang sama ? ,posisi petrus adalah posisi yang kurang begitu baik karena
apabila waktu itu kalau ia tidak menyangkal mungkin petrus juga akan mati.
Ini
adalah titik terendah yang di alami petrus,yaitu kegagalan karena ia menyangkal
Yesus selama 3 kali,petrus di beri kesempatan selama 3 kali akan tetapi selama
3 kali juga ia menyangkal Yesus .
Itu adalah kegagalan
yang di alami oleh Petrus,sekarang pertanyaan bagi kita semua
Pernahkah saudara/i gagal atau membuat kesalahan?.
Kegagalan dan kesalahan dapat menjadi jembatan bukan penghalang bagi kehidupan
yang lebih baik.
Dalam suatu acara televisi
ESPN, ditayangkan suatu interview di mana seorang mega bintang mengisahkan
tentang perjalanan kariernya: “Lebih dari 3000 kali saya diberi kepercayaan
untuk menyarangkan bola ke jaring lawan namun saya gagal melakukannya. Saya
diberi 26 kali kepercayaan oleh tim saya untuk melakukan tembakan terakhir pada
saat pertandingan final dan saya pun gagal. Lebih dari 300 kali saya
berkontribusi dalam kekalahan tim saya Chicago Bulls dan kini saya masih
dijuluki sebagai pemain terhebat sepanjang masa. Sayalah Michael Yordan.”
Baca Juga
Saya akan membagikan beberapa hal bagaimana sich sikap kita dalam menghadapi kegagalan?
·
Kita harus sadar bahwa setiap orang
pernah gagal
Dalam Alkitab sendiri
mencatat tokoh-tokoh yang besar juga pernah
gagal,Abraham,Yakub,Musa,Daud,Salomo dan masih banyak lagi dan pada pembacaan
kita tadi itu adalah kegagalan yang di alami oleh Petrus
kita juga sadar bahwa
setiap orang pernah gagal,pemahaman akan setiap orang pernah gagal adalah cara
mencegah kita dari frustasi,berputus asa dan hal-hal yang fatal lainnya.
Jangan karena kita baru
gagal sekali membuat kita cepat putus asa ,cobalah ubah pola pikir kita ,kita
lihat dalam Alkitab sendiri menceritakan ada tokoh-tokoh Alkitab yang mengalami
kegagalan dan dalam dunia sekuler juga banyak orang yang mengalami kegagalan
jadi jangan perpikir bahwa hanya kita saja yang alami namanya kegagalan karena
kita harus tahu bahwa semua orang pernah gagal.
Saudara/I mengenal
seorang yang bernama Abraham Lincoln
Kita akan melihat
segelintir kegagalan yang ia alami,supaya dapat membuka mata kita bahwa bukan
kita saja yang alami namanya kegagalan.
Abraham Lincoln adalah seorang pribadi yang ulet. Sifatnya
yang pantang menyerah telah membuatnya mampu bertahan melalui berbagai
rintangan dan menjadi orang yang berhasil. Abraham Lincoln mampu membuat
kegagalan menjadi “jembatan” untuk maju dari satu keberhasilan kepada
keberhasilan yang lebih tinggi. Lihatlah catatan sejarah hidupnya dibawah ini:
Tahun 1816 keluarganya diusir dari rumahnya, sehingga ia harus bekerja; tahun
1818 ibunya meninggal dunia; tahun 1831 gagal dalam berbisnis; tahun 1832 gagal
menjadi anggota legislatif. ia kehilanganpekerjaan dan ingin sekolah difakultas
hukum tetapi tidak diterima; tahun 1833 meminjam uang untuk memulai lagi
bisnisnya danbangkrut pada tahun itu juga dan ia harus melunasi hutangnya
selama 17 tahun; tahun 1834 terpilih sebagai anggota legislative; tahun 1835
bertunangan, kemudian tunangannya mati dan ia patah hati; tahun 1836 mengalami
“nervous breakdown” dan harusberbaring selama 6 bulan; tahun 1838 ingin menjadi
pembicara badan legislatif, tetapi gagal; tahun 1840 ingin menjadi “elector”,
tetapi gagal; tahun 1843 ingin menjadi anggota kongres, tetapi gagal; tahun
1846 berhasil menjadi anggota kongres; tahun 1848 tidak terpilih untuk yang
kedua kalinya sebagai anggota kongres; tahun 1849 melamar sebagai walikota,
tetapi ditolak; tahun 1854 ingin menjadi anggota senat amerika, tetapi gagal;
tahun 1856 mencalonkan diri sebagai wakil presiden amerika, tetapi gagal karena
ia hanya mendapat suara kurang dari 100; tahun 1858 Ingin menjadi anggota Senat
Amerika lagi,tetapi kalah; tahun 1860 Terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat
Thomas Alva Edison
Suatu
hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke
rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. Ibunya pun membaca kertas
tersebut yang berisi, "Tommy, anak ibu, sangat bodoh. Kami minta ibu untuk
mengeluarkannya dari sekolah." Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun
ia segera membuat tekad yang teguh, ”anak saya Tommy, bukan anak bodoh. Saya
sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.
Tommy
kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu
terbesar di dunia. Dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak
tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju
Siapa
yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta
keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah
ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu
saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.
Pemahaman bahwa sukses tanpa kegagalan hanyalah
sekedar mitos belaka akan membuat kita bisa melihat perspektif positif dari
kegagalan kita.
·
Sadar
akan kegagalan kita dan coba bangkit lagi
Kegagalan yang di lakukan oleh Petrus adalah kegagalan yang cukup fatal
sama halnya dengan yudas yang menjual Tuhan Yesus tetapi kenapa petrus masih
bisa tetap bangkit dan Yudas tidak,petrus mengakui kesalahannya dia sadar apa
yang ia lakukan kalau kit abaca pada ayat 62 mengatakan bahwa petrus menangis
dengan sedihnya berarti ada suatu penyesalan yang luar biasa,dan petrus mau bangkit
lagi dia tidak tinggal dalam kegagalannya kalau kita baca pada kitab-kitab
injil yang lain disitu Petrus mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan dia mau
melayani dan mengikuti Tuhan , dan kalau kita baca pada kitab kisah para rasul
disitu digambarkan bagaimana hebatnya pelayanan yang di lakukan petrus , dia
tidak tinggal dalam kegagalannya seperti yang di lakukan yudas,mungkin yudas
menyesal akan kesalahan tetapi yudas tidak mau bangkit lagi malahan dia bunuh
diri berbeda dengan petrus yang mau mencoba untuk memperbaiki kesalahan yang
pernah di lakukannya.
Billy Lim menulis sebuah buku yang sangat popular di
Malaysia, judulnya Dare to Fail. Dalam buku tersebut ia mencantumkan sebuah survey
yang menyatakan bahwa dibutuhkan rata-rata 240 kali proses jatuh bangun dari
seorang bayi, sebelum ia mampu berjalan. Menurut anda, ketika bayi itu jatuh,
apakah ia akan menyalahkan orang tuanya karena kurang membimbingnya, atau
menyalahkan lantai karena licin? O, tidak, para bayi belum bisa berpikir sejauh
itu. Bahkan mereka menikmati sekali proses jatuh bangun itu. Mereka tanpa
berpikir lama akan bangkit lagi dengan tersenyum dan semangat. Mereka bangkit
dan berusaha mencoba sekali lagi, sekali lagi, dan sekali lagi. Sampai kapan?
Sampai mereka bisa berjalan.
Bagaimana dengan kita apakah kegagalan yang pernah
kita alami dan pernah kita lakukan akan membuat kita berhenti berusaha berhenti
untuk bangkit ? mungkin dulu pernah kita mengalami kegagalan-kegagalan tapi
jangan sampai kegagalan itu menghalangi kita untuk bisa bangkit ,jangan tinggal
larut dalam kegagalan ,jangan hanya sekedar sadari atau menyesal tetapi
bagaimana kita harus tetap bangkit.
·
Patahkan
segala rintangan yang menghalangi untuk bangkit
Apakah petrus tidak mengalami rintangan-rintangan ? tentu saja ia pernah
alami rintangan yaitu ia harus di penjarakan tetapi itu tidak membuat petrus
stop untuk bangkit malahan ia tetap semangat untuk bangkit.
Yang menjadi penghambat bagi kita untuk bangkit lagi adalah pikiran
negative dan traumatis masa lalu ,bagaimana kita mengatasi hal tersebut : pertama -cobalah isi pemikiran kita
dengan hal-hal yang positif ( filipi 4 : 7-8)
dan kedua kita perlu membereskan pengalaman traumatis
masa lalu dengan menerima pengalaman itu sebagai bagian dari hidup kita. Kita
juga harus belajar mengampuni orang-orang yang telah melukai dan menyakiti kita
(Pengalaman Yusuf sebagai contoh). Ingatlah, jika anda terlalu banyak menoleh kebelakang,
anda akan segera kehilangan arah.
Mungkin banyak kesalahan dan kegagalan yang pernah kita
lakukan akan tetapi jangan terlalu mengingat masa lalu kita ,artinya kita harus
membereskan trauma masa lalu kita,jangan pernah katakan “ saya sudah tidak
layak lagi,saya sudah hancur,saya hanya orang biasa karena dengan saudara
mengatakan hal tersebut secara tidak langsung saudara membangun tembok untuk
saudara bangkit.kita harus patahkan rintangan-rintangan tersebut maka kita akan
jadi orang-orang yang akan menuju keberhasilan dan meninggalkan kegagalan .
·
Tetaplah
percaya dan Berserah kepada Tuhan
Keberhasilan Yusuf lebih ditentukan oleh posisinya di
hadapan Tuhan. Karena posisi hidupnya berada dalam penyertaan Tuhan, dimana pun
ia berada ia selalu berhasil. Kejadian 39:2 “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf,
sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka
tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu”.
Kegagalan-kegagalan yang kita alami jangan sampai membuat kita harus
meninggalkan kepercayaan kita atau membuat kita tidak lagi mau datang kepada
Tuhan ,ingatlah bahwa TUHAN menetapkan
langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh,
tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. (Mazmur 37:23-24) dan jangan lupa bahwa justru dalam kelemahan kita nyata
kuasa Allah ,tetapi bagaimana dengan kita apakah kegagalan akan membuat kita
dekat dengan Tuhan tetap percaya dan berserah kepada Tuhan atau sebaliknya ?
Tuhan tidak akan meninggalkan saya dan saudara/I serahkanlah semuanya kepada
Tuhan ,minta pertolongan Tuhan maka apapun yang kita lakukan akan berhasil dan
apabila kita sudah berhasil ingatlah jangan pernah sombong,ingatlah bahwa kita
dulu pernah di posisi terendah jangan sampai kesombongan membuat kita kembali
melakukan hal yang sama akhirnya kegagalan menjemput kita.
Kegagalan bukanlah akhir dari perjalanan hidup tetapi awal
untuk kita bisa mencapai yang lebih baik lagi ,tergantung kita apakah kita mau
tetap tinggal dalam kegagalan itu atau kita mau bangkit dan mencapai tujuan
hidup kita. (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)
No comments:
Post a Comment