CINTA ITU BUTA
(Hosea 1:2, 3:1-2)
Cinta
itu buta merupakan sebuah istilah yang tidak asing lagi, kenapa dikatakan sich
cinta itu buta, karena cinta itu membutakan segala sesuatu: ada yang men jalin
hubungan beda usia yang cukup jauh, ada wanita cantik (bule) yang menikah
dengan pria biasa” saja, ada wanita dari kalangan raja yang mau menikah dengan
seorang pria dari rakyat biasa, inilah cinta, bahkan ada yang mau menikahi
seorang wanita pelacur, Semuanya karena cinta.
Dalam
Alkitab ada sebuah kisah yang menarik tentang suatu hubungan yaitu kisah Hosea
dan Gomer, Hosea adalah seorang nabi, dan dia disuruh oleh Tuhan untuk menikahi
seroang wanita pelacur...Hosea harus mencintai seorang wanita pelacur, bahkan
ketika sudah di ambil menjadi Istri, Gomer bahkan kembali menjadi wanita
pelacur, dan Hosea harus kembali menebus Gomer, ini adalah suatau gambaran
cinta Tuhan kepada manusia...
Ada
3 hal yang ingin saya bagikan dari kisah ini, yaitu bagaimana cara pandang
kita:
·
Cara pandang kita kepada Allah:
ü Dari
kisah ini kita akan lebih tahu dan mengerti bahwa Tuhan yang kita sembah adalah
Tuhan yang penuh kasih (agape), terobsesi___melakukan berbagai cara..... untuk
mengasihi (mau menjadi manusia agar manusia diselamtkan)
ü Tuhan
mengasihi kita saat kita dalam keadaan berdosa, karena Tuhan datang untuk
mencari dan menyelamatkan yang berdosa (Lukas
5:32) lewi pemungut cukai, orang zelot, wanita pelacur, bahkan Yudas diberi
kesempatan.
ü Tuhan
selalu memberi
ksempatan buat kita untuk berbalik
(1 Yoh 1:9)
·
Cara pandang kita kepada sesama
ü Dari
kisah ini kita akan mengubah cara pandang kita kepada sesama, terkadang kita
akan mudah menghakimi, kita merasa hidup kita lebih baik dari orang lain, (jangan kita mengahkimi orang lain, hanya karena
dosanya beda dengan kita (
Yoh 8:2-11)
ü Pertanyaan
bagi kita apa yang akan ita lakukan saat ada seorang wanita pelacur datang
beribadah di gereja)
kita, pasti kita akan menganggap rendah orang tersebut, kita akan menjauhi dia.
Seharusnya kita mencotohi teladan Tuhan Yesus, yang mau menjangkau orang-orang
seperti itu.
ü Kita
membenci dosanya, bukan orangnya (Yudas
1:23) C. S. Lewis membantu saya dalam
menjawab kebingungan saya ini, dia mengatakan: Ada satu orang di dunia ini yang
kamu sangat benci dosa-dosanya, tetapi entah mengapa kamu tidak dapat membenci
pelaku dosanya. Orang tersebut adalah dirimu sendiri.” Seprti Tuhan, yang
membenci dosa kita, bukan kita.
·
Cara pandang kita kepada diri sendiri
ü Kita
harus mengakui bahwa kita semua adalah orang berdosa( 1 Yoh 1:8), akan tetapi
kita telah menerima pengampunan dosa itu karena Tuhan begitu mengasihi kita.
Tuhan begitu peduli dan sayang sama kita, jadi kita juga harus sayang sama diri
kita dalam hal ini jangan biarkan diri kita diperbudak oleh dosa, jangan
biarkan tubuh kita melakukan hal-hal yang tidak baik. Ilustrasi: orang tua sayang sama kita, membelikan mainan, eh malah
dirusakin..
ü Kita
harus sadar bahwa Tuhan sudah menebus kita jangan mau kita di intimidasi oleh
Iblis, (iblis akan selalu mengatakan kita gak layak, dll.) tetapi ingat bahwa pengorbanan Tuhan telah membuat kita layak, bahkan
kita diangkat menjadi anak.
ü Kita
harus menyadari bahwa Tuhan begitu mengasihi kita (jangan ada masalah, kita mempertanyakan apakah Tuhan mengasihi saya?)
seharusnya kita harus tanyakan dalam diri kita sendiri apakah sayang mengasihi
Tuhan?
Sesuai
dengan judul khotbah saya bahwa cinta itu buta (dalam artian yang positif),
Tuhan itu mencitai kita dengan segala kekurangan kita, Tuhan mau menerima kita
pada saat kita berdosa.
No comments:
Post a Comment