Thursday 3 November 2016

Pengajaran Roh Kudus dalam Kitab Galatia

Pasal dan ayat
Pertanyaan
Jawaban
Galatia 3 : 2-5Hanya ini yang hendak kuketahui dari pada kamu: Adakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena percaya kepada pemberitaan Injil?.
Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?
Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!
Jadi bagaimana sekarang, apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang melakukan mujizat di antara kamu, berbuat demikian karena kamu melakukan hukum Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injil?
Apakah menerima Roh Kudus karena melakukan hukum taurat atau percaya kepada injil ?
Bagaimana Roh kudus berkarya dalam kehidupan orang-orang percaya ?
umat Kristen Galatia telah menerima Roh Kudus karena mereka percaya pada Injil dan bukan karena mereka memberlakukan Taurat dalam hidup mereka (ayat 2).
diselamatkan melalui karya Yesus Kristus di kayu Salib oleh pekerjaan Roh Kudus. Maka berpaling dari Injil berarti "telah memulai dengan Roh dan mengakhirinya di dalam daging"(ayat 3). Hal ini adalah suatu langkah surut, suatu kesia-siaan (ayat 4).
Pengalaman iman orang Kristen sejati adalah dosa-dosanya sudah diampuni oleh kematian Kristus dan oleh Roh Kudus dirinya telah dilahirbarukan menjadi anak Allah.
Galatia 4 : 6-8 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
 4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
4;8 Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah

Apa tugas Roh kudus yang ada dalam orang percaya ?
Salah satu tugas Roh Kudus ialah menciptakan perasaan kasih anak di dalam hati anak-anak Allah yang menyebabkan mereka mengenal Allah sebagai Bapa.
Dua tanda yang pasti dari pekerjaan Roh di dalam kita adalah seruan spontan kepada Allah sebagai "Bapa" dan ketaatan spontan kepada Yesus Kristus sebagai "Tuhan".



Nama            : Nusye Manuputty
Mata Kuliah : Sejarah Gerakan pentakosta

Kitab Galatia



Galatia 5 : 5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
Peran roh kudus  dalam menantikan kebenaran yang diharapkan ?
orang-orang yang dibenarkan oleh iman, yang memiliki Roh Kudus yang menjadi jaminan penerimaan oleh Allah, dengan penuh keyakinan menantikan karena iman penggenapan harapannya.Roh kudus membantu orang-orang percaya agar tetap dalam harapannya menantikan Yesus Kristus yang adalah kebenaran itu.
Galatia 5 : 16-26 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 5:20 penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 5:21 kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu -- bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu. 5:24 Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 5:26 dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.
Bagaimana cara mempraktikkan hukum kasih itu dan tidak terjerat kepada keingingan-keingingan daging?
Hanya satu cara, yaitu dengan menyerahkan hidup kita dipimpin oleh Roh. Kita harus melawan setiap keinginan daging yang masih mau menguasai kita dengan cara membiarkan Roh Tuhan memimpin hidup kita (ayat 16-18).
Orang yang belum diselamatkan berbuat dosa karena memang dibelenggu oleh kuasa dosa. Namun, anak-anak Tuhan hidup mempraktikkan keadilan, kebenaran, dan kekudusan sebagai pernyataan kasih mereka kepada Kristus dan kepada sesama. Bukti kasih mereka kepada Kristus adalah berupa kerelaan diatur dan dipimpin oleh Roh.
Dan dengan dipimpin oleh Roh Kudus membuat kita akan menghasilkan buah-buah roh (ayat 22-23)sehingga menjauhkan kita dari keinginan daging.


Tuesday 1 November 2016

Gulungan Laut Mati

Kelompok 4
Nusye Manuputty
Fina Muliati
Novbriani Farasih
Gulungan Laut Mati
Naskah Laut Mati, dalam arti sempit dari Naskah Gua-gua Qumran, adalah suatu kumpulan sekitar 981 naskah berbeda yang ditemukan antara tahun 1946 dan 1956 dalam 11gua di sekitar pemukiman kuno di Khirbet Qumran di Tepi Barat. Gua-gua tersebut terletak sekitar 2 kilometer ke pedalaman dari sebelah barat laut pantai Laut Mati, tempat asal naskah-naskah tersebut memperoleh namanya.
Gulungan laut mati merujuk kepada dokumen-dokumen yang ditulis dengan suatu tinta dasar-karbon , dan ditulis di atas kulit binatang atau bisa juga ditulis di atas papyrus,tulisannya ditulis dari kanan ke kiri tanpa tanda baca kecuali penjorokan paragraph yang muncul sekali-kali tanpa titik,koma ,tanda kutip bahkan tidak ada spasi antara kata yang satu dengan kata lain dalam beberapa kasus dan untuk membacanya ,orang dengan pelan-pelan mesti membentangkan gulungan tersebut dan kemudian menggulungnya kembali.
            Gulungan-gulungan laut mati di tulis dalam bahasa ibrani akan tetapi satu dari enam gulungan laut mati ditulis dalam bahasa aram dan sebagian kecil dari gulungan-gulungan tersebut ditulis dalam bahasa Yunani dan abjad yang paling lazim digunakan untuk menuliskan teks teks ini biasa disebut abjad Yahudi.
Menurut tradisi, gulungan-gulungan tersebut diidentifikasi dengan sekte Yahudi kuno yang disebut Eseni, meskipun beberapa penafsiran baru-baru ini menentang keterkaitannya dan beralasan bahwa gulungan-gulungan tersebut ditulis oleh para imam di Yerusalem, Saduki, atau kelompok-kelompok Yahudi tak dikenal lainnya.
Penemuan awal tersebut, oleh Muhammed edh-Dhib (seorang gembala Badawi), sepupunya Jum'a Muhammed, dan Khalil Musa, terjadi antara bulan November 1946 dan Februari 1947.Para gembala tersebut meneduh di tempat itu, seraya mendapati guci-guci tua di sana, dan perkiraan mereka, guci itu berisi emas. Alih-alih mendapati emas, malah mereka menemukan tujuh gulungan naskah.
Sepupu Edh-Dhib melihat gua-gua tersebut, tetapi edh-Dhib sendiri yang pertama kali masuk ke dalam salah satu gua itu. Ia mengambil segelintir gulungan naskah, yang kemudian diidentifikasi oleh Trever sebagai Gulungan Kitab Yesaya, Naskah Komentari Kitab Habakuk, dan Aturan Komunitas, dan membawanya kembali ke perkemahan untuk ditunjukkan kepada keluarganya
Gulungan-gulungan tersebut pertama-tama dibawa ke seorang pedagang bernama Ibrahim 'Ijha di Betlehem. 'Ijha mengembalikannya sambil mengatakan bahwa gulungan-gulungan tersebut tidak berharga, setelah memperingatkan mereka bahwa temuan tersebut mungkin hasil curian dari sebuah sinagoga. Tanpa gentar, orang Badawi itu pergi ke suatu pasar di dekatnya, di mana seorang Kristen Suriah menawarkan diri untuk membelinya. Seorang syekh lalu bergabung dalam percakapan mereka dan menyarankan agar mereka membawa gulungan-gulungan tesebut ke Khalil Eskander Shahin, "Kando", seorang tukang sepatu dan pedagang barang antik paruh waktu.

 

Gua 1

Tujuh gulungan naskah asli dari Gua 1 di Qumran adalah: 

1QIsaa (Gulungan Besar Kitab Yesaya, salinan Kitab Yesaya)

1QIsab (salinan kedua Kitab Yesaya)

1QS ("Aturan Masyarakat"; "Community Rule") bandingkan dengan 4QSa-j = 4Q255-64, 5Q11

1QpHab (Naskah Komentari Kitab HabakukPesher on Habakkuk)

1QM ("Gulungan Perang"; "War Scroll") bandingkan dengan 4Q491, 4Q493

1QH ("Nyanyian Syukur"; "Thanksgiving Hymns")

1QapGen (Genesis Apocryphon)

Gua 2
Gua 2 yang ditemukan pada bulan Februari 1952, menghasilkan 300 fragmen dari 33 naskah, termasuk Kitab Yobel dan Kitab Yesus bin Sirakh dalam bahasa Ibrani asli.
Gua 3
Gua 3 yang ditemukan pada tanggal 14 Maret 1952, menghasilkan 14 naskah termasuk Kitab Yobel dan Gulungan Tembaga (Copper Scroll) yang misterius dan berisi 67 tempat persembunyian, kebanyakan di bawah tanah, di seluruh wilayah Provinsi Iudaea (Romawi), sekarang Israel. Menurut "Gulungan Tembaga" itu, kotak-kotak rahasia itu berisi jumlah besar emas, perak, tembaga, wangi-wangian dan naskah-naskah.
Gua 4a and 4b
Gua 4 yang ditemukan dalam bulan Agustus 1952, dan diekskavasi pada tanggal 22–29 September 1952 oleh Gerald Lankester Harding, Roland de Vaux, dan Józef Milik, sebenarnya terdiri dari 2 gua hasil pahatan tangan (4a dan 4b), tetapi karena fragmen-fragmen itu tercampur, maka semua diberi label 4Q. Gua 4 paling terkenal di antara gua-gua Qumran baik karena terlihat jelas dari dataran Qumran maupun karena banyaknya naskah yang ditemukan di sana, menghasilkan 90% seluruh naskah Laut Mati, sekitar 15.000 fragmen dari 500 naskah yang berbeda, termasuk 9–10 salinan Kitab Yobel, bersama 21 tefillin dan 7 mezuzot.

Gua 5
Gua 5 yang ditemukan bersama-sama dengan Gua 6 pada tahun 1952, sesaat setelah penemuan Gua 4, menghasilkan sekitar 25 naskah.
Gua 6
Gua 6 yang ditemukan bersama-sama dengan Gua 5 pada tahun 1952, sesaat setelah penemuan Gua 4, menghasilkan fragmen-fragmen dari sekitar 31 naskah.
Gua 7
Gua 7 menghasilkan hampir 20 fragmen dokumen bahasa Yunani, termasuk 7Q2 ("Surat Yeremia" = Barukh 6), 7Q5 (yang mana menjadi subjek dari banyak spekulasi dalam beberapa dasawarsa setelahnya), dan sebuah salinan bahasa Yunani dari gulungan Kitab Henokh. Gua 7 juga menghasilkan sejumlah guci-guci bertulisan.
Gua 8
Gua 8 menghasilkan 5 fragmen: Kitab Kejadian (8QGen), Kitab Mazmur (8QPs), fragmen tefillin (8QPhyl), sebuah mezuzah (8QMez), dan sebuah kitab nyanyian (8QHymn). Gua 8 juga menghasilkan beberapa kotak tefillin, sekotak barang-barang kulit, banyak lampu-lampu, guci, dan sol sepatu.
Gua 9
Hanya ada satu fragmen yang ditemukan di Gua 9:
Gua 10
Dalam Gua 10 arkeolog menemukan 2 ostraca dengan tulisan di atasnya
Gua 11
Gua 11 yang ditemukan pada tahun 1956 menghasilkan 21 naskah, beberapa di antaranya cukup panjang. Temple Scroll ("Gulungan Bait Allah"), disebut demikian karena lebih dari separuhnya berkenaan dengan pembangunan Bait Allah di Yerusalem, adalah gulungan terpanjang yang ditemukan di Gua 11. Panjangnya sekarang 26,7 kaki (8,15 m). Diduga panjang aslinya 28 kaki (8,75 m). The Temple Scroll dianggap oleh Yigael Yadin sebagai "Taurat menurut orangEseni ("The Torah According to the Essenes"). Sebaliknya, Hartmut Stegemann, seorang sarjana sezaman dan teman Yadin, percaya gulungan itu tidak dianggap demikian, melainkan suatu dokumen tanpa signifikansi unik. Stegemann mengamati bahwa dokumen itu tidak disebut maupun dikutip oleh tulisan-tulisan Eseni yang dikenal.
Juga di dalam Gua 11 ditemukan sebuah fragmen eskatologi tentang tokoh Alkitab Melkisedek (11Q13) serta sebuah salinan Kitab Yobel.
Menurut bekas penyunting utama tim editorial DSS John Strugnell, paling sedikit ada empat gulungan dari Gua 11 yang menjadi koleksi pribadi, dan tidak terbuka bagi para pakar. Di antaranya adalah sebuah naskah bahasa Aram berisi Kitab Henokh yang lengkap

Ada 225 teks biblika yang tercakup dalam dokumen-dokumen Naskah Laut Mati, atau sekitar 22% dari keseluruhan, dan menjadi 235 teks dengan menyertakan kitab-kitab deuterokanonika. Gulungan-gulungan Naskah Laut Mati mencakup semua kitab-kitab Tanakh (selain Kitab Ester) dari Alkitab Ibrani danprotokanon Perjanjian Lama; termasuk juga 4 kitab deuterokanonika yang terdapat dalam Alkitab Katolik dan Ortodoks Timur: Tobit, Ben Sira, Barukh 6 (juga dikenal sebagai Surat Nabi Yeremia), dan Mazmur 151.
Kesepakatan dengan kaum Badawi telah menyebabkan gulungan-gulungan Naskah Laut Mati berpindah tangan ke pihak ketiga hingga suatu transaksi penjualan yang menguntungkan berhasil dinegosiasikan. Pihak ketiga itu, yaitu George Isha'ya, adalah seorang umat Gereja Ortodoks Suriah, yang mana kemudian segera menghubungi Biara St. Markus dengan harapan mendapat penilaian harga untuk teks-teks tersebut. Berita tentang penemuan ini lalu diketahui oleh MetropolitAthanasius Yeshue Samuel, yang lebih dikenal dengan panggilan Mar Samuel. Setelah meneliti gulungan-gulungan tersebut dan menduga keantikannya, Mar Samuel menyatakan berminat untuk membelinya. Keempat gulungan naskah tersebut lalu berpindah ke tangannya.














Thursday 29 September 2016

Renungan : Jadilah maksimal (Roma 12: 2)

Jadilah Maksimal

Teks : Roma 12 : 2
Kalau kita sebagai calon-calon hamba Tuhan dalam hal apa-apa saja kita harus maksimal ?
mungkin sekarang kita dalam proses perkuliahan,jadi kita harus memaksimalkan pengetahuan kita,kita harus dengan sungguh-sungguh belajar agar kita bisa berikan yang terbaik.ketekunan dalam belajar akan membuat kita jadi maksimal dalam berpikir dalam mengungkapkan pendapat,kita tidak asal-asalan dalam perkuliahan.
Tapi tidak terlepas dari itu kita juga harus maksimal dalam pelayanan yang di percayakan kepada kita,kita tidak melakukan itu asal-asalan,atau yah hanya sekedar rutinitas doank,tapi baiklah kita berikan yang terbaik kepada Tuhan dengan apa yang kita miliki,dengan segala talenta dan potensi kita ,kita dituntut lebih dalam melayani Tuhan karena sebentar kita akan jadi hamba-hamba Tuhan yang akan di pakai dengan luar biasanya,apakah kita hanya biasa-biasa ajah dalam melayani Tuhan ? pasti hal itu tidak diinginkan oleh kita semua tapi terkadang itu fakta yang kita alami.tapi yang perlu kita sadari dan kita ketahui bahwa yang kita layani Tuhan bukan manusia, karena itu harus maksimal dalam melayani Tuhan.
Mungkin pertama datang kita masih belum terlalu mengerti dan belum terlalu pahami tentang semua yang sekarang kita lakukan yaitu kuliah dan melayani,akan tetapi apakah kita akan tetap dalam kondisi begitu terus tanpa adanya perubahan atau perkembangan agar bisa jadi yang lebih baik,seharusnya kalau kedepannya kita mau jadi seorang hamba Tuhan yang mau di pakai Tuhan dengan luar biasa maka kita harus naik level,tidak boleh tetap di level yang seperti pertama kali kita datang,terlepas dari itu adanya proses yang kita harus lalui dan proses itu tidaklah mudah semakin tinggi level ,semakin pula banyak tantangan, benar atau salah ? contohnya ajah saat kita main game semakin tinggi levelnya semakin tinggi kerumitannya, jadi untuk jadi maksimal itu tidaklah mudah,untuk jadi yang terbaik itu tidaklah gampang,banyak yang harus kita lalui,banyak yang harus kita ubah ,mungkin sifat kita,pola pikir kita,atau hal-hal yang selama ini buat kita tidak bisa maju-maju alias tidak ada perubahan atau perkembangan.
Jadi sekarang yang jadi pertanyaan buat kita bagaimana kita bisa maksimal dalam perkuliahan dan pelayanan ? karena kita mau jadi hamba-hamba Tuhan jadi pastinya kita harus maksimal dalam pelayanan dan juga perkuliahan karena sekarang juga kita masih ikut studi yaitu proses belajar.
Saya ajak kita buka dalamm Roma 12 :2
Jadi agar kita bisa maksimal yaitu
·         Janganlah menjadi serupa dengan dunia ini
Kalau emank kita mau jadi lebih baik dalam perkuliahan dan pelayanan kita maka kita jangan pernah jadi serupa dengan dunia ini,artinya kita tidak boleh melakukan hal-hal yang dunia ini ajarkan tentang sesuatu yang bertentangan dengan Firman Tuhan,
kita ingin maksimal/ jadi lebih baik dalam bangku kuliah tapi apa yang kita lakukan mungkin saja kita suka nyontek saat ujian,kita masih ajah malas-malasan,kita jangan seperti orang belum mengenal Tuhan yang masih nyontek saat ujian,artinya kita masi sama dengan dunia ini,bagaimana kita mau jadi lebih baik kalau kita masih saja seperti begitu,hal seperti begitu bukanlah langkah menjadi kita maksimal,tapi itu langkah /awal kehancuran ,mungkin saat kita nyontek ,dosen tidak mengetahui dan kita mendapat nilai yang baik ,apakah itu udah maksimal,percuma dapat nilai baik tapi yang kita lakukan itu adalah tindakan yang salah,lebih baik nilai jelek tapi itu usaha kita sendiri,dengan begiti kita dapat mengukur kemampuan kita dan juga saat itu kita bisa tahu kelemahan kita dan kita bisa buat suatu komitmen pada diri kita bahwa “ saya ingin jadi lebih baik lagi “ dengan cara ‘ saya harus belajar ‘’ itu yang dinamakan suatu tahap yang akan membawa kita lebih maksimal atau lebih baik dari pada sebelumnya
sekarang kalau kita ingin maksimal dalam pelayanan kita,kita jangan menjadi sama seperti dunia ini,yah mungkin di luar sana banyak anak-anak mudah yang menghabiskan masa mudanya dengan senang-senang ,melakukan hal-hal yang memuaskan keinginan daging mereka,tapi itu akan membawa mereka kepada kehancuran.tapi kita disini sudah memilih untuk menjadi pelayan Tuhan,kita ingin melayani Tuhan dan kita ingin jadi lebih baik dari kehidupan kita yang dahulu,melayani Tuhan dengan maksimal yaitu melayani dengan tulus dan motivasi yang baik,janganlah kita masih sama seperti kehidupan kita yang dahulu.
Oleh sebab itu kalau kita ingin maksimal/jadi lebih baik dalam perkuliahan dan pelayanan kita maka kita tidak boleh serupa dengan dunia ini karena apa yang dunia berikan hanya sesuatu yang sia-sia.
·         Berubahlah oleh pembaruan budimu
Untuk menjadi maksimal pastinya ada perubahan dari tingkat rendah-ke tingkat yang maksimal berarti ada seuatu yang harus di ubah agar kita bisa mencapai yang maksimal,
Bagaimana kita mau jadi maksimal dalam perkuliahan kalau pola pikir kita tidak bisa kita ubah.
Ilustrasi :
Tahukah anda bagaimana cara orang menjinakkan gajah? Ketika gajah masih kecil, pawang gajah mengikat kakinya dengan seutas tali. Lalu tali itu diikatkan pada sebuah tonggak yang kokoh.
Gajah yang masih lemah tadi berusaha untuk memutuskan tali yang mengikatnya, namun selalu gagal. Setelah mencoba beratus-ratus kali dan selalu gagal, pengalaman itu menjadi pesan yang kuat di dalam otaknya, “Saya tidak mungkin memutuskan tali ini.”
Waktu pun berlalu. Gajah itu menjadi semakin besar dan kuat. Gajah dewasa tentu sebenarnya dapat memutuskan tali yang mengikatnya dengan mudah, namun pengalaman-pengalaman kegagalannya telah membuat gajah tersebut tidak pernah mau mencoba memutuskan tali yang mengikat kakinya.
Setiap kali ia akan mencoba untuk memutuskan talinya, selalu ada suara di dalam dirinya yang mengatakan, “Saya tidak mungkin memutuskan tali ini.” Apa akibatnya? Gajah tersebut tidak pernah mencapai potensi maksimal yang ada di dalam dirinya.
 Begitulah dengan kita karena pola pikir kita yang selalu mengatakan bahwa” ah saya ini tidak pandai,saya ini tidak mampu/bisa,emank dari dulu saya sudah begini” itulah yang mengahalangi kita mencapai potensi yang maksimal,
Begitupun dalam pelayanan kita sering menganggap kita tidak bisa ‘ WL,/khotbah/ngajar. Dsb tapi apakah kita pernah mencoba untuk berlatih dan minta Tuhan agar kita bisa lebih lagi maksimal dalam melayani Tuhan ,setiap kita telah di berikan talenta tapi apakah kita mau mengembangkannya ? atau kita hanya mau memedamnya.
Saat ini ubahlah pola pikir kita yang salah tentang diri kita,kalau kita bisa ubah pola pikir kita maka kita juga bisa ubah perilaku kita, dan setelah perilaku kita bisa di ubah maka kita bisa mencapai sesuatu yang maksimal bisa dalam kuliah dan pelayanan kita.

·         Dapat membedakan mana kehendak Allah
Dan yang terakhir setelah kita sudah tidaklah lagi hidup sama seperti dunia ini serta merubah setiap pola pikir dan tingkah laku kita juga harus bisa dapat membedakan mana kehendak kita dan mana kehendak Allah ,jangan pernah kita berpikir untuk mengikuti semua menurut kehendak kita ,baiklah kita menruh harapan kita penuh seutuhnya kepada Tuhan serta berjalan menurut kehendak Tuhan,
Bagaimana kita bisa mencapai sesuatu yang maksimal kalau kita hanya berjalan menurut kehendak kita
Contohnya saat kita mau pergi ke perintisan ,dan kita di perhadapkan dengan 2 pilihan,kalau kita tidak berdoa dan tanya Tuhan,mana yang harus kita pilih maka saya yakin mungkin kita akan memelih sesuai kehendak kita maka saya yakin dan percaya pelayanan yang akan kita lakukan di tempat pilihan kita itu yang menurut kehendak kita sendiri pasti tidaklah maksimal,pasti akan mengecewakan karena kita sendiri tidak bisa membedakan kehendak Tuhan,kita berjalan sesuai kehendak kita,

Tuhan tahu  mana yang terbaik buat kita kedepannya,maka itu serahkanlah seutuhnya kepadea Tuhan ,berjalan menurut kehendak Tuhan adalah langkah Awal kita menjadi lebih baik atau lebih maksimal dalam pelayanan kita dan juga dalam apapun yang kita kerjakan..(Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)