Thursday 6 February 2020

CINTA ITU BUTA (Hosea 1:2, 3:1-2)

CINTA ITU BUTA
(Hosea 1:2, 3:1-2)
Hasil gambar untuk cinta itu buta
Cinta itu buta merupakan sebuah istilah yang tidak asing lagi, kenapa dikatakan sich cinta itu buta, karena cinta itu membutakan segala sesuatu: ada yang men jalin hubungan beda usia yang cukup jauh, ada wanita cantik (bule) yang menikah dengan pria biasa” saja, ada wanita dari kalangan raja yang mau menikah dengan seorang pria dari rakyat biasa, inilah cinta, bahkan ada yang mau menikahi seorang wanita pelacur, Semuanya karena cinta.
Dalam Alkitab ada sebuah kisah yang menarik tentang suatu hubungan yaitu kisah Hosea dan Gomer, Hosea adalah seorang nabi, dan dia disuruh oleh Tuhan untuk menikahi seroang wanita pelacur...Hosea harus mencintai seorang wanita pelacur, bahkan ketika sudah di ambil menjadi Istri, Gomer bahkan kembali menjadi wanita pelacur, dan Hosea harus kembali menebus Gomer, ini adalah suatau gambaran cinta Tuhan kepada manusia...
Ada 3 hal yang ingin saya bagikan dari kisah ini, yaitu bagaimana cara pandang kita:
·         Cara pandang kita kepada Allah:
ü  Dari kisah ini kita akan lebih tahu dan mengerti bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang penuh kasih (agape), terobsesi___melakukan berbagai cara..... untuk mengasihi (mau menjadi manusia agar manusia diselamtkan)
ü  Tuhan mengasihi kita saat kita dalam keadaan berdosa, karena Tuhan datang untuk mencari dan menyelamatkan yang berdosa (Lukas 5:32) lewi pemungut cukai, orang zelot, wanita pelacur, bahkan Yudas diberi kesempatan.
ü  Tuhan selalu memberi ksempatan buat kita untuk berbalik (1 Yoh 1:9)
·         Cara pandang kita kepada sesama
ü  Dari kisah ini kita akan mengubah cara pandang kita kepada sesama, terkadang kita akan mudah menghakimi, kita merasa hidup kita lebih baik dari orang lain, (jangan kita mengahkimi orang lain, hanya karena dosanya beda dengan kita ( Yoh 8:2-11)
ü  Pertanyaan bagi kita apa yang akan ita lakukan saat ada seorang wanita pelacur datang beribadah di gereja) kita, pasti kita akan menganggap rendah orang tersebut, kita akan menjauhi dia. Seharusnya kita mencotohi teladan Tuhan Yesus, yang mau menjangkau orang-orang seperti itu.
ü  Kita membenci dosanya, bukan orangnya (Yudas 1:23) C. S. Lewis membantu saya dalam menjawab kebingungan saya ini, dia mengatakan: Ada satu orang di dunia ini yang kamu sangat benci dosa-dosanya, tetapi entah mengapa kamu tidak dapat membenci pelaku dosanya. Orang tersebut adalah dirimu sendiri.” Seprti Tuhan, yang membenci dosa kita, bukan kita.
·         Cara pandang kita kepada diri sendiri
ü  Kita harus mengakui bahwa kita semua adalah orang berdosa( 1 Yoh 1:8), akan tetapi kita telah menerima pengampunan dosa itu karena Tuhan begitu mengasihi kita. Tuhan begitu peduli dan sayang sama kita, jadi kita juga harus sayang sama diri kita dalam hal ini jangan biarkan diri kita diperbudak oleh dosa, jangan biarkan tubuh kita melakukan hal-hal yang tidak baik. Ilustrasi: orang tua sayang sama kita, membelikan mainan, eh malah dirusakin..
ü  Kita harus sadar bahwa Tuhan sudah menebus kita jangan mau kita di intimidasi oleh Iblis, (iblis akan selalu mengatakan kita gak layak, dll.) tetapi ingat bahwa pengorbanan Tuhan telah membuat kita layak, bahkan kita diangkat menjadi anak.
ü  Kita harus menyadari bahwa Tuhan begitu mengasihi kita (jangan ada masalah, kita mempertanyakan apakah Tuhan mengasihi saya?) seharusnya kita harus tanyakan dalam diri kita sendiri apakah sayang mengasihi Tuhan?
Sesuai dengan judul khotbah saya bahwa cinta itu buta (dalam artian yang positif), Tuhan itu mencitai kita dengan segala kekurangan kita, Tuhan mau menerima kita pada saat kita berdosa. 

No comments:

Post a Comment