Wednesday 10 June 2015

Renungan : hal Mengikut Yesus ( Lukas 57-62)

HAL MENGIKUT YESUS 
Bacaan : Lukas 9: 57-62

                            Hasil gambar untuk ikut yesus
Sebelum Yesus mengajarkan hal mengikuti Dia, Lukas mencatat tentang kisah pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus ( Lukas 9: 43b-45) dalam keadaan ini Yesus dalam situasi berbeban berat akan tetapi murid-muridNya  tidak menghiraukan hal tersebut mereka malah mempersoalkan siapa yang terbesar di antara murid-murid,ini bukanlah hal yang baik sebagai pengikut Kristus (Lukas 9 : 46-48 )
Mengikuti Yesus bukan berarti mengikuti kemana saja Yesus Pergi akan Tetapi Mengikuti setiap ajaran Yesus dan dalam kisah sebelumnya tentang seorang yang bukan Murid Yesus mengusir setan ( Lukas 9:49-50) itu berarti bukan orang-orang yang ikut kemana Yesus pergi baru disebut pengikut Yesus atau Murid Yesus oleh sebab itu dalam Lukas ( 9:57-62) disini menceritakan bagaimana Yesus mau mengajarkan kepada orang-orang saat itu tentang hal-hal mengikutiNya

Disini saya akan bahas mengenai apa yang akan kita lakukan sebagai Pengikut Kristus ,hal-hal apa saja yang akan kita perhatikan untuk menjadi pengikut Kristus

Baca Juga

?

Ada 3 hal yang saya akan bahas disini mengenai menjadi pengikut Kristus:


1.Tidak memikirkan Kesenangan Dunia ( Lukas 9 : 57-58 )


Dalam ayat 57   “Ketika Yesus dan murid-muridNya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: “Aku akan mengikut Engkau, kemana saja Engkau pergi “ ini perkataan seseorang  kepada Yesus,itu merupakan komitmen yang baik,akan tetapi Yesus telah mengetahui isi hatinya karena Ia mau mengikuti Yesus karena Ia berpikir mengikuti Yesus merupakan suatu keuntungan besar, Karena Bersama Yesus segala kebutuhan jasmani mereka terpenuhi karena mereka sudah melihat sendiri Yesus banyak melakukan banyak mujizat ,oleh sebab itu Yesus merespons dengan menjawab , “SeriIgala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepalaNya” dalam hal ini Ia mau memberi tahu bahwa mengikuti Yesus bukan karena kita akan memeliki kenyamanan secara jasmani ,karena Ia tidak dapat dimanipulasioleh siapapun.tempat untuk meletakan kepalapun saja tidaklah ada bukan berarti Yesus tidak memiliki tempat tinggal ini sangat jelas pada kisah sebelumnya tentang penolakan dirinya di samaria ,akan tetapi dalam hal ini Yesus mau memberi tahu bahwa mengikuti Dia,Dia tidak menjanjikan akan memiliki kesenangan dunia,karena kata tempat meletakan kepala itu berarti rumah dan rumah adalah tempat yang paling nyaman..

Marilah kita menjadi pengikut Yesus yang bukan hanya agar kita bisa menikmatin kesenangan dunia,luruskan motivasi kita dalam mengikuti Yesus,jangan kita mau mengikuti Yesus hanya karena ingin diberkati,bukan ingin menikmatin mujizat-mujizat yang besar saja.

2. Lebih memetingkan Tuhan ( Lukas 9 : 59-60 )


Dalam hal ini Yesuslah yang berinisiatif untuk mengajak sesorang mengikuti Dia,akan tetapi orang tersebut "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku" (Lukas 9: 59) Ungkapan tersebut bukan berarti bahwa bapanya baru meninggal dan ia mau pergi menguburkan bapanya melainkan dalam tradisi Yahudi seorang anak berkewajiban merawat bapanya sampai meninggal,dan ia harus menguburkan mayat bapanya, itu berarti orang tersebut mau mengikuti Yesus tetapi dia harus pulang merawat bapanya sampai meninggal barulah ia mengikuti Yesus,akan tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."( Lukas 9:60) Ungkapan tersebut bukan berarti orang mati menguburkan orang mati akan tetapi orang yang mati secara Rohani menguburkan orang yang mati secara jasmani,dan Yesus mau Ia membritakan Kerajaan Allah,bukan berarti Yesus mengajarkan Untuk tidak patuh terhadap Orang tua,melainkan kalau mau mengikuti Yesus haruslah lebih memetingkan Dia dalam hal membritakan kabar Kerajaan Allah bukan berarti Yesus Egois akan tetapi itulah yang harus dilakukan dan itu merupakan keadaan yang harus memungkinkan kita memilih,tidak mungkin melakukan keduanya secara bersamaan.

3.Tidak menoleh kebelakang ( Lukas 9 : 61-62)

            Ada seorang lagi yang mau mengikuti Yesus akan tetapi ia mengatakan "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."(Lukas 9:61)Orang tersebut mau mengikuti Yesus akan tetapi Ia harus pulang dahulu pamitan dengan keluarganya,mendengar hal tersebut Yesus menjawab “setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh kebelakang,tidak layak untuk kerajaan Allah “ (Lukas 9 : 62 ) tindakan tersebut sangatlah berkesinambungan,seorang petani yang mau membajak harus senantiasa melihat kedepan kalau ia ingin membajak mengikuti alur yang lurus ,dalam hal ini bukan berarti Yesus tidak mengijinkan orang tersebut pamitan terhadap keluarganya akan tetapi ia mau mengajarkan bahwa kalau mengikuti Yesus tidak harus menoleh ke belakang, dalam hal ini kehidupan yang lama haruslah di tinggalkan,

Pada saat kita sudah berkomitmen mengikuti Yesus ,maka kita tidak lagi melihat di belakang ,yaitu mungkin kegagalan-kegagalan kita ,atau kesuksesan kita .
mungkin kita akan mengatakan seperti ini ,dulu sebelum saya mengikuti Yesus hidup saya enak-enak saja,tetapi kenapa sekarang banyak masalah ,ingat bangsa Israel yang keluar dari Mesir,dan harus hidup di padang gurun sehingga mereka mengatakan bahwa hidup di Mesirlah lebih enak,tetapi seenak apapun itu,mereka tetap menjadi budak dari orang Mesir,begitupun dengan kita mungkin kita berkata hidupku yang dulu lebih enak ,tapi ingat kita masih menjadi hamba dosa.

Sudah siapkah kita menjadi pengikut Kristus,Yesus telah mengajarkan kita dalam Lukas 9 :58-62  tentang hal-hal mengikuti Dia,kalau hal tersebut kita bisa lihat dan kita lakukan maka saya yakin kita akan jadi pengikut Kristus yang setia ,kita bisa lihat dalam kisah sesudahnya dalam Lukas 10 : 1-12 yaitu Yesus mengutus tujuh puluh murid,saya yakin ke tujuh puluh murid tersebut telah memenuhi syarat mengikuti Kristus,oleh sebab itu Yesus mengutus 70 murid tersebut.
Kalau kita mau menjadi pengikut Kristus kita haruslah melihat ketiga hal diatas
(Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)

khotbah : KETIDAKPEDULIAN YESUS

“KETIDAKPEDULIAN YESUS “
LUKAS 8 : 22-25

Dari judul Khotbah saya pasti saudara/I mulai berpikir saya sesat ,, eee tungguh dulu kalau mau tahu apa sich maksud saya mengambil judul ini ?? mau tahu ?? sisipkan 30-40 menit ke depan agar saya bisa membagikan Firman Tuhan kepada kita saat ini .
Pendahuluan :
Pada saat itu Alkitab mencatat baik di ketiga injil yakni Matius, Markus dan Lukas bahwa Yesus dan murid-murid harus melewati danau Galilea (Sebagai keterangan tambahan, perlu diketahui bahwa danau Galilea adalah danau yang cukup besar. Panjangnya 13 mil (20,8 km) ) dan lebarnya 7 ½ mil (12 km)  ke seberang ,bukan hanya iseng-iseng Yesus pergi ke sana tapi ada maksud dan tujuan Yesus pergi ke seberang danau ,kalau kita baca ayat-ayat berikut Yesus mengusir Roh Jahat dari orang Gerasa .
Dan pada saat itu kalau kita baca di versinya Markus 4 : 35-36 itu adalah ajakan Tuhan untuk menyebrang ke seberang danau  dan murid-muridNya mentaati perintahnya ( ini sedikit berbeda pada kejadian Yunus saat Yunus tidak mentaati perintah Tuhan untuk pergi di niniwe,maka kapal yang di tumpangi Yunus mengalami badai yang sangat besar ,itu karena ketidak taatan Yunus ) akan tetapi pada saat itu murid-murid Yesus sudah mentaati perintahnya ,kok jadi pertanyaan bagi kita kenapa mereka bisa kenal badai ? inilah yang akan sedikit mengubah pemikiran/persepsi  kita yaitu jangan kita berpikir pada saat kita sudah taat kepada Yesus badai itu tidak datang/kita bebas dari masalah ,oh tidak bisa ,justru karena dengan masalah itu akan membuat kita semakin dekat dan bergantgung kepada Tuhan serta makin bertumbuh imannya .
Markus mengatakan bahwa pada saat mereka berlayar hari sudah petang berarti sudah malam jadi sepantasnya Yesus tertidur saat badai itu datang ( itu menunjukan Yesus 100 % Allah dan 100% manusia ) dan dari sisi manusiaNya sepantasnya ia tertidur karena cape seharian melayani, dan pada saat Yesus tertidur  dalam alkitab mencatat sekonyong-konyong badai itu datang kata sekonyong-konyong berarti badai itu datang mendadak , contoh ; Kisak kehidupan Ayub yang mengalami badai kehidupan secara mendadak .
Pada saat badai itu datang  bukan secara kebetulan akan tetapi di situ maksud Tuhan ingin mengetahui Iman para muridNya , kalau di terapkan buat kita jadi Masalah / badai kehidupan itu datang bukan karena Tuhan ingin kita mengalami kecelakaan tetapi Tuhan mengijinkan masalah datang karena ada maksud Tuhan di balik  itu ( Yak 1 : 2-3 ) ,dan ingat Tuhan tidak pernah mengijinkan masalah itu datang melebihi batas kemampuan kita semua tergantung kita apakah sikap kita  atau respon kita terhadap badai atau masalah tersebut .
Bagaimana sikap murid-murid ketika badai itu datang ?
Kalau kita baca di Lukas 8 : 24a situ mengatakan bahwa “Guru, Guru, kita binasa “ akan tetapi kalau kita baca di Markus seakan-akan bertentangan karena markus menulis Mark 4:38b - “Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: ‘Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?’”.  Sedangkan Mat 8:25 - “Maka datanglah murid-muridNya membangunkan Dia, katanya: ‘Tuhan, tolonglah, kita binasa.’
Kata-kata yang berbeda ini bukan kontradiksi. Dalam kepanikan seperti itu, bisa saja murid yang satu mengucapkan suatu hal, dan murid yang lain mengucapkan hal yang lain.
Akan tetapi itu menunjukan satu respon atau keadaan yang sama yaitu murid-muridNya KETAKUTAN
Bahwa murid-murid Yesus, yang beberapa di antaranya adalah tukang ikan, bisa takut, menunjukkan bahwa badai itu luar biasa. Tetapi bagaimanapun, rasa takut ini menunjukkan kelemahan iman mereka. Ini mungkin tidak akan pernah mereka sadari seandainya mereka tidak mengalami badai ini.
Adam Clarke: “One advantage of trials is to make us know our weakness” (= Satu keuntungan dari ujian-ujian adalah membuat kita mengetahui kelemahan kita)
Jadi dengan badai kehidupan yang kita alami itu ada hikmahnya kita dapat mengetahui dimana sich kelemahan kita .
Saya ingin kita melihat di Mark 4:38 - “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: ‘Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?’”.
Contoh lain dimana Yesus kelihatannya tidak peduli pada badai yang dialami oleh orang-orang percaya adalah dalam Yoh 11. Pada saat Lazarus sakit, Maria dan Marta mengirim pesan kepada Yesus, tetapi Yesus santai-santai saja, sungguh pada saat sampai di sana, Lazarus sudah mati selama 4 hari.

Disini saya akan membagikan beberapa hal tentang ketidakpedulian Yesus terhadap badai yang kita alami ;
·         Yesus hanya tampak saja tidak peduli akan tetapi Dia siap menolong
Kalau kita baca seakan-akan Yesus Ceroboh atau Yesus santai saja malahan Dia tertidur saat badai menghantam mereka ,sehingga murid-murid mengeluarkan kata apakah Yesus tidak peduli kalau mereka binasa, itu bukan terakhir kali Yesus seakan-akan tidak peduli,kalau kita lihat pada jaman sekarang banyak Gereja-gereja yang dapat penganiyaan ,banyak yang harus menderita  kalau kita lihat Tuhan seakan-akan tidak peduli dengan gerejaNya ,,Tuhan tetap tolong koq buktinya sampai sekarang Gereja belum musnah ,disitu ada pernyetaan Tuhan .
atau mungkin saja  di antara kita sedang mengalami badai atau masalah kehidupan dan pada saat kita sudah berdoa  seakan-akan Tuhan tidak menjawab ,seakan-akan Tuhan tidak peduli dengan kita ,,ehh tungguh dulu jangan salahkan Tuhan ,kalau doa kita tidak di jawab ,coba kita lihat murid-murid Yesus kalau kita baca versi Matius 8 :  25 , disitu murid-murid sudah berteriak minta tolong tapi ada kata tambahan yaitu “ kita binasa “  menunjukan bahwa ada keraguan dalam diri mereka ,,itu juga yang mungkin terjadi pada kita ,saat kita sudah berdoa minta tolong,,tapi ternyata kita masih ragu,kata-kata negative yang malahan keluar – oh tidak mungkin semua itu bisa terjadi – itu yang membuat doa kita seakan-akan tidak di jawab Tuhan .
saya pernah berpikr begini Tuhan bukannya tidak peduli tetapi kita yang sebagai manusia yang salah berdoa , pada saat kita berdoa ,kita lebih focus kepada masalah kita  dari pada focus kepada Tuhan .
jadi Intinya Tuhan hanya tampak saja tidak peduli tetapi Dia tetap siap menolong ,kita lihat ajah murid-murid Tuhan ,walaupun dalam keraguan ,penyertaan atau pertolongan Tuhan selalu ada buat mereka

·         Segala sesuatu yang terjadi telah di tetapkan oleh Allah untuk kebaikan kita

Kita Tahu bahwa segala sesuatu yang Tuhan buat itu mendatangkan kebaikan ,jangan pernah katakan “  apakah Engkau tidak Peduli kalau  kami binasa ?” Tuhan bukannya tidak peduli akan tetapi Tuhan sedang menyiapkan sesuatu yang lebih baik kepada kita , mungkin saat kita berdoa saat mengalami masalah koq Tuhan tidak jawab ? dan kita terus berdoa tapi hasilnya sama ,ingat bahwa Tuhan lebih tahu mana yang terbaik dan kalau kita di izinkan Tuhan mengalami masalah, Tuhan pasti menyediakan jalan keluar bagi setiap masalah kita dan dengan masalah yang kita hadapi disitu kita melihat mujizat Tuhan yang besar dinyatakan ,,kadang-kadang kita berdoa Tuhan biarlah saya mengalami Mujizat besar ,eeh tapi pada saat masalah datang kita malah kabur ,patah semangat dan katakan Tuhan tidak peduli bukannya mujizat yang besar akan terjadi kalau badai/masalah itu besar,,,, sekarang saya ingin tanyakan ? Mujizat Tuhan meredahkan badai itu mujizat besar atau kecil ? pasti jawabannya besar karena badai yang mereka alami juga besar ,
Tuhan tahu kok mana yang terbaik buat kita, ketidakpedulian Tuhan bukan berarti Tuhan meninggalkan kita akan tetapi Tuhan sedang menyiapkan yang terbaik kepada kita .
Illustrasi : Video



·         Mungkin kita menganggap orang yang jauh / brengksek kenal badai itu sudah pada tempatnya sedangkan kita yang mengikuti Tuhan ,mengasihi Tuhan terkena badai

Sering kita berpikir kenapa orang-orang yang kelihatannya tidak mengikuti Tuhan atau tidak mengasihi Tuhan sepertinya enak-enak ajah hidup mereka kalau mereka kena masalah itu sudah pada tempatnya atau dengan kata lain sudah sepantasnya lah akan tetapi kita yang sudah melayani dan mengikuti Tuhan kenapa kita bisa kena namanya badai / masalah kehidupan ,
Tidak dituliskan, ‘Sebanyak yang Aku benci Aku hajar’, jauh dari itu: ... Tetapi tertulis ‘Sebanyak yang Aku kasihi Kutegur dan Kuhajar’ ( wahyu 3 :19a)  saya kasih analogi yah
Saya dulu pernah tanam rambutan di depan rumah dan pada saat berbuah saya panen trus kata mama saya harus di potong ranting-rantingnya agar kedepannya bisa berbuah lebih lebat .dan itu benar..
Jadi kita tidak perlu katakan seperti itu,percaya saja bahwa mungkin kita alami masalah tetapi ingat Poin pertama bahwa pertolongan Tuhan selalu ada dan tepat pada waktunya.

·         Kadang  kita berpikir kenapa Allah tidak membiarkan mujizat terjadi saat kita alami badai.
Mungkin kita berpikir kenapa Allah tidak saja langsung membuat mujizat kepada setiap masalah kita ,terkadang kita pernah alami seperti itu ,dan saya sendiri pernah mengalami itu kok kenapa tidak terjad mujizat yah , ingat Tuhan kita Allah yang Kreatif Ia bekerja dengan cara yang berbeda-beda tidak semua ia melakukan dengan hal yang sama , kita lihat saja Yesus dalam pelayananNya ada yang Ia menyembuhkan orang langsung sembuh tetapi ada juga yang tidak langsung sembuh  dan cara-cara yang di lakukan Yesus juga berbeda-beda ,ada yang di jamah ,ada yang di pakai ludah ,dan masih banyak lagi,
Jadi cara Tuhan bekerja beda-beda ,Tuhan buka tidak peduli dengan masalah kita sehingga tidak ada mujizat , tetapi Allah tetap menopang kita saat kita mengalami badai mungkin Ia tidak keluarkan kita dari badai tetapi IA selalu menopang kita saat kita dalam badai atau Ia selalu menyertai kita saat ada badai. (Penulis: Nusye Manuputty, S.Th)