Wednesday 4 February 2015

Struktur Kitab Ayub

Struktur Kitab ayub

1.      Bagian 1. (1:2) prolog berbentuk prosa, menggambarkan latar bvelakang ayub,
2.      Bagian 2. (3-42:6) dalm bentuk sajak yang panjang, menceritaan bagaimana ayub dan sahabat-sahabatnya berdebat untuk mengerti keadaan ayub. Dan pada akhirnya ayub mengindahkan suara Allah
3.      Bagian 3. (42:7-14) epilog juga dalam bentuk prosa mengakiri cerita peristiwa ayub dengan makna khusus.

Ayub à pendahuluan (1:1-5)
è Dialog  (1:6-42:6)
à kesimpulan ( 42:7-17)
Dialog :           à percakapan Allah dengan iblis
è Dialog ayub dan teman’’nya               à   - 4 ronde percakapan dengan ayub
è 2x percakapan Allah dengan ayub         -  4 ronde percakapan dengan elihu
2x percakapan Allah & iblis
1.      Ronde 1                                              2.  Ronde 2
·        Percakapan dengan iblis (1:6-12)                *   percakapan dengan iblis 2:1-7a
·        Bencana (1:13-19)                                     *   penderitaan kemalangan 2:7b-8
·        Reaksi ayub (1:20-22)                                *  Reaksi ayub ( 2:19-13)
Dialog ayub  à Opening statement pasal 3
è Debat dalam 3 putaran pasal 4-27
è Clossing statement pasal 29-31


Ronde 1à ronde 2 à   ronde 3
Elifas                   4-5     à   15      à   22
Ayub                    6-7    à  16-17  à    23-24
Bildad                  8       à   18      à     25
Ayub                  9-10    à   19      à    26
Zofar                   11      à   20      à    ?
Ayub                12-14    à   21     à    27


                        Pendahuluan
Pengkhotbah : beberapa alasan kenapa bukan salomo?
1.      Alasan isi
2.      Alasan bahasa
3.      Alasan pemikiran
4.      Alasan gaya
Alasan isi : nama salomo tidak pernah disebut secara ekspilit dalam penghotba.8:2-8 mengenai abdi raja
Alasan bahasa: banyak unkapan bahasa yang dipengaruhi dalam bahasa Aram, mis: sye dari asyer, dan illu dari im lo. Padahal kita tahu bahwa, juga pengaruh dari bahasa persia pada 2:5- kata pardesim ( pl dari pardes, yang adalah ibranisasi, kemiripan ungkapan-ungkapandidalam mishna, yaitu kumpulan hukum lisan dari yahudi, misna
Pemikiran : orang yunani menulis kata dan kalimat didalam kitab pengkhotba dan didalam kitab ini bukanlah pada saat zaman salomo.
Alasan gaya :
Dalam pkh Tokoh ini banyak berbicara dan memakai bentuk orang ppertama tunggal “aku”
Pembicara dapat dibagi menjadi 2 jenis: 1. “ aku” yang berbicara adri sudut pandang seorang tua yang melakukan kilas balik atas masa lalu. 2. “aku yang berbicara sebagai pengamat yang telah melakukan penyelidikan-penyelidikan.
Sturktur menurut E.G. ssinggih
·        Pengarang, moto dan tinjauan terhadap situasi (1:1-11)
·        Usaha mencapai kepuasan hidup dan hasilnya (1:12-2:26)
·        Kesewanang-wenangan wakktu (3:1-15)
·        Hidup ini adalah ketidakadilan, penindasan dan kecemburuan (3:16-4:6)
·        Tidak ditemani salah;; tidak ditemani juga salah (4:7-16)
·        Percuma mengandalkan kealiman, biokrasi dan kekayaan (4:17-6:12)
·        Jangan terlalu ,,.. !! ( 7:1-22)
·        Hikmat puntidak dapat diandalkan (7:23-8:17)
·        Kenyataan bayang-bayang maut (9:1-12)
·        Oleh nilai setitik rusak susu sebelanga (9:13-10:20)
·        Hidup dibawah bayang” maut (11:1-12:8)
·        Penutup: filsuf atau penghotba? (12:9-14)


No comments:

Post a Comment