Wednesday 4 February 2015

Presentasi Kidung Agung

Presentasi

Penulis Kitab            :Salomo
Temanya                  : Kasih  dalamPernikahan
Tanggal Penulisan  : + 960 SM

didalam kitab suci orang israel yang kita warisi sebagai perjanjian  lama, kitab kidung agung disebut Shir hashshirim (kid. 1:1) Secara harfiah, nama Ibrani kitab ini diterjemahkan Nyanyian Atas Segala Nyanyian suatu ungkapan yang berarti "Nyanyian yang Terbaik" (sama seperti "Raja atas segala raja" berarti "Raja yang Maha Besar"); karena itu kitab ini dianggap sebagai nyanyian pernikahan yang terbaik yang pernah digubah. Salomo dianggap sebagai penggubah Kidung Agung ini (
Kid 1:1).
Salomo menjadi penggubah sekitar 1005 nyanyian dan 3000 amsal (1Raj 4:32). Di dalam ayat judul namanya disebutkan (Kid 1:1), dan sebanyak enam kali di dalam kitab ini (Kid 1:5; Kid 3:7,9,11; Kid 8:11-12). Ia juga dikenal sebagai mempelai laki-laki ("kekasih"); pada mulanya kitab ini mungkin merupakan rangkaian syair di antara Salomo dengan mempelai perempuannya. Kedelapan pasal kitab ini menyebut paling sedikit 15 jenis binatang dan 21 jenis tanaman; kedua kelompok ini diteliti dan disebutkan oleh Salomo dalam banyak lagu gubahannya (1Raj 4:33). Akhirnya, berbagai acuan ilmu bumi di dalam kitab ini menunjuk kepada tempat-tempat di seluruh Israel, yang menunjukkan bahwa kitab ini digubah sebelum negeri itu terbelah dua menjadi kerajaan utara dan selatan.

Rupanya Salomo sudah menggubah kitab ini pada usia muda sebagai raja Israel, jauh sebelum ia memiliki 300 istri dan 700 gundik (1Raj 11:3); namun timbul pertanyaan: bagaimana Salomo bisa memakai bahasa yang menunjukkan monogami jikalau dia sudah mempunyai 140 istri dan gundik (Kid 6:8)? Mungkin jawabannya ialah bahwa gadis Sulam itu (Kid 6:13) adalah istri pertama Salomo pada masa muda sebelum ia naik takhta (Kid 3:11; Kid 6:8) mungkin mencerminkan keadaan ketika kitab ini digubah secara resmi untuk diterbitkan. Gadis Sulam dilukiskan sebagai gadis biasa dari pedesaan, menarik dan jelita. Perasan Salomo terpikat secara mendalam dengan gadis ini sebagaimana biasanya orang terpikat kepada kekasih dan pengantin pertamanya.
Secara liturgis, Kidung Agung menjadi salah satu di antara lima gulungan dari bagian ketiga Alkitab Ibrani, yaitu _Hagiographa_ ("Tulisan-Tulisan Kudus"). Masing-masing tulisan ini dibacakan di hadapan umum pada hari raya Yahudi tertentu; kitab ini dibacakan pada hari raya Paskah. Salinan tertua dari kitab ini ditemukan di gua-gua Qumran, diperkirakan dari abad ke-2 SM, dalam sejumlah potongan dari gulungan kitab,


Struktur Kitab ini dapat dibagi:[3]

Tiga renungan pada hari pernikahan (1:1 - 2:7)
Di istana (1:1-8)
Di meja perjamuan (1:9-14)
Di kamar pengantin (1:15-2:7)
Tiga renungan selama masa pacaran (2:8 - 3:5)
Kunjungan pada musim semi (2:8-14)
Menangkap rubah-rubah kecil (2:15-17)
Mimpi perpisahan (3:1-5)
Dua renungan pada hari pernikahan (3:6 - 5:1)
Perarakan pernikahan (3:6-11)
Malam pengantin (4:1-5:1)
Lima renungan perubahan pada pernikahan (5:2 - 8:4)
Mimpi cinta yang ditolak (5:2-8)
Perubahan sikap (5:9-6:3)
Kembalinya Salomo (6:4-10)
Perempuan Sunem di taman (6:11-13)
Tari-tarian di dua kubu (6:13-8:4)
Renungan terakhir: wisata di kebun (8:5-14
Tujuan
Tujuannya mengajar untuk berhubungan yang baik dengan pasangan, karena perbuatan manusia yang sangat semena-mena akan pasangannya dan sangat tidak bermoral, dan juga memberikan percakapan yang abaik antara sesama pasangan.

Metode penafsiran : Alegoris, tipologis, dramatis,
Kidung Agung dari salomo
1:1 kidung agung. Judul kitab ini dalam naskah ibraninya. Artiya ialah kidung yang paling baik atau akbar. Salomo menggubah 1005 buah kidunng (1 raja” 4:32).
1:5 kemah orang kedar. Kemah pada umumnnya dibuat dari bulu domba jantan hitam. Kedar adalah sebuah suku arab keturunan Ismael ( Kej. 25: 13; Yes 21: 16-17). Oleh karena itu beberapa 0rang telah menganjurkan bahwa mempelai wanita adalah seorang puri Arab.

1:6 Kebun angggurku Sendiri Tak kujaga. Kakak- kakak  yang kejam dari mempelai wanita telah memaksa dia untuk menjaga dan memelihara kebun anggur mereka, sesuatu yang dilakukannya untuk kebunnya sendiri kerja diudara terbuka menyebabkan kulitnya hitam. Berbeda dengan dengan gadis- gadis cantik Yerusalem yang bertopi. Sekalipun kerja keras tidak merusak kecantikan asli. Karena mereka memakai topi (ay. 5). Mengingat ayat-ayat tersebut sulit untuk menerima pandangan beberapa orang bahwa pembicaranya disini adalah putri firaun (1 raja” 3:1) gadis sulam ini mungkin putri yang pertama-tama dikasihi salomo dan dinikahinya sebelum dia mengadakan pernikahan karena persekutuan polotik.

1:9 Manisku. Dalam bahasa ibraninya ialah “Kawanku” dalam pengertian “sahabatku” (2:10; 4:1,7) ini tentang kasih sebelum menikah. Perbandingan dengan kuda pada saat itu dianggap suatu pujian.
1:11 perihiasan-perhiasan dan manik-manik perak. Ia dikasihi dengan permata dan kalung emas bermanik-manik perak.
4:12 Narwastu. Narwastu adalah minyak wangi yang dibuat dari sebuah tanaman yang berbau wangidari himalaya.

1:13 Sebungkus Mur adalah damar berbau harum dari kulit kayu pohon balsam yang tumbuh diarab dan india. Seikat mur dimasukan dalam sebuah kantong pewangian. Bahsa ibrani dalam sisah ayat ini menunjukan bahwa Mur, bukan sang kekasih. Tetapi mempelai laki-laki akan bersama-sama dia, serta menyegarkan dia sama halnya dengan Mur.
1:14 Setangkai bunga pacar. Bunga pacar menghasilkan celupan berwarna jingga dan memiliki bau yang menyenangkan.
1:15 Bagaikan merpati mata mu. Perbandingan yang mengacu pada kepolosan. Gadis sulam tersebut tidak memperggunakan lirikan-lirikan yang memikat untuk merangsan perasaan yang keji.

Kebenaran Pasal 2
2:1 Bunga mawar dari saron aku, bunga bakung dilembah-lembah.
Gadis sulam itu membandingkan dirinya dengan bunga-bunga liar yang sederhana dipadang-padang rumput, karena ia tidak terbiasa dengan segalah kemewahan yang ada diyerusalem. Saron adalah dataran dipesisir dibagian selatan gunung karmel.
2:5 Kuatkanlah aku dengan penghanan kismis, segarkanlah aku dengan buah apel.
Didalam keadaan yang lemah dan mabuk cinta (mungkin juga mencangkup kekecewaan), sang kekasih ingin dikuatkan dengan “kismis” (yang penuh energi).
2:7 jangan kamu membangkitkan dan menggerakan cinta.
Frasa ini terdapat 3 kali dalam kitab ini (3:5 ; 8:4), kata-kata ini diungkapkan oleh wanita dan mengacuh pada keintiman jasmaniah diantara dirinya dengan kekasihnya. Dia tidak ingin keintimanya terjadi sehingga situasinya tepat, hingga dia sudah menikah dengan salomo.
Alkitab hanya mengizinkan hubungan seksual diantara suami dan istri (4:12) harus sesuai dengan Norma-norma seksual. Ibrani 13:4 “hedaklah kamu semuahpenuh Hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezina akan dihakimi Allah. Yang terutama adalah orang percaya harus murni secara moral dan seksual (2 Kor 11:2 ; Titus 2:5 ; 1 Petrus 3:2) kata “Murni” (Yun = hagnos/amiantos) berarti bebas dari semua noda hal-hal yang cabul.kat ini menekankan bahwa harus menahan diri dari segalah tindakan dan pikiran yang merangsang keinginan yang tidak selaras dengan keperawanan/janji-janji nikah seseorang menekankan mampu mengendalikan diri dan menjauhi semua tindakan dan rangsangan seksual yang dapat menajiskan kemurnian seseorang dihadapan Allah. Menguasai tubuh “hidup dalam pengudusan dan penghormatan” (1 Tes 4:4)  dan bukan “didalam keingiinan hawa nafsu”. Ini berlaku baik bagi meraka yang  hidup lajang maupun mereka yang sudah menikah.

2:16 Kekasihku kepunyaanku dan aku kepunyaan dia.
Cita kedua seorang kekasih itu satu sama lain adalah sejati dan bersifat monogami. Tidak ada kerinduan atau tempat untuk orang lain. Didalam pernikahan harus ada kasih dan komitmen sedemikian rupa kepada pasangan menjadi yang terpenting dalam hidup kita.
.Poin dari  Pasal 3-5

Impian yang terwujud : pasal 3:6-5:1
 (3:11 “putri-putri sion, keluarlah, dan tengoklah raja salomo dengan mahkota yang dikenaakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya”
 bagian ini dipandang sebagai inti dari kitab kidung agung, tetapi porosnnya adalah pasal 4:16-5:1. Upaya menjalin cinta dan saling mencocokan diri antara satu dengan yang lain akhirnya bermuara pada gambaran tentang pernikahan. Kecantikan gadis itu memenuhi seluruh kereta dan bahkan menelan seluruh perhatian kekasinya sehingga hiruk piruk suasana disekitar mereka tak terdengar lagi. Ketika undangan dikemukakan oleh gadis itu supaya kekasinya “bertindak sebagai pemilik anggur” (Kid.4:15) mereka melangkah memasuki pernikahan itu.

Cantik dan menarik : Pasal 4:1-5:1
 (4:1 “lihatlah cantik engkau, manisku...”)
Bagian yang cukup panjang ini sejajar dalaam banyak hal dengan pasal 3:6-11. Dalam pasal 4 ini pemuda itu memuji keindahan tubuh kekasinya dari bagian yang satu ke yang lain. Inilah yang dinamakan wasf dalam studi sastra akhir-akhir ini. yang dimaksud dengan Wasf  ialah nyanyian dimana seseorang yang jatuh cinta memuji keinndahan tubuh kekasihnya secara rinci, bagian demi bagian.

Hilang dan ditemukan kembali : pasal 5:2
 (5:2 “aku tidur, tetapi hatiku bangun. Dengarlah, kekasihku mengetuk. Bukalah pintu dinda, manisku, merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun  dan rambut ku penuh tetesan embun malam”)
Bagian ini adalah satu dialog tidak seimbang antara pemuda itu dengan kekasihnya. Ay, 2 berasal dari pemuda itu sedangkan ayat-ayat selanjutnya berasal dari kekassihnya. Disini gadis itu seperti orang yang sedang bermimpi. Para penafsir mengungkapkan tafsiran yang beraneka ragam dalam hal ini oleh karena gadis itu tidur; tetapi hatinya terjaga atau terbangun. Penafsir seperti freehof menafsirka  tidur dan bermimpi disini secara harafia, tetapi ssmit mengatakan bahwa gadis ini sudah tidur; tetapi dalam keadaan setengah sadar ketika ketukan kekasihnya terdengar (5:2)
PERCAKAPAN KEDUA PASANGAN PASAL 6:1-13

Puteri- puteri Yerusalem pasal 6:1 pertanyaan yang dikemukakan dalam ayat ini adalah lanjutan dari rangkaian pertanyaan putri- putri Yerusalem dan tidak hanya diungkapkan begitu saja. Pertama- tama mereka menyapa gadis itu sebagai yang jelita di anatara wanita.
(Ibr: hayypah bannashim). Sapaan ini secara harfiah berarti yang cantik di antara perempuan- perempuan (1: 8; 5:9).
Mempelai perempuan menjawab pasal 6:2-3  jawaban gadis ini menunjuk secara pasti kemana kekasihnya telah pergi. Ada hal- hal baru yang muncul dalam ayat ini. Pertama, kebun yang disebutkan di sini diidentifikasikan sebagai “kebunnya “(Ibr: ganno). Istilah ini telah ditafsirkan dalam Kidung Agung 4:16. Dalam kitab ini kata kebun dipakai tiga kali (Kid.4:16= 5:1; 6:2). Tetapi didalam ayat ini (Kid. 6:2) istilah itu ditempatkan dalam percakapan dengan putri-putri Yerusalem. Dalam ayat 3 ini mengulagi bagian awal dari puisi dalam pasal 2:16, tetapi dengan urutan yang terbalik. Walaupun kalimat iini telah ditafsirkan dalam pasal 2:16, konteks dan urutan ayat ini (Kid. 6:3) berlainan tempat dan pengertiannya.

Mempelai laki- laki memuji mempelai perempuan pasal 6:4-10. Mendebar tetapi menarik hati ucapan yang dikemukakan pemuda itu kepada kekasihnya (ay. 4) memiliki persamaan dengan banyak bagian lain (lih. Kid.1:15; 4:1,7; bnd. 2:10,13). 6:8-10 seperti bidadari ay.8 dan 9 adalah dua ayat yang berhubungan erat dalam perbandingan ini. 6:10 siapa yang datang, tidak disebutkan identitas dirinya, tetapi sudah jelas perempuan. Artinya muncul, misalnya dari gunung atau langit (mzm. 14:2) atau melongok dari jendela (Hak. 5:28) sehingga seolah-olah muncul ddengan posisi menggantung.
Mempelai perempuan bicara pasal 6:11-13. Tak sabar menunggu perjumpaan ay.11 ini menggambarkan suasana kebun atau taman. Kebun menari (Ibr. ginnat’egoz) memang tidak sangat pasti menunjukkan satu kebun yang hanya ditumbuhi kenari. Ay.12 teks ini adalah perubahan kata samatni menjadi simkhatni,edangkan catatan yang kedua adalah kata ami-nadib menjadi aminadab.

Permintaan, pertanyaan, dan Jawaban Pasal 7:1- 9. Terjemahan ini menimbulkan kesan erotis, sehhingga banyak penafsir memilih terjemahan pinggul. Pasal 10 Gairah cinta yang terarah ay. 10a adalah satu pengulangan dari 2: 16a dan 6:3ab. Ssebagai bandingan kesejajaran, inilah ketiga ayat yang senada. Kerinduan untuk pulang Pasal 7:11-13 Sukacita  Cinta di Padang ayat ini berhubungan dengan apa yang dikemukakan dalam pasal 7:6-9. Dan ini memiliki sejumlah persamaan dengan pasal 2:10 -13 dan juga memiliki suatu yang khas. Sedangkan pasal 7:13 mengatakan bahwa Andaikan Kau Saudaraku Laki- Laki  pikiran ini juga menjadi latar belakang dari cerita tentang persaingan antara Lea dan Rahel (Kej. 30:14,15).

Pasal  8:5-14 Pengukuhan Cinta Kuat seperti Maut.

Pasal 8:5-7 siapa bersandar pada kekasihnya? (mi zotmitrappeget’ al-dodah). Kata mitrappeget (hiph. dari rapag) bersandar dengan lemah lembut/manja yang menunjukan keintiman atau kedekatan. Pasal 8:8-10 Kepuasan/ Kerelaan ada berbagai kesulitan yang muncul di sini sehubungan dengan tokoh peranannya .  Ayat 10 ada penegasannya, yaitu penilaian yang menunjukkan kecocokan antara dua orang yang mengikat hubungan cinta mereka. Pasal 8:11-14 keempat ayat penutup ini lebih bersifat dialog pasif. Ay. 11 dan 12 bergandengan erat dalam ungkapan tentang kebun anggur. Ayat 11 digambarkan bahwa ada kebun anggur Salomo sedangkan ayat 12 mengkhususkan angka- angka bagi salomo dan parapenjaga. Ayat 13 kedua ayat yang terakhir iini adalahsatu dialog antara kedua kekasih ini dengan satu kesulitan yang luar biasa.



Baca Juga

No comments:

Post a Comment